Bukan Bahagia, Rabiot Malah Marah-marah Usai Laga Juventus vs AC Milan, Ada Apa?

Editor Bolanet | 6 Oktober 2025 09:11
Bukan Bahagia, Rabiot Malah Marah-marah Usai Laga Juventus vs AC Milan, Ada Apa?
Gelandang AC Milan, Adrien Rabiot. (c) AP Photo/Luca Bruno

Bola.net - Kepulangan Adrien Rabiot ke Allianz Stadium tidak berakhir manis. Laga antara Juventus dan AC Milan harus selesai dengan skor kacamata 0-0.

Gelandang asal Prancis itu mengaku perasaannya campur aduk setelah peluit panjang dibunyikan. Ia merasa emosional bisa kembali, tetapi juga sangat frustrasi dengan hasil akhir.

Advertisement

Rabiot meyakini bahwa timnya telah membuang kesempatan emas untuk meraih kemenangan. AC Milan sejatinya memiliki sederet peluang untuk mengunci tiga poin.

Oleh karena itu, ia tanpa ragu menyuarakan kekecewaannya secara terbuka. Rabiot juga mengkritik apa saja yang kurang dari permainan timnya pada laga tersebut.

1 dari 4 halaman

Momen Emosional di Rumah Lama

Momen Emosional di Rumah Lama

Gelandang AC Milan, Adrien Rabiot (12) bersama pemain Juventus usai pertandingan di Allianz Stadium. (c) Fabio Ferrari/LaPresse via AP

Pertandingan ini menandai kali pertama Adrien Rabiot kembali ke Allianz Stadium sebagai lawan. Ia datang bersama AC Milan setelah lima musim membela Juventus dari 2019 hingga 2024.

Rabiot mengakui bahwa malam itu terasa sangat spesial dan emosional baginya. Ia mengaku masih sangat mengenal lingkungan dan banyak orang di bekas klubnya itu.

"Itu adalah malam yang emosional. Saya kenal banyak pemain di Juventus, stadion, staf, bahkan pelatih Tudor," ujar Rabiot kepada DAZN.

"Saya sangat senang bisa kembali ke sini. Saya ingin menang, tapi inilah sepak bola – kami akan melanjutkan perjalanan kami," tambahnya.

2 dari 4 halaman

Amarah yang Tak Terbendung

Meski diliputi perasaan nostalgia, Rabiot tidak bisa menyembunyikan amarahnya. Hasil imbang tanpa gol menjadi pemicu utama rasa frustrasinya yang mendalam.

Ia dengan tegas merasa bahwa AC Milan seharusnya pulang dari Turin dengan kemenangan. Peluang-peluang yang terbuang menjadi penyebab utama kekecewaannya.

"Saya marah karena kami seharusnya menang. Kami memiliki peluang tetapi ada sesuatu yang hilang," lanjutnya.

"Kami harus berbuat lebih banyak dan berkembang sebagai sebuah tim. Ini baru awal musim, tetapi menang di sini akan menjadi hal yang penting," tegasnya.

3 dari 4 halaman

Tumpul di Depan Gawang

Rabiot menyoroti kurangnya ketajaman rekan-rekannya di sepertiga akhir pertahanan lawan. Milan sebenarnya mampu menciptakan beberapa ancaman serius ke gawang Juventus.

Salah satu contoh nyata dari tumpulnya lini serang Rossoneri adalah kegagalan penalti Christian Pulisic. Eksekusinya pada babak kedua hanya melambung di atas mistar gawang.

"Kami tidak cukup memanfaatkan kedalaman. Di depan gawang, kami harus lebih baik," tambahnya.

"Umpan akhir, tembakan, bola kedua, agresi," sambung Rabiot merinci kekurangan timnya.

4 dari 4 halaman

Satu Poin yang Terasa Kurang

Pada akhirnya, AC Milan hanya mampu membawa pulang satu poin dari lawatannya. Bagi Rabiot, hasil ini terasa seperti sebuah kekalahan ketimbang sebuah keuntungan.

Ia memang mengakui bahwa mendapatkan poin di kandang lawan adalah hal yang bisa diterima. Namun, ia tetap merasa timnya bisa dan seharusnya berbuat lebih banyak.

"Poin ini oke. Tetapi kami bisa berbuat lebih banyak untuk menang," pungkasnya.

LATEST UPDATE