Conte Kesal Meski Napoli Menang, tapi Puja-puji Debut Rasmus Hojlund
Editor Bolanet | 14 September 2025 07:32
Bola.net - Antonio Conte menunjukkan raut wajah tidak puas meski Napoli baru saja meraih kemenangan. Ia terlihat kesal setelah timnya menang meyakinkan 3-1 atas Fiorentina di laga lanjutan Serie A, Minggu (14/9/2025) dini hari WIB.
Padahal, Partenopei tampil dominan dan melanjutkan start sempurna mereka di awal musim. Kemenangan ini menjadi yang ketiga secara beruntun bagi Napoli di bawah asuhannya.
Pelatih asal Italia itu secara terbuka mengkritik satu hal yang membuatnya jengkel. Ia menilai timnya tidak seharusnya berada dalam tekanan pada menit-menit akhir pertandingan.
Di balik kekesalannya, Conte juga memberikan pujian setinggi langit untuk seorang debutan. Ia pun membeberkan filosofi uniknya dalam memandang sebuah kemenangan.
Tidak Seharusnya Kesulitan
Kemenangan 3-1 atas Fiorentina ternyata tidak membuat Antonio Conte sepenuhnya bahagia. Ia justru merasa sangat terganggu dengan cara timnya mengakhiri pertandingan tersebut.
Menurutnya, Napoli yang sudah mendominasi sepanjang laga tidak sepantasnya berada dalam kesulitan. Gol balasan dari lawan di menit akhir menjadi pemicu utama kekesalan sang Allenatore.
"Kami menunjukkan bahwa kami siap. Ada sikap yang baik sejak awal, ini adalah pertandingan yang kami dominasi, karena De Gea melakukan beberapa penyelamatan," kata Conte kepada Sky Sport Italia.
"Jadi, tidak mungkin kami harus kesulitan di akhir laga," tegasnya.
"Para pemain tahu, seperti yang saya katakan pada anak-anak saya, di mana mereka perlu berkembang, apa yang saya suka dan tidak suka. Kami kebobolan satu gol dan kemudian mulai kesulitan," lanjut Conte.
"Ketika Anda bermain sebaik ini, Anda harus 'membunuh' permainan dan menjaganya tetap tertutup," serunya.
Pujian untuk Hojlund

Di tengah kritiknya yang tajam, Conte memberikan pujian khusus kepada Rasmus Hojlund. Striker anyar itu langsung mencetak gol dalam laga debutnya bersama Napoli.
Conte mengaku sudah mengetahui kualitas yang dimiliki striker pinjaman dari Manchester United itu. Ia melihat Hojlund punya potensi besar untuk terus berkembang menjadi pemain top di masa depan.
"Hojlund baru berusia 22 tahun, kami mendapatkannya dari Manchester United, mengingat hal itu membawa keberuntungan bagi kami seperti saat mendatangkan McTominay," canda Conte.
"Kami tahu kualitasnya, dia punya potensi besar dan bisa berkembang. Anda bisa lihat dia adalah seorang anak dengan prospek yang hebat," sambungnya.
Dominasi Lawan Tim Kuat
Conte menegaskan bahwa kemenangan ini sangat berharga karena diraih melawan tim sekelas Fiorentina. Ia menyebut lawannya itu adalah tim kuat yang sering diremehkan kualitasnya.
Ia pun memuji para pemainnya yang tampil sangat konsentrasi dan mampu menerapkan pressing ketat. Strategi tersebut terbukti berhasil membuat Fiorentina tidak bisa mengembangkan permainan dan menciptakan banyak masalah.
"Kita berbicara tentang tim yang selama bertahun-tahun terstruktur dengan baik untuk bermain di beberapa turnamen, jadi mereka punya pemain yang sangat bagus," ujar Conte.
"Saya pikir mereka diremehkan, jadi datang ke sini dan menang seperti ini seharusnya membuat kami merasa kuat," jelasnya.
"Kami bisa saja mencetak lebih banyak gol melawan Fiorentina yang mencapai Final Conference League selama dua tahun berturut-turut, lalu semifinal di tahun ketiga, dan juga mencapai Final Coppa Italia," tambah Conte.
Filosofi Gelas Setengah Kosong
Meski timnya menang besar dan tampil dominan, Conte tetap mencari celah untuk perbaikan. Ia mengaku punya cara pandang yang berbeda dalam mengevaluasi sebuah hasil pertandingan.
Mantan pelatih Juventus ini mengaku bukanlah seorang perfeksionis, namun ia lebih suka fokus pada kekurangan. Hal itu ia lakukan agar timnya tidak cepat puas dan bisa terus berkembang menjadi lebih kuat.
"Semua pemain tampil baik malam ini, kami berkonsentrasi, hanya memberikan Fiorentina sedikit pergerakan dengan pressing tinggi kami, yang menyebabkan banyak masalah bagi mereka," katanya.
"Pada saat yang sama, kami perlu melihat di mana kami bisa berkembang. Saya bukan seorang perfeksionis, tapi saya lebih suka melihat gelas setengah kosong agar bisa fokus pada hal yang perlu kami perbaiki," pungkasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inter Milan dan Insting Pembunuh Lautaro Martinez di Kotak Penalti Lawan
Liga Italia 16 Desember 2025, 00:03
-
AC Milan Kehilangan Gabbia untuk Semifinal Supercoppa: Siapa Penggantinya?
Liga Italia 15 Desember 2025, 23:46
-
Juventus Tanpa Koopmeiners: 2 Opsi Pengganti untuk Laga Melawan Roma
Liga Italia 15 Desember 2025, 21:43
-
Juventus Bicara Tegas: Frattesi Ditahan Inter, Thuram Aman, Yildiz Jadi Proyek Masa Depan
Liga Italia 15 Desember 2025, 21:35
LATEST UPDATE
-
Indra Sjafri Dicopot PSSI Seiring Kegagalan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
Tim Nasional 16 Desember 2025, 20:20
-
Live Streaming Cardiff City vs Chelsea - Link Nonton Carabao Cup di Vidio
Liga Inggris 16 Desember 2025, 20:00
-
Fiorentina dan Nasibnya yang Mengenaskan di Serie A: Ketika Kemenangan Tak Kunjung Datang
Liga Italia 16 Desember 2025, 19:56
-
Man United Pincang Jelang Lawan Villa, Saatnya Kobbie Mainoo Menjawab Tantangan Amorim
Liga Inggris 16 Desember 2025, 17:19
-
Daftar Atlet Indonesia Peraih Medali Emas di SEA Games 2025 Thailand
Olahraga Lain-Lain 16 Desember 2025, 17:06
LATEST EDITORIAL
-
Jika Diambil Alih Arab Saudi, Inilah Prediksi Starting XI Barcelona dengan 4 Pemain Baru
Editorial 16 Desember 2025, 14:48
-
5 Kandidat Pengganti Xabi Alonso di Real Madrid, Zidane Kembali ke Bernabeu?
Editorial 9 Desember 2025, 10:48
-
5 Calon Pengganti Mohamed Salah di Liverpool jika Sang Bintang Benar-benar Pergi
Editorial 9 Desember 2025, 10:19
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49









