Juventus vs AC Milan: Bayangan Gol Hantu Muntari yang Selalu Menjadi Bagian Tak Terpisahkan dari Rivalitas
Gia Yuda Pradana | 4 Oktober 2025 23:09
Bola.net - Pertemuan antara Juventus dan AC Milan selalu menyajikan drama dan cerita menarik di panggung Serie A. Kedua raksasa Italia ini akan kembali bersua pada pekan ke-6 Serie A 2025/2026 di Allianz Stadium, Senin, 6 Oktober 2025, pukul 01.45 WIB. Laga klasik ini bukan hanya soal gengsi, tetapi juga menghidupkan kembali memori tentang sebuah insiden kontroversial.
Insiden yang dimaksud adalah "gol hantu" Sulley Muntari yang terjadi lebih dari satu dekade lalu, tetapi masih membekas hingga kini. Peristiwa tersebut dianggap banyak pihak sebagai titik balik krusial dalam sejarah perjalanan AC Milan. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak satu keputusan wasit bisa mempengaruhi nasib sebuah klub.
Bagi banyak tifosi Milan, "gol hantu" tersebut bukan sekadar kesalahan wasit biasa dalam sebuah pertandingan penting. Lebih dari itu, insiden ini diyakini ikut menggiring klub menuju masa paceklik gelar liga yang berlangsung selama sepuluh tahun, sebelum akhirnya kembali juara pada musim 2021/2022. Kisah ini menjadi pengingat abadi akan pentingnya setiap momen dalam sepak bola.
Kilas Balik Musim 2011/12
Musim 2011/12 menjadi salah satu periode persaingan paling ketat antara Juventus dan AC Milan dalam perebutan gelar Scudetto. Kedua tim saling sikut di papan atas, membuat setiap pertemuan mereka menjadi sangat vital. Pertandingan di San Siro pada musim itu menarik perhatian karena kontroversi yang terjadi.
Dalam laga tersebut, Milan sejatinya memiliki momentum besar ketika Sulley Muntari berhasil mencetak gol ke gawang Gianluigi Buffon. Bola tendangan Muntari jelas terlihat melewati garis gawang, namun wasit dan asistennya secara mengejutkan tidak mengesahkan gol tersebut. Keputusan ini sontak memicu protes keras dari para pemain dan staf AC Milan.
Seandainya gol Muntari disahkan, AC Milan akan unggul 2-0 dan berpotensi besar meraih kemenangan krusial atas rivalnya. Namun, kenyataannya, Juventus berhasil menyamakan skor melalui Alessandro Matri, sehingga pertandingan berakhir 1-1. Hasil imbang ini menjadi langkah penting bagi skuad Antonio Conte untuk merebut gelar dengan catatan tak terkalahkan di musim tersebut.
Antonio Nocerino, eks gelandang Milan, sangat yakin bahwa insiden ini mengubah perjalanan klub selamanya. Ia secara tegas menyatakan, "Itu luar biasa, itu gol. Buffon sudah berada di belakang garis gawang ketika ia menepis bola." Pernyataan Nocerino ini menegaskan betapa jelasnya gol tersebut di mata para pemain di lapangan.
Efek Domino yang Dialami Rossoneri
Menurut Antonio Nocerino, "gol hantu" tersebut bukan hanya momen yang merugikan di lapangan, melainkan pemicu keruntuhan sebuah era bagi AC Milan. Ia berpendapat bahwa keputusan itu memiliki efek domino yang sangat besar. Insiden ini memang menjadi titik awal perubahan signifikan dalam struktur tim.
Nocerino meyakini bahwa dengan disahkannya gol itu, Milan akan memenangkan Scudetto pada musim tersebut. Kemenangan ini, menurutnya, akan mencegah kepergian pemain besar seperti Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva dari klub pada musim panas itu. Kedua pemain tersebut merupakan pilar penting yang sangat diandalkan Milan.
Ia menambahkan bahwa kemenangan Scudetto saat itu akan membuat klub lebih percaya diri untuk berinvestasi lebih banyak. Hal ini akan memungkinkan Milan untuk terus bersaing di level tertinggi dan menambah koleksi trofi mereka. Oleh karena itu, Nocerino menyimpulkan bahwa "gol hantu ini mengubah sejarah Milan" secara fundamental.
Faktanya, pada musim panas 2012, AC Milan memang melepas Zlatan Ibrahimovic dan Thiago Silva ke Paris Saint-Germain (PSG). Kepindahan dua bintang besar itu menandai awal penurunan prestasi Rossoneri, yang baru bisa kembali ke papan atas bertahun-tahun kemudian. Peristiwa ini menjadi bukti nyata dari efek jangka panjang insiden tersebut.
Spekulasi dan Sejarah yang Berbeda
Spekulasi tentang "seandainya gol Muntari sah" memang akan selalu menghantui setiap diskusi mengenai sejarah Serie A. Banyak penggemar sepak bola dan analis seringkali merenungkan bagaimana jalannya liga bisa berbeda. Pertanyaan ini terus muncul setiap kali Juventus vs AC Milan bertemu.
Juventus berhasil mengakhiri musim 2011/12 dengan rekor tak terkalahkan dan meraih Scudetto, tapi banyak yang percaya sejarah Serie A bisa berbeda. Jika AC Milan saat itu unggul 2-0 dan memenangkan pertandingan, momentum Scudetto mungkin bergeser. Hal ini menunjukkan betapa tipisnya garis antara kemenangan dan kekalahan dalam persaingan gelar.
Seandainya AC Milan keluar sebagai juara, bukan tidak mungkin Juventus gagal memulai dominasi panjangnya yang berakhir dengan sembilan gelar Serie A beruntun. Dominasi Juventus selama hampir satu dekade itu mungkin tidak akan terjadi jika mereka kehilangan gelar di musim krusial tersebut. Ini adalah salah satu "andai saja" terbesar dalam sepak bola Italia.
Sementara itu, AC Milan mungkin bisa mempertahankan para pemain bintangnya dan menambah koleksi Scudetto lebih cepat dari yang mereka lakukan. Dengan stabilitas dan kepercayaan diri dari gelar juara, Rossoneri bisa membangun tim yang lebih kuat dan konsisten. Kini, bertahun-tahun setelah insiden itu, setiap kali Juventus dan AC Milan bertemu, bayangan "gol hantu" Muntari selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari rivalitas mereka.
Klasemen Serie A/Liga Italia
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Jadwal Lengkap Serie A 2025/2026
- Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Serie A 2025/2026
- Usai Rabiot, AC Milan Incar Eks Juventus Lainnya untuk Reuni dengan Allegri
- Rencana Robert Lewandowski Jika Didepak Barcelona: Main di Italia Bareng AC Milan!
- Mengapa Transfer Robert Lewandowski ke AC Milan Tak Semudah yang Dibayangkan?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Bukan Diusir AC Milan, Malick Thiaw Bongkar Alasan Sebenarnya Cabut ke Newcastle
Liga Italia 19 November 2025, 11:46
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persiapan Maksimal Persebaya untuk Derby Jatim Kontra Arema
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:31
-
BRI Super League: Derby Jatim, 3 Pilar Arema FC Absen Lawan Persebaya Surabaya di GBT
Bola Indonesia 19 November 2025, 18:23
-
3 Pekerjaan Rumah Mendesak Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025
Tim Nasional 19 November 2025, 17:47
-
Siaran Langsung BRI Super League: Persib vs Dewa United, Tayang di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 17:01
-
Pengakuan Emosional Maldini: Sulit Bicara Soal AC Milan, Tapi Hati Tetap Merah Hitam
Liga Italia 19 November 2025, 17:00
-
Simak BRI Super League 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Bola Indonesia 19 November 2025, 16:57
-
Diam dalam Sunyi, MU Ternyata Rajin Pantau Pemain Timnas Jerman Ini
Liga Inggris 19 November 2025, 16:44
-
Dino Zoff Soroti Sepak Bola Italia: Serie A Terlalu Lambat dan Banyak Drama!
Piala Dunia 19 November 2025, 16:31
-
Puja-puji Matheus Cunha untuk Rekrutan Anyar MU Ini: Enak Banget Main Ama Dia!
Liga Inggris 19 November 2025, 16:29
-
Bakal Cabut dari MU, Jadon Sancho Bakal Lanjutkan Karir Jauh dari Inggris
Liga Inggris 19 November 2025, 16:21
-
Duh, MU Tidak Bisa Angkut Joao Gomes di Januari 2026?
Liga Inggris 19 November 2025, 16:11
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55






