Maurizio Sarri: Saya Menutup Karir Sebagai Bankir Demi 'Passion'
Yaumil Azis | 21 Juli 2020 10:51
Bola.net - Memiliki pekerjaan yang tetap dan nyaman jelas menjadi dambaan bagi semua orang. Bagi Maurizio Sarri, duduk di kursi pelatih adalah hal terbaik ketimbang menghabiskan banyak waktunya sebagai seorang bankir.
Bankir bukanlah profesi yang buruk, begitupula dengan pelatih sepak bola. Semuanya cuma soal preferensi saja. Sarri memiliki semangat untuk menjadi seorang pelatih ternama ketimbang bankir.
Perjalanan Sarri sebagai seorang sudah berlangsung sangat lama. Sarri memulai karirnya di Stia, dan terus melanglang buana bersama beberapa klub amatir. Ia merintis karir dari bahwa hingga menjadi pelatih Juventus.
Dan sekarang, ia sudah sangat dekat dengan gelar Serie A pertamanya. Juventus sedang menempati puncak klasemen dan hanya membutuhkan empat poin lagi guna mengunci trofi juara Serie A untuk kesekian kalinya.
Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.
Bosan Menjadi Seorang Bankir
Pada awal mulanya, Sarri tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan menjadi seorang pelatih seperti yang sekarang. Ia berhenti menjadi bankir demi mengejar apa yang disebut orang-orang sebagai 'passion'.
"Saya tidak berhenti karena saya berpikir akan menjadi pelatih hebat di Eropa," buka Sarri usai membantu Juventus mengalahkan Lazio di ajang Serie A, Selasa (21/7/2020), ke Sky Sport Italia.
"Saya meninggalkan bank karena bosan dan punya 'passion' ini, berharap bisa mendapatkan penghasilan dari 'passion' itu," lanjutnya.
Hanya untuk Mencari Penghasilan
Niat Sarri murni: hanya mencari penghasilan dari dunia yang ia senangi. Mantan pelatih Napoli itu tak pernah memasang target besar seperti yang akan ia capai dalam waktu dekat ini.
"Kadang, di dalam karir, anda bisa berada di tempat dan waktu yang tepat, jadi anda melakukan upaya yang lebih besar dari niatan awal. Niat awal saya adalah hidup dengan melakukan apa yang saya suka," tutupnya.
Sarri tinggal menunggu waktu untuk mendapatkan trofi Scudetto pertamanya. Dan pada bulan Agustus nanti, ia berpeluang untuk meraih trofi Liga Champions. Tergantung sampai mana ia mampu membawa Bianconeri melaju.
(Football Italia)
Baca Juga:
- Torehan Gol Juventus Sudah Bagus, Tapi Maurizio Sarri Belum Puas
- Maurizio Sarri Membuat Satu Pilihan Beresiko Sebelum Melawan Lazio, Apa Itu?
- Maurizio Sarri: Ketika Cristiano Ronaldo Mengendus Bau Darah...
- 5 Pelajaran dari Laga Juventus vs Lazio: Ronaldo tak Bisa Dihambat Usia
- Kapan Juventus Bisa Rayakan Scudetto Serie A 2019/2020?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Osimhen Menuju Juventus? Potensi Transfer yang Bisa Mengubah Peta Kekuatan Serie A
Liga Italia 6 Desember 2025, 13:24
-
Napoli vs Juventus: Kapasitas untuk Saling Melukai meski Skuad Tidak Utuh
Liga Italia 6 Desember 2025, 13:13
-
Prediksi Napoli vs Juventus 8 Desember 2025
Liga Italia 6 Desember 2025, 12:06
-
Prediksi Cagliari vs Roma 7 Desember 2025
Liga Italia 6 Desember 2025, 10:56
-
Prediksi Inter vs Como 7 Desember 2025
Liga Italia 6 Desember 2025, 08:02
LATEST UPDATE
-
Rapor Skuad Liverpool vs Leeds United: Ibrahima Konate Jatuh, Hugo Ekitike Terbang
Liga Inggris 7 Desember 2025, 12:38
-
Ayah Pratama Arhan Wafat: Rekan Setim hingga Fans Tanah Air Kirim Doa dan Dukungan
Tim Nasional 7 Desember 2025, 11:59
-
Krisis Baru Liverpool: Ledakan Kemarahan Mohamed Salah Setelah Tiga Laga Dicadangkan
Liga Inggris 7 Desember 2025, 09:16
-
Sindiran Halus di Balik Pujian: Guardiola Komentari Umpan Rabona Rayan Cherki
Liga Inggris 7 Desember 2025, 08:49
-
Gasak Como 4-0, Lautaro Martinez Tegaskan Kekuatan Inter Milan
Liga Italia 7 Desember 2025, 07:53
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26








