Membawa Napoli Juara Tidaklah Mudah!
Gia Yuda Pradana | 24 Mei 2025 10:15
Bola.net - Antonio Conte kembali mengukir prestasi hebat. Pelatih berkarakter keras itu membawa Napoli menjadi juara Serie A 2024/25 usai menaklukkan Cagliari 2-0 di laga terakhir. Scudetto ini menjadi penutup sempurna dari perjalanan yang luar biasa menantang.
Meski Inter Milan menang 2-0 atas Como di pertandingan lain, kemenangan itu tak cukup. Napoli sudah memastikan gelar dengan keunggulan satu poin. Euforia pun kembali menyelimuti Naples, dua tahun setelah gelar yang dipersembahkan oleh Luciano Spalletti.
Conte kini sejajar dengan Fabio Capello sebagai pelatih yang mampu juara Serie A bersama tiga klub berbeda: Juventus, Inter, dan Napoli. Namun, bagi Conte, gelar kali ini terasa jauh lebih berat dan emosional dibanding yang pernah dia raih sebelumnya.
Tekanan Gila di Balik Euforia Napoli
Kemenangan ini bukan sekadar soal angka di klasemen, tapi juga soal emosi. “Ini terjadi lagi dan ini sesuatu yang luar biasa,” ucap Conte seusai pertandingan, seperti dikutip Football Italia. “Waktu kami tiba di stadion, jujur saja, sulit untuk masuk karena saya tak tahu berapa banyak orang yang ada di sana. Saya sempat berpikir, kalau kami mengecewakan mereka, itu akan menjadi beban yang akan kami bawa untuk waktu yang lama.”
Tekanan di laga pamungkas benar-benar terasa. “Anak-anak ini luar biasa. Tekanan pada kami gila-gilaan, tapi kami menghadapi laga dengan cara terbaik,” ujar Conte. “Ini musim yang luar biasa dan para pemain layak mendapat pujian karena ingin menantang diri lagi, terutama mereka yang juara dua tahun lalu, lalu finis di peringkat 10 musim lalu.”
Napoli memang sempat tenggelam. Kegagalan musim lalu justru menjadi bahan bakar musim ini. Tidak bermain di kompetisi Eropa membuat Napoli fokus penuh di liga, sementara Inter harus membagi energi untuk Liga Champions dan Coppa Italia.
Napoli Bangkit dari Puing-puing
Conte mengambil alih Napoli dalam kondisi yang sulit. “Ini jelas tantangan paling tak terduga, tersulit, dan paling menantang dalam karier saya,” katanya. “Datang ke Napoli setelah peringkat 10 dan mencoba memperbaiki semuanya, meyakinkan pemain-pemain terbaik untuk bertahan karena kami bisa melakukan sesuatu yang positif.”
Awal musim tak berjalan mulus. Hasil imbang melawan Modena di Coppa Italia dan kekalahan telak dari Verona di Serie A sempat membuat publik ragu. Akan tetapi, dari kekacauan itulah fondasi kesuksesan mulai terbentuk.
Di laga terakhir, Conte harus menyaksikan dari tribune karena hukuman kartu merah melawan Parma. Namun, begitu peluit akhir berbunyi, dia langsung turun ke lapangan. Di sana, dia disambut pelukan hangat, termasuk dari Romelu Lukaku, striker yang sudah mencetak 78 gol dan 27 assist di bawah arahannya di berbagai klub.
Napoli Bukan Tim yang Terbiasa Menyandang Status Favorit Juara
Conte tak menyembunyikan betapa sulitnya menjadi juara di Naples. “Terus terang, sangat sulit menjadi juara di Napoli,” ucapnya. “Untuk para pemain ini bisa melakukannya dua kali dalam tiga tahun, berarti ada sesuatu yang spesial di sini. Saya senang untuk mereka.”
Dia menyadari, Napoli bukanlah klub yang terbiasa memulai musim dengan status favorit. “Saya ulangi, ini bukan situasi yang mudah. Sebab, Anda tidak berada di klub yang secara sistematis bermain untuk menang sejak awal,” kata Conte menegaskan.
Bagi masyarakat Naples, kemenangan ini lebih dari sekadar trofi. “Lebih dari 30 tahun lalu, Diego Armando Maradona memenangkan gelar. Sekarang, Giovanni Di Lorenzo sebagai kapten mengangkat trofi dengan ban kapten di lengannya. Itu istimewa.”
Masa Depan Conte di Naples
Selebrasi Napoli semakin lengkap saat legenda klub, Ciro Ferrara, datang membawa kue untuk Conte. Gelar ini adalah penutup manis dari semua perjuangan. Namun, satu pertanyaan masih tersisa: apakah dia akan bertahan musim depan?
“Kami sedang menikmati semuanya,” ujar Conte soal masa depannya. “Saya punya hubungan yang baik dengan Presiden. Bisa dibilang, kami punya kesempatan untuk saling mengenal musim ini. Kami berdua adalah pemenang. Mungkin dengan cara berbeda, tapi kami sama-sama pemenang.”
Antonio Conte tahu betul bahwa menjadi juara di Napoli bukan sekadar soal strategi atau taktik. Ini tentang membangun harapan dari reruntuhan, mengelola tekanan, dan percaya pada keajaiban.
Klasemen Serie A
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kemenangan Milan Atas Bologna tak Hentikan Gabbia Melancarkan Protes Pada Wasit
Liga Italia 15 September 2025, 21:06 -
Rekor Buruk Ruben Amorim: Lebih Parah dari David Moyes Hingga Jose Mourinho
Liga Inggris 15 September 2025, 20:07 -
Jadwal Lengkap, Hasil, Klasemen, dan Top Skor Serie A 2025/2026
Liga Italia 15 September 2025, 19:13 -
Modric Optimis Masa Depan AC Milan Akan Makin Bersinar Terang
Liga Italia 15 September 2025, 19:00
LATEST UPDATE
-
Legenda Barcelona Bantah Keras Isu Meninggal Dunia: Saya Masih Hidup!
Liga Spanyol 16 September 2025, 00:58 -
Cristian Chivu Pertimbangkan Rotasi Kiper Inter Milan
Liga Italia 16 September 2025, 00:25 -
Joss! Bellingham dan Camavinga Perkuat Real Madrid Kontra Marseille
Liga Champions 16 September 2025, 00:01 -
Chelsea Siap Tikung Liverpool untuk Jasa Bek Timnas Inggris Ini di 2026
Liga Inggris 15 September 2025, 23:52 -
AC Milan Masih Berharap, tapi Pulisic Diminta Buka Peluang Pindah Klub
Liga Italia 15 September 2025, 23:52 -
Dani Carvajal, Si Tua Keladi yang Masih Relevan untuk Real Madrid!
Liga Spanyol 15 September 2025, 23:37 -
Kondisi Terkini Lisandro Martinez: Sudah Makin Sehat, Tapi Comebacknya Masih Lama!
Liga Inggris 15 September 2025, 23:27 -
Harry Kane dan Catatan Panjangnya Hadapi Chelsea
Liga Champions 15 September 2025, 23:24 -
Zinedine Zidane, Jawaban dari Semua Persoalan Manchester United
Liga Inggris 15 September 2025, 23:17 -
Dibikin Malu Sang Tetangga, Apakah Manajemen MU Bakal Pecat Ruben Amorim?
Liga Inggris 15 September 2025, 23:06 -
Derby Manchester: Derby Rasa Laga Persahabatan!
Liga Inggris 15 September 2025, 22:56 -
Jadi Penyelamat Liverpool, Mohamed Salah Ternyata Hampir Diganti Arne Slot
Liga Inggris 15 September 2025, 22:51 -
Manchester United Bertahan dengan Ruben Amorim di Tengah Awal Musim Buruk
Liga Inggris 15 September 2025, 22:18 -
Wayne Rooney: Manchester United Semakin Memburuk Bersama Ruben Amorim
Liga Inggris 15 September 2025, 21:48 -
Milan vs Bologna: Gabbia Turut Berduka atas Cedera Maignan, Sanjung Ketangguhan Terracciano
Liga Italia 15 September 2025, 21:36
LATEST EDITORIAL
-
Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa ke Masa
Editorial 12 September 2025, 15:55 -
10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Bikin Klub dan Fans Menangis
Editorial 12 September 2025, 14:49 -
Chelsea Era Roman Abramovich: 5 Transfer Paling Mahal dan Nasib Mereka Kini
Editorial 12 September 2025, 14:09 -
Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Amorim di Ujung Tanduk
Editorial 11 September 2025, 13:43