Modric, Ancelotti, dan Milan: Cerita tentang Pilihan Hati sang Maestro Kroasia

Gia Yuda Pradana | 6 Agustus 2025 14:31
Modric, Ancelotti, dan Milan: Cerita tentang Pilihan Hati sang Maestro Kroasia
Gelandang asal Kroasia milik AC Milan, Luka Modric, melambaikan tangan kepada para penggemar di Milan, Italia, Senin, 4 Agustus 2025 (c) Marco Ottico/LaPresse via AP

Bola.net - Luka Modric resmi menjadi bagian dari AC Milan usai meninggalkan Real Madrid pada akhir musim panas ini. Ia sempat bermain di Piala Dunia Antarklub sebelum akhirnya menjalani tes medis dan meneken kontrak bersama Rossoneri.

Kedatangannya disambut antusias oleh fans Milan. Modric mengaku dirinya merasa beruntung bisa bergabung dengan klub sebesar Milan dan siap memberi kontribusi maksimal.

Advertisement

Di balik keputusannya itu, Modric sempat berdiskusi dengan Carlo Ancelotti, mantan pelatihnya di Madrid yang kini membesut Timnas Brasil. Namun, keputusan final untuk pindah ke Milan adalah pilihan hati yang sudah bulat sejak awal.

1 dari 5 halaman

Obrolan dengan Ancelotti

Obrolan dengan Ancelotti

Pelatih Brasil, Carlo Ancelotti saat memimpin sesi latihan tim di Sao Paulo pada 4 Juni 2025 lalu. (c) AP Photo/Andre Penner

Modric menilai Ancelotti sebagai sosok yang tepat untuk diajak bicara soal Milan. Pelatih asal Italia itu pernah membawa Rossoneri meraih sejumlah gelar selama periode 2001 hingga 2009, termasuk satu Scudetto Serie A dan dua titel Liga Champions.

“Kami berbicara tentang klub secara umum, orang-orang di San Siro, dan bahwa ini adalah klub yang sangat menuntut seperti Real Madrid, ada banyak tekanan,” ungkap Modric dalam perkenalannya di Casa Milan, dikutip Sempre Milan.

Namun, Modric menegaskan bahwa Ancelotti tak membujuknya bergabung ke Milan. "Dia tidak meyakinkan saya untuk menandatangani kontrak dengan Milan; saya sudah tahu saya ingin melakukannya," tegas sang maestro.

2 dari 5 halaman

Harapan usai Musim Buruk

Harapan usai Musim Buruk

Gelandang asal Kroasia milik AC Milan, Luka Modric (tengah kanan), memegang jersey tim saat bertemu dengan para penggemar di Milan, Italia, Senin, 4 Agustus 2025 (c) Marco Ottico/LaPresse via AP

Milan hanya finis di peringkat kedelapan Serie A musim lalu, hasil yang jauh dari ekspektasi klub. Modric sadar bahwa tantangan ke depan tidak mudah dan perlu kerja keras.

“Saya memiliki perasaan positif. Jelas bahwa musim lalu tidak berjalan baik; tim finis di urutan kedelapan,” katanya.

Menurutnya, Milan harus belajar dari pengalaman itu untuk menjadi lebih baik.

3 dari 5 halaman

Kenangan di Bernabeu

Kenangan di Bernabeu

Skuad AC Milan merayakan gol Tijjani Reijnders ke gawang Real Madrid di Santiago Bernabeu, Rabu (6/11/2024). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Modric masih ingat penampilan Milan saat bertemu Madrid di Bernabeu, yang menurutnya menunjukkan potensi besar tim. Ia heran mengapa Milan tak selalu tampil setangguh itu.

“Jika Milan bisa bermain seperti saat melawan kami di Bernabeu – saya tidak tahu apa masalahnya, mengapa mereka tidak selalu bermain seperti itu – maka levelnya sangat tinggi. Kami harus bekerja agar tetap seperti itu,” ucapnya.

4 dari 5 halaman

Milan atau Modric yang Beruntung?

Milan atau Modric yang Beruntung?

Gelandang asal Kroasia milik AC Milan, Luka Modric (atas kanan), melambaikan tangan kepada para penggemar di Milan, Italia, Senin, 4 Agustus 2025 (c) Marco Ottico/LaPresse via AP

Kompatriotnya, Ivan Rakitic, menyambut hangat kepindahan Modric ke Milan. Ia bahkan mengatakan kalau Milan sangat beruntung memiliki Modric dalam tim.

“Ivan dan saya adalah teman baik, kami memiliki hubungan yang hebat. Dia menulis pesan yang indah dan saya sangat senang karenanya,” ujar Modric.

Ia merasa justru dirinya yang beruntung bisa berseragam Milan. “Saya yang beruntung menjadi bagian dari klub besar ini dan saya sama sekali tidak menganggapnya remeh,” imbuhnya.

5 dari 5 halaman

Siap Jadi Panutan

Siap Jadi Panutan

Luka Modric resmi bergabung dengan AC Milan. (c) AC Milan Official

Sebagai pemain senior, Modric sadar dirinya akan jadi panutan di ruang ganti Milan. Ia pun siap mengambil tanggung jawab tersebut dengan sikap profesional seperti biasa.

“Rasanya luar biasa punya kesempatan membantu tim, tapi saya ulangi, individu tidak bisa melakukan apa pun sendirian,” ujar Modric.

Menurut Modric, kerja sama tim di atas segalanya. “Anda tidak bisa membuat perbedaan sendirian; Anda harus menciptakan tim di mana individu bisa tampil maksimal. Saya di sini untuk memberikan segalanya, seperti sepanjang karier saya,” tegasnya.

Sumber: Sempre Milan

LATEST UPDATE