Musim Gagal AC Milan: Tanpa Tiket Eropa, Tanpa Harapan
Gia Yuda Pradana | 19 Mei 2025 11:29
Bola.net - AC Milan resmi gagal tampil di kompetisi Eropa musim depan. Kekalahan 1-3 dari AS Roma pada pekan ke-37 Serie A mengakhiri peluang terakhir mereka untuk sekadar lolos ke Conference League. Kekalahan ini melengkapi minggu suram setelah sebelumnya kalah di Final Coppa Italia.
Kondisi makin tragis karena Milan harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-21. Santiago Gimenez dikartu merah usai menekuk Gianluca Mancini dengan sikunya. Keputusan itu diambil setelah tinjauan VAR yang kembali jadi kontroversi.
Pelatih Sergio Conceicao terang-terangan menilai keputusan itu tak adil. “VAR dan AVAR hari ini sama dengan yang bertugas saat kami melawan Bologna. Saya tidak bilang kartu merah untuk Gimenez tak layak, tapi situasinya identik dengan insiden Sam Beukema terhadap Matteo Gabbia di final. Kenapa saat itu tidak ada intervensi VAR?” ujar Conceicao, seperti dikutip Football Italia.
Laga ini menjadi simbol dari musim Milan yang penuh frustrasi dan kegagalan. Dengan hasil ini, mereka tak akan bermain di Liga Champions, Liga Europa, ataupun Conference League musim depan.
Kartu Merah Santiago Gimenez
AS Roma hanya butuh tiga menit untuk membuka skor. Umpan sepak pojok Matias Soule disambut tandukan Mancini yang menjebol pojok atas gawang Mike Maignan. Milan sempat membalas lewat Joao Felix setelah tembakan Alex Jimenez ditepis kiper.
Namun, Roma kembali unggul melalui tendangan bebas langsung Leandro Paredes. Maignan tak mampu mengantisipasi bola yang mengarah ke tiang dekat. Gol ketiga Roma dicetak Bryan Cristante melalui tembakan keras dari luar kotak penalti.
Milan sebenarnya sempat menguasai bola cukup dominan di babak pertama. “Kami berusaha memberikan segalanya. Roma bahkan tidak menyentuh bola dalam waktu lama. Saya merasa kami bisa menang,” ujar Conceicao.
Sayangnya, kartu merah Santiago Gimenez mengubah jalannya pertandingan. “Kami tidak boleh kebobolan dari skema bola mati seperti itu. Luka dan Rafa punya peluang, tapi kami kehabisan tenaga dan Cristante mencetak gol ketiga,” lanjutnya.
Frustrasi dan Evaluasi di Kubu Rossoneri
Sergio Conceicao tak kuasa menahan emosi dan akhirnya diusir keluar lapangan di babak kedua. Dia pun dipastikan absen mendampingi tim pada laga terakhir musim ini. Banyak yang menduga, ini adalah laga terakhirnya bersama Milan.
“Saya tidak ingin mencari-cari alasan. Saya mencintai profesi ini dan sedih tidak bisa bersama pemain saya. Hanya karena satu kata, saya dikeluarkan, padahal saya hanya meminta rasa hormat,” ucapnya.
Conceicao menekankan bahwa sejak dia tiba, Milan sebenarnya menunjukkan peningkatan. “Saya orang yang sangat menuntut terhadap diri sendiri. Saya melihat statistik sebelum laga ini. Sejak saya datang, kami mengumpulkan poin yang cukup untuk zona Liga Champions,” tegasnya.
Namun, dia juga mengakui kekurangan tim. “Saya tidak bilang ini musim yang bagus atau lima bulan yang sempurna, tapi ada hal positif juga. Kami juara Supercoppa, ke final Coppa Italia, tapi kami gagal di laga-laga krusial. Ini musim yang buruk bagi klub sebesar Milan,” pungkasnya.
Ini Tentang Reputasi Milan
Kegagalan ini menandai titik nadir baru bagi AC Milan dalam dekade terakhir. Setelah sempat membangun harapan dengan gelar Serie A, Milan kini jatuh tanpa bahkan bisa bermain di Eropa. Reputasi mereka sebagai klub elite mulai dipertanyakan.
Conceicao menyerahkan evaluasi kepada pihak klub. “Semua orang harus menilai pekerjaan saya. Di akhir musim nanti, kita akan bicara soal itu,” katanya.
Milan kini hanya bisa berharap pada perubahan besar di bursa transfer dan manajemen. Tanpa kompetisi Eropa, daya tarik mereka untuk merekrut pemain top pun semakin berkurang. Tekanan terhadap klub untuk segera berbenah akan semakin besar.
Musim ini menjadi pengingat bahwa nama besar tidak menjamin keberhasilan. Bagi Milan, tidak lolos ke Eropa bukan hanya kegagalan teknis, tapi krisis identitas. Itu jauh lebih sulit untuk disembuhkan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
Kabar Lawan Timnas Indonesia: Hujatan Iringi Keberhasilan Irak Juara King's Cup 2025
Tim Nasional 8 September 2025, 13:54 -
Nkunku dan Obrolan dengan 2 Nama yang Punya Ikatan Kuat dengan Sejarah AC Milan
Liga Italia 8 September 2025, 13:38
LATEST UPDATE
-
Nonton Live Streaming Timnas Indonesia vs Lebanon di SCTV dan Indosiar - FIFA Matchday
Tim Nasional 8 September 2025, 19:30 -
Reshuffle Kabinet Merah Putih: Siapa Pengganti Dito Ariotedjo di Kursi Menpora?
Bola Indonesia 8 September 2025, 19:01 -
Profil Dito Ariotedjo: Mantan Menpora Termuda yang Kena Reshuffle Presiden Prabowo
News 8 September 2025, 18:37 -
Jadwal Timnas Indonesia di FIFA Matchday September 2025, Live SCTV, Indosiar, dan Vidio
Tim Nasional 8 September 2025, 17:28
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48