Profil Wesley Sneijder: Nomor 10 yang Sempurna, Pernah Tolak MU dan Liverpool
Asad Arifin | 30 April 2020 11:03
Bola.net - Ajax Amsterdam menjadi klub yang sangat produktif melahirkan pemain sepak bola level atas. Salah satu lulusan akademi Ajax yang punya karir sangat gemilang adalah Wesley Sneijder.
Wesley Sneijder memulai karirnya di Ajax pada 1991, saat bergabung dengan tim muda. Wesley Sneijder baru mendapatkan promosi ke tim utama pada 2002, tetapi baru mendapat kesempatan debut pada 2003, tepatnya 2 Februari 2003 di laga melawan Willem II.
Setelah 'lulus' dari Ajax, Wesley Sneijder kemudian bermain di klub top Eropa. Wesley Sneijder pindah ke Real Madrid, lalu ke Inter Milan dan mengukir kejayaan bersama Jose Mourinho.
Wesley Sneijder secara mengejutkan lalu pindah ke Turki, membela Galatasaray. Padahal, dia sempat mendapat tawaran untuk bermain di Liverpool dan Manchester United. Saat itu, dia juga berada di level yang kompetitif.
Playmaker dan Spesialis Bola Mati
Wesley Sneijder punya karakter khusus di lapangan. Perannya bakal terasa maksimal ketika dimainkan sebagai playmaker, berada tepat di belakang penyerang. Bergerak di dekat kotak penalti lawan.
Jagoan timnas Belanda pada masanya ini adalah tipikal playmaker klaisik. Dia bisa melepas umpan di antara pemain bertahan lawan. Memberi umpan ke area kosong dan menebak arah lari para pemain depan. Umpan-umpan Sneijder punya visi yang brilian.
Banyak bergerak di area dekat kotak penalti lawan, Sneijder punya tendangan sangat keras. Bukan hanya keras, tetapi juga akurat. Sneijder juga dikenal sebagai salah satu eksekutor tendangan bebas terbaik yang pernah ada.
Walau tidak secara reguler, Sneijder juga pernah bermain di beberapa posisi berbeda. Sneijder pernah bermain sebagai deep-lying playmaker dan winger.
Sneijder dan Nomor 10
Sneijder memakai nomor punggung 10 pada musim terakhirnya di Ajax pada 2006/2007. Real Madrid membelinya dengan harga 27 juta euro. Sneijder lantas memakai nomor punggung 23, karena nomor 10 di Real Madrid sudah menjadi milik Robinho.
Robinho pindah ke Manchester City pada 2008/2009. Sneijder pun memakai nomor punggung 10. Namun, ini adalah musim terakhir Sneijder bersama Real Madrid.
Inter Milan membeli Sneijder pada musim 2009/2010. Sneijder langsung mendapatkan nomor 10. Bukan hanya nomor punggung, tetapi Sneijder juga memainkan peran sebagai nomor 10 di Inter Milan.
Sneijder kemudian memang identik dengan Sneijder. Ketika pindah ke Galatasaray, meski sempat semusim memakai nomor 14, dia kemudian juga memakai nomor 10. Sneijder juga memakai nomor 10 di Nice dan Al Gharafa.
Sneijder juga memakai nomor punggung 10 di timnas Belanda, walau dia juga pernah memakai nomor 8, 20, 14, dan 16.
Puncak Karir di Inter Milan
Sneijder memberikan satu gelar La Liga untuk Real Madrid. Sneijder juga meraih banyak gelar di Ajax dan Galatasaray. Namun, puncak karir Sneijder bisa dikatakan terjadi saat di Inter Milan. Tepatnya, pada musim pertamanya.
Pada musim 2009/2010, Sneijder mampu membawa Inter Milan berjaya di pentas Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Inter Milan menjadi satu-satunya tim Italia yang mampu meraih treble.
Di Liga Champions, Sneijder punya peran besar atas sukses Inter Milan. Pemain asal Belanda ini mencetak tiga gol. Salah satunya ke gawang Barcelona pada laga semifinal. Sneijder membantu Inter Milan menang dengan skor 1-3.
Saat itu, media asal Italia memberi julukan 'The Sniper' untuk Sneijder lantaran akurasi dan visi umpannya. Selain itu, juga karena tendangan keras yang dia lepaskan untuk meneror lawan.
Sneijder awalnya menolak pindah ke Inter karena masih nyaman di Real Madrid. Sempat menolak pindah ke Inter, akhirnya Sneijder jatuh cinta. "Istri saya Yolanthe dan saya mencintai Inter, suporter Italia, dan Italia," ucap Sneijder.
Sneijder, Nomor 10 yang Sempurna
Jose Mourinho punya banyak kenangan indah dengan Wesley Sneijder. Mereka pernah bekerja sama di Inter Milan dan meraih banyak sukses. Sejauh ini, Inter menjadi satu-satunya tim Italia yang meraih trebble. Wesley Sneijder dan Mourinho punya andil.
Bagi Mourinho, Sneijder adalah kunci suksesnya di Inter Milan. Mourinho pernah bekerja dengan banyak pemain top untuk posisi nomor 10 atau playmaker. Namun, yang terbaik adalah Sneijder.
"Bagi saya nomor 10 melakukan banyak hal, dengan bola dan tanpa bola. Jadi bagi saya nomor 10 adalah pemain yang sangat istimewa di tim saya," ucap Sneijder.
"Dengan sistem dua pemain lini tengah dan satu nomor 10, saya banyak menuntut dari nomor 10. Saya suka nomor 10 yang bisa mencetak gol. Saya suka nomor 10 untuk masuk ke dalam kotak."
"Siapa nomor 10 sempurna saya? Wesley Sneijder dan Deco. Karena mereka bisa bertahan, masuk kotak dan mencetak gol," ucap Sneijder.
Kisahnya dengan Guti di Real Madrid
Wesley Sneijder harus menjalani persaingan ketat di Real Madrid. Salah satu pesaingnya adalah Guti. Mereka bermain di posisi yang sama. Wesley Sneijder menuturkan bahwa Guti sempat tidak menyapanya di ruang ganti.
"Saya dengan cepat menjadi bagian dari starting XI usai bergabung dengan Real Madrid. Guti tidak berbicara dengan saya selama tiga bulan atau lebih karena dia harus menjadi pemain cadangan," ujar Sneijder kepada Fox Sports NL.
"Tapi pada satu titik kami jadi bermain bersama dan kami memiliki koneksi yang luar biasa. Kami tahu posisi masing-masing dan bahkan tanpa harus saling melihat," lanjutnya.
"Dia adalah pemain yang fenomenal, mungkin adalah pemain terbaik yang pernah bermain bersama saya. Luar biasa. Dia telah membuat impresi yang mengagumkan di mata saya," tutupnya.
Selevel dengan Lionel Messi dan Ronaldo
Wesley Sneijder punya talenta yang besar saat masih muda. Dia menjadi salah satu produk besar dari akademi Ajax. Wesley Sneijder sadar akan talenta yang dimiliki. Hanya saja, Wesley Sneijder mengakui tidak serius dalam menjalani karir.
"Saya harus jujur dan mengakui bahwa saya bisa saja disebut dalam nafas yang sama seperti Messi dan Ronaldo andai bisa berkomitmen 100 persen. Saya tahu itu," ujar Sneijder kepada Fox Sports NL.
"Namun saya tak ingin melakukannya dan tak menyesalinya. Bukan berarti saya tidak memiliki itu di dalam diri, namun sederhananya saya tak ingin melakukannya," lanjutnya.
Pernah Tolak Liverpool
Wesley Sneijder mengaku pernah menolak tawaran Liverpool dan memilih pindah ke Turki. Liverpool rupanya pernah berusaha mendatangkan gelandang asal Belanda itu ke Anfield pada tahun 2013 lalu. Kala itu Sneijder di Inter Milan.
"Banyak klub ingin tahu kapan saya meninggalkan Inter, dan Liverpool adalah salah satu klub tersebut, jadi orang terkejut ketika saya memilih Galatasaray," bebernya seperti dilansir Goal International.
"Mengapa Galatasaray dan bukan Liverpool? Saya adalah seorang pemenang," serunya.
"Saya bermain untuk mendapatkah hadiah juara, jadi saya pergi ke Galatasaray karena saya pikir saya akan menang lebih banyak di Galatasaray dan menjadi juara lebih banyak daripada di Liverpool, dan saya pikir setelah itu saya membuat pilihan yang tepat. Saya memiliki masa-masa indah di Turki," aku Sneijder.
Manchester United pun Ditolak
Bukan hanya Liverpool yang pernah ditolak Sneijder. Manchester United juga mengalami situasi serupa. Sneijder menolak bergabung dengan United pada Januari 2014, saat Setan Merah dilatih David Moyes.
"Ada klub-klub yang menginginkan saya seperti Manchester United, namun saya tak punya niat untuk pergi dan klub tak berniat melepas saya. Pergi di bulan Januari tak pernah terlintas di benak saya, dan klub pun tak menyuruh saya hengkang," ujar Sneijder pada Sporx.
Sneijder memilih bertahan di Turki, bersama Galatasaray. "Saya merasa di rumah sendiri dan itu bukan perasaan yang bisa Anda dapat di sembarang tempat," imbuhnya.
Baca Ini Juga:
- Parade Gol Sukar Dipercaya, Hanya Filippo Inzaghi yang Bisa Mencetaknya
- 5 Pesepak Bola Paling Cepat di Dunia: Mbappe Nomor Wahid, Tidak Ada Ronaldo-Messi
- Parkir Bus, di Balik Duel MU vs Barcelona pada Liga Champions 2007/2008
- Mandalika: Kisah Kembalinya Indonesia ke Kalender Balap MotoGP
- Hari Ini 14 Tahun Lalu: Ketika Chelsea Merayakan Gelar Premier League di Hadapan MU
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Di Balik Kepindahan Christopher Nkunku ke AC Milan: Semua Serba Dar Der Dor!
Liga Italia 5 September 2025, 13:53 -
Gabung AC Milan, David Odogu Tak Pernah Bayangkan Bisa Satu Tim dengan Luka Modric
Liga Italia 5 September 2025, 05:55 -
Ayah Santiago Gimenez Sentil AC Milan Yang Ingin Tukar Putranya Dengan Striker Roma
Liga Italia 4 September 2025, 22:59
LATEST UPDATE
-
Cedera, Frenkie de Jong Tinggalkan Timnas Belanda
Liga Spanyol 6 September 2025, 14:10 -
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Tunjangan Rumah DPR Disetop, Berapa Uang yang Dibawa Pulang per Bulan?
News 6 September 2025, 13:52 -
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
Liga Spanyol 6 September 2025, 12:34 -
Kata-kata Pertama Miliano Jonathans Setelah Debut Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 12:24 -
Patrick Dorgu Terkejut dengan Keputusan Manchester United di Bursa Transfer
Liga Inggris 6 September 2025, 12:17
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24