Manfaat Ubi Jalar bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui Orang
Anindhya Danartikanya | 7 November 2019 12:25
Bola.net - Ubi jalar merupakan salah satu sumber makanan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Jenis umbi-umbian ini mudah ditemui di pasaran dengan harga relatif murah. Selain rasanya yang enak dan bertekstur lembut, makanan ini memiliki kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Ubi jalar banyak diolah menjadi sumber makanan pokok dengan cara direbus, dikukus, digoreng, atau dibuat aneka penganan karena rasanya sangat lezat. Berbagai penelitian pun menyarankan untuk rajin mengonsumsi ubi jalar guna mengurangi berbagai penyakit.
Selain bermanfaat untuk kesehatan, ubi jalar juga bermanfaat bagi kecantikan dan cocok menjadi menu andalan untuk diet. Jenis umbi-umbian ini mengandung lebih dari 40% kebutuhan sehari-hari tubuh seperti vitamin A, serat, dan potasium. Ubi jalar juga mengandung gula alami yang lebih banyak dari kentang.
Terlebih, makanan ini juga mengandung kalori yang lebih sedikit daripada kentang. Menurut hasil studi Livescience, satu buah ubi jalar berukuran sedang atau sekitar 130 gram, mengandung 100 kalori dengan nol lemak. Berikut adalah manfaat ubi jalar bagi kesehatan yang jarang diketahui banyak orang.
Menurunkan Berat Badan
Ubi jalar mengandung kalori baik bagi tubuh. Bagi Anda yang berdiet dan ingin menurunkan berat badan, konsumsilah ubi jalar secara rutin. Ubi jalar ampuh menurunkan berat badan secara alami karena lemaknya sangat rendah.
Ubi jalar juga mudah membuat seseorang merasa lebih kenyang. Meski banyak olahannya, Anda harus mengonsumsi ubi jalar dengan cara dikukus atau direbus supaya hasilnya lebih efektif.
Cara mengolah ubi jalar untuk program diet:
- Siapkan ubi jalar berukuran sedang
- Cuci dan rendam hingga benar-benar bersih
- Anda tak perlu mengupas kulitnya, karena akan mudah dikupas apabila sudah matang
- Kukus ubi jalar selama 10-20 menit
- Konsumsi dalam keadaan hangat
Mencegah Diabetes
Ubi jalar sangat baik dikonsumsi untuk mencegah seseorang dari diabetes. Jenis umbi-umbian ini memiliki kandungan gula yang lebih alami dan baik bagi kesehatan.
Pengidap diabetes biasanya memiliki aturan yang ketat dalam mengelola makanan. Memilih makan yang baik dan sedapat mungkin mengurangi makanan yang manis. Sejumlah sumber karbohidrat juga harus dicermati.
Ubi kukus atau rebus terkenal efektif dalam meregulasi kadar gula darah dengan membantu sekresi dan fungsi insulin. Makanan ini juga bisa dijadikan pilihan pengganti nasi atau sumber karbohidrat lain.
Tak jarang para dokter menganjurkan pasien diabetes untuk mengonsumsi ubi rebus. Namun, dalam porsi tidak terlalu banyak, karena harus menyeimbangkan dengan makanan lain yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan.
Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
Ubi jalar mengandung serat cukup tinggi. Bahkan, serat ubi jalar lebih tinggi dibandingkan dengan kentang. Selain itu, ubi jalar tergolong sumber makanan yang mudah dicerna. Karena bertekstur lembut, ubi jalar sangat baik bagi kesehatan sistem pencernaan seperti lambung dan usus halus.
Kandungan vitamin B kompleks, C, betakaroten, kalium, dan kalsium pada ubi jalar juga sangat efektif dalam membantu meredakan radang lambung. Ada serat dalam ubi jalar yang mampu mencegah terjadinya konstipasi dan penimbunan asam pada lambung.
Tak terhenti di situ, ubi jalar tentu akan membantu menurunkan risiko terjadinya radang lambung. Kandungan anti-radang pada ubi jalar juga bisa mengurangi rasa sakit dan peradangan lambung.
Cegah Penyakit Asma
Banyak orang yang menganggap ubi jalar hanya baik untuk meningkatkan stamina tubuh. Namun, sebenarnya ubi jalar rebus juga baik untuk kesehatan sistem pernapasan.
Berdasarkan sejumlah penelitian ubi jalar mampu mencegah risiko penyakit paru-paru dan asma. Kandungan vitamin C, besi, serta nutrisi lainnya dalam ubi jalar juga terbilang efektif membantu mengatasi penyakit bronkitis.
Di sisi lain, ubi jalar juga dipercaya dapat membantu menghangatkan tubuh, sehingga memiliki kemampuan guna membantu mengatasi bronkitis. Ubi rebus dalam keadaan hangat juga memiliki aroma khas yang dipercaya dapat mengatasi hidung mampet serta membantu meredakan asma.
Meningkatkan Kesehatan Jantung
Ubi jalar merupakan sumber vitamin B6. Kandungan ini dapat menghancurkan homocysteine, yaitu zat yang memberikan kontribusi untuk pengerasan pembuluh darah dan arteri.
Menurut hasil penelitian dari Harvard University School of Public Health, kandungan kalium dalam ubi jalar juga bermanfaat bagi kesehatan jantung, karena dapat menurunkan tekanan darah dengan menjaga keseimbangan cairan.
Kalium dalam ubi jalar juga merupakan elektrolit penting yang membantu mengatur detak jantung. Manfaat ini tentu akan mencegah Anda dari serangan jantung.
Menjaga Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit kronis, seperti stroke. Selain itu, tekanan darah rendah juga bisa mengganggu kesehatan dan menurunkan kekebalan tubuh.
Namun tak perlu khawatir, Anda bisa mengonsumsi ubi jalar guna menjaga tekanan darah agar tetap stabil dan normal. Manfaat ini dikarenakan adanya kandungan kalium dalam ubi jalar yang cukup tinggi.
Menurut laporan dari National Health and Nutrition Examination Survey, terdapat kurang dari 2 persen orang dewasa di Amerika Serikat telah memenuhi asupan kalium sebanyak 4.700 miligram per hari. Selain itu, asupan yang tinggi kalium dikaitkan dengan 20 persen penurunan risiko kematian dari penyebab apapun, terutama tekanan darah tinggi.
Mencegah Kanker
Menurut seorang ahli nutrisi di San Diego, Laura Flores, ubi jalar berwarna oranye terbukti mengandung anti-karsinogenik. Ubi jalar juga mengandung beta-karoten untuk mengurangi risiko kanker payudara pada wanita pramenopause dan kanker ovarium pada wanita pascamenopause.
Namun, ubi jalar berwarna ungu juga lebih efektif untuk melawan kanker dibandingkan dengan ubi jalar oranye. Menurut Laura Flores, ubi ungu telah terbukti memiliki kemampuan melawan kanker yang lebih baik, dengan efek positif terhadap perkembangan sel kanker.
Disadur dari: Bolacom/Penulis: Novie Rachmayanti/Editor: Yus Mei Sawitri/Dipublikasi: 7 November 2019
Baca Juga:
- Cantiknya Nathalia Felix, Pacar Douglas Costa yang Gosipnya Pernah Dekati Neymar
- Perbandingan Statistik Shin Tae-yong Vs Luis Milla, Siapa yang Cocok Latih Timnas Indonesia?
- KTM Beber Alasan Turunkan Iker Lecuona di MotoGP 2020
- Pahami Cara-Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan
- Deretan Manfaat Sawi bagi Kesehatan, Bisa Turunkan Kolesterol
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ini 5 Pemain Kunci Timnas Indonesia yang Diprediksi Tampil di Piala Dunia 2030
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:11 -
Kata Eks Kapten Timnas Indonesia Soal Patrick Kluivert: Konsekuensinya Mundur
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:06
LATEST UPDATE
-
Gelandang Timnas Jerman Ini Berminat Gabung MU di Tahun 2026?
Liga Inggris 23 Oktober 2025, 14:53 -
Kabar Gembira MU! Lisandro Martinez Ikut Latihan Tim Pekan Ini
Liga Inggris 23 Oktober 2025, 14:43 -
Legenda MU Antusias Lihat Aksi Senne Lammens: Semoga Bisa Lebih Baik Lagi!
Liga Champions 23 Oktober 2025, 14:29 -
Jude Bellingham Akhirnya Sudahi Paceklik Gol, Xabi Alonso: Lanjutkeun!
Liga Champions 23 Oktober 2025, 13:22 -
Ajax Beres, Chelsea Kini Alihkan Fokus dan Incar Kemenangan atas Sunderland
Liga Inggris 23 Oktober 2025, 13:10 -
Bikin Dua Assist Bagi Liverpool, Florian Wirtz Janji Bakal Tampil Lebih Baik Lagi
Liga Champions 23 Oktober 2025, 12:50 -
Effortlessly Cool: Inspirasi Gaya Pria Gen Z dari Kampus sampai Konser ala FFAR
Lain Lain 23 Oktober 2025, 12:23
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04