Pendapatan 20 Klub Eropa Ini Kalau Digabung Belum Menyentuh Startup Level Decacorn
Zaki Baldan | 27 Februari 2019 18:41
Bola.net - - Sudah bukan rahasia lagi kalau pendapatan klub-klub di eropa sangat fantastik. Nilainya bukan miliaran lagi, bahkan mencapai angka belasan triliun. Berhubung kompetisi sepak bola 2018/2019 belum selesai, jadi kita baru bisa tahu pendapatan klub sepak bola terbaru berdasarkan musik kompetisi tahun 2017/2018.
The Deloitte's Football Money League merilis pendapatan 20 klub sepak bola eropa musim lalu. Real Madrid menjadi tim dengan pendapatan terbesar di dunia setelah mencatat pendapatan senilai 750,9 juta euro (Rp 13 triliun). Menyusul Barcelona dengan pendapatan 690,4 juta euro (Rp 12,7 triliun) dan Manchester United dengan pendapatan 666 jura euro (Rp 12,3 miliar).
Klub asal Jerman, Bayern Munich pada musim lalu meraih pendapatan (629,2 juta euro), disusul kemudian Manchester City (568,4 juta euro) dan Paris Saint-Germain (541,7 juta euro). Di peringkat 7 dan 8 ada Liverpool (513,7 juta euro) dan Chelsea (505,7 juta euro). Posisi 9 dan 10 ada Arsenal (439,2 juta euro) dan Tottenham (428,3 juta euro).
Posisi 11-15 berturut-turut ada Juventus (394.9 juta euro), Borussia Dortmund (317,2 juta euro), Atletico Madrid (304,4 juta euro), Inter Milan (280 juta euro) dan AS Roma (250 juta euro). Kemudian urutan 16-20 ditempati masing-masing oleh Schalke 04 (243,8 juta euro), Everton (212,9 juta euro), AC Milan (207,7 juta euro), Newcastle United (201,5 juta euro), dan West Ham United (197,9 juta euro).
Secara total ke-20 klub di atas sukses mengumpulkan sekitar 8,343 miliar euro atau sekitar 9,493 miliar dolar sepanjang musim 2017/2018, atau naik enam persen dibanding musim sebelumnya. Meskipun mengalami kenaikan, ternyata kumpulan pendapatan 20 klub sepak bola di Eropa ini belum bisa setara dengan startup level decacorn.
Decacorn adalah status yang diberikan pada sebuah startup yang memiliki nilai valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS atau setara Rp 140 triliun. Di bawah nilai itu startup baru bisa di sebut unicorn. Dari daftar tersebut, kita jadi tahu begitu hebatnya sebuah perusahaan startup yang berhasil masuk ke level Decacorn.
Berapa banyak startup yang berada di level decacorn? Terbaru, telah ada 15 perusahaan dunia yang 'naik kelas' dari tingkatan unicorn ke level decacorn. Di antara perusahaan tersebut, terdapat startup yang akrab dengan masyarakat Indonesia.
Setelah meluncur di tahun 2012 dalam format GrabTaxi, Grab akhirnya berhasil menyandang status decacorn pada tahun 2018 lalu. Grab pun menjadi Decacorn pertama di Asia Tenggara. Seperti kamu ketahui, Grab juga berkembang pesat di negara-negara Asia Tenggara lain seperti Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Kini, jumlah pengunduh Grab sudah mencapai lebih dari 138 juta dan layanannya tersebar di 336 kota.
Selain memperkuat layanan transportasi, Grab juga berhasil mengembangkan bisnisnya sebagai Everyday SuperApp, mulai dari GrabBike, GrabCar, GrabExpress, hingga financial technology dalam bentuk GrabPay yang menggantikan uang dalam bentuk fisik. Tercatat hingga akhir 2018 lalu, nilai valusia Grab menyentuh angka 161 triliun atau setara 11,475 miliar dolar.
Grab, sebagai Everyday SuperApp terkemuka di Asia Tenggara, menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile dan hiburan digital. Dengan filosofi platform terbuka yang dimiliki, Grab menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik.
Jadi, untuk setara dengan startup level decacorn atau bahkan valuasi Grab setidaknya dibutuhkan tambahan pendapatan 1,962 miliar dolar dari klub sepak bola di Eropa. Bisa-bisa harus ada gabungan pendapatan 30 klub untuk bisa setara dengan startup level decacorn.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Lelah Olahraga Tapi Mau Ngemil Sehat? Yuk Minta Bantuan Ojek Decacorn!
Olahraga Lain-Lain 14 Maret 2019, 13:37
-
5 Lokasi Joging Paling Hits Seantero Jakarta
Olahraga Lain-Lain 13 Maret 2019, 16:46
-
Masuk 8 Besar Liga Champions, Juventus Amankan 10,5 Juta Euro
Liga Champions 13 Maret 2019, 08:37
-
4 Tips Bagi Kamu Baru Pertama Kali Nonton ke Stadion
Olahraga Lain-Lain 12 Maret 2019, 08:35
-
4 Alasan Suporter Sepakbola Gunakan Jasa Transportasi Online
Olahraga Lain-Lain 11 Maret 2019, 10:20
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto2 Malaysia 2025: Manuel Gonzalez Tercepat, Asapi Jake Dixon
Otomotif 24 Oktober 2025, 14:34
-
Klub Spanyol ini Ingin Boyong Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:34
-
MU vs Brighton, Setan Merah Diprediksi Bakal Raih Kemenangan Ketiga Beruntun
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 13:14
-
Eksperimen Baru Allegri di Lini Depan AC Milan: Rafael Leao Jadi Striker!
Liga Italia 24 Oktober 2025, 12:44
-
MU Utus 'Agen Rahasia' untuk Boyong Carlos Baleba ke Old Trafford
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:36
-
Bukan Gelandang, MU Bakal Beli Striker Baru di Januari 2026
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:21
-
Riccardo Calafiori: Bek Unik yang Mengubah Cara Bermain Arsenal di Era Mikel Arteta
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:17
-
Mohamed Salah di Persimpangan: Apakah Ia Masih Layak di Skuad Inti Liverpool?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 12:11
-
8 Detik, 4 Sentuhan, 1 Gol: Seni Serangan Balik yang Buat Dunia Terpana
Liga Champions 24 Oktober 2025, 12:08
-
Klasemen Perolehan Medali Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025
Olahraga Lain-Lain 24 Oktober 2025, 11:17
LATEST EDITORIAL
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56







