Penting, Pahami Perbedaan Gejala Infeksi Virus Corona vs Flu Biasa
Anindhya Danartikanya | 4 April 2020 09:58
Bola.net - Data dari Public Health Emergency Operating Centre (PHEOC) RI, per Jumat (3/4/2020) pukul 09.00 WIB, menunjukkan bahwa telah terjadi 1.790 kasus positif infeksi virus corona (COVID-19) di Indonesia. Angka kematian mencapai 170 (9,5%).
Virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 dianggap lebih berbahaya karena penyebaran dan penularannya relatif cepat karena melalui perantara percikan (droplet), yang mampu bertahan beberapa lama, tergantung jenis permukaan.
Di sisi lain, hingga kini tak semua orang memahami benar gejala-gejala terinfeksi virus corona. Bisa dimaklumi, karena gejala seseorang terpapar virus corona disebut hampir mirip dengan gejala flu biasa.
Lantaran gejalanya yang mirip dengan virus influenza pada umumnya, kemungkinan besar orang akan bertanya, lalu bagaimana cara membedakannya?
Dilansir dari Health, meski memiliki kemiripan, ada beberapa gejala virus corona dan flu yang bisa dibedakan seperti dijelaskan beberapa ahli kesehatan, salah satunya dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat.
Berikut perbedaan gejala flu biasa dan COVID-19 seperti disadur dari Fimela.com.
Gejala Flu Biasa
Gejala flu atau pilek umumnya memuncak dalam 2-3 hari setelah infeksi virus, dan sering timbul gejala-gejala seperti:
- Bersin
- Hidung tersumbat atau berair
- Sakit tenggorokan
- Batuk
- Cairan hidung mengental
- Mata berair
- Demam atau meriang (beberapa orang tak mengalaminya dan langsung flu)
Beberapa gejala flu terutama pilek, hidung tersumbat dan batuk tetap bertahan selama 10-14 hari, semua gejala tersebut akan berangsur membaik dalam jangka waktu tersebut.
Gejala COVID-19
Gejala COVID-19 umumnya muncul 2-14 hari setelah terinfeksi dan muncul gejala-gejala seperti:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas
Gejala yang kurang umum yang disebutkan dalam jurnal penelitian The Lancet seperti sakit tenggorokan dan pilek, dilaporkan oleh lima persen pasien, sedangkan diare, mual, dan muntah, dilaporkan oleh 1 -2% pasien.
Berdasarkan yang dikutip dari The New York Times, pneumonia juga dilaporkan terjadi pasa pasien COVID-19, bahkan pada kasus gejala yang tidak parah.
Sumber: Fimelacom/Disadur dari: Bolacom/Penulis: Febi Anindya Kirana/Editor: Aning Jati/Dipublikasi: 3 April 2020
Video: Mengenal Status Pasien Terkait Covid-19 Seperti OTG, ODP, dan PDP
Baca Juga:
- Cara Belanja Makanan Secara Aman Agar Tak Cemas Terinfeksi Covid-19
- 12 Jenis Virus Mematikan yang Ada di Dunia, Salah Satunya Corona
- Tak Perlu Cemas, Pahami Prosedur Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19
- Kimchi, Makanan Korea yang Baik untuk Imunitas saat Pandemi Covid-19
- Simak 5 Tips Optimalkan Masker Kain untuk Cegah Penularan Virus Corona
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ini 5 Pemain Kunci Timnas Indonesia yang Diprediksi Tampil di Piala Dunia 2030
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:11 -
Kata Eks Kapten Timnas Indonesia Soal Patrick Kluivert: Konsekuensinya Mundur
Tim Nasional 14 Oktober 2025, 12:06
LATEST UPDATE
-
Ousmane Dembele Dukung Mbappe Raih Ballon dOr: Dia Layak Dapat!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 14:37 -
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
Liga Italia 22 Oktober 2025, 14:01 -
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
Liga Italia 22 Oktober 2025, 13:24 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04