Pemain Hebat Belum Tentu jadi Pelatih Hebat, Thierry Henry Buktinya
Asad Arifin | 16 April 2019 12:25
Bola.net - - Sukses sebagai pemain bukan jaminan akan sukses juga sebagai pelatih. Kondisi itu cocok untuk menggambarkan karir seorang Thierry Henry. Dia adalah pemain hebat, tapi sebagai pelatih? Sejauh ini tak sehebat saat menjadi pemain.
Bagi fans Arsenal, nama Thierry Henry tentu saja punya tempat istimewa. Henry adalah bagian penting dari sejarah besar Arsenal pada awal tahun 2000-an. Henry adalah pencetak gol terbanyak klub dan pemberi banyak gelar juara.
Namun, karir Henry sebagai pelatih sejauh ini tergolong biasa-biasa saja, jika tidak disebut buruk. Ada beberapa alasan mengapa Henry belum mampu jadi pelatih hebat, seperti ketika menjadi pemain.
Apa alasannya? Simak selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Masih Merasa Pemain
Pada Oktober 2018 lalu, AS Monaco menunjuk Thierry Henry jadi pelatih kepala. Di luar segela catatan apiknya sebagai pemain, Henry dinilai layak jadi pelatih AS Monaco karena dia baru saja menjalankan tugas sebagai staf kepelatihan timnas Belgia dengan baik.
Saat Henry datang, AS Monaco berada di papan bawah klasemen. Ada harapan Henry bisa membawa Monaco setidaknya ke papan tengah. Namun, hasilnya tidak sesuai harapan. Henry kemudian dipecat hanya 104 hari setelah melatih.
"Mungkin Henry tidak membunuh peran sebagai pemain yang ada dalam dirinya," buka pemain AS Monaco, Aleksandr Golovin dikutip dari Goal International.
"Ketika hal-hal tidak berjalan baik selama latihan, dia akan gugup dan mulai sering berteriak. Mungkin itu tidak perlu. Dia adalah pemain yang sangat kuat dan mungkin hanya ada dua Monaco yang ada di levelnya yaitu [Radamel] Falcao dan [Cesc] Fabregas."
"Dia akan mencoba masuk ke lapangan dan menunjukkan kepada kami bagaimana cara berlatih dan berteriak. Dia berteriak 'coba rebut bola dariku'. Sebagian pemain merasa terkejut. Lalu, ada juga kalanya dia akan terdiam selama berjam-jam," paparnya.
Henry Pergi, Monaco Membaik
Thierry Henry kemudian dipecat oleh AS Monaco pada Januari 2019. Selama jadi pelatih AS Monaco, eks penyerang timnas Prancis tersebut menjalani 20 kali pertandingan di semua kompetisi dengan catatan: 4 kemenangan, 5 imbang dan 11 kekalahan.
Posisi Henry kemudian digantikan oleh Leonardo Jardim, yang sebelumnya digantikan Herny. Kedatangan Jardim pun membuat Monaco lebih positif. Dari zona degradasi, Monaco kini berada di posisi ke-16 klasemen Ligue 1.
Namun, bukan berarti tidak ada yang positif dari Herny. "Dia ingin membuat pemain muda di klub berkembang dan membawa enam pemain untuk berlatih ke tim utama. Dia percaya pada pemain muda dan saya menyukai itu," tutup Aleksandr Golovin.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Lille vs PSG 6 Oktober 2025
Liga Eropa Lain 4 Oktober 2025, 23:39 -
Dua Gol Haaland Tak Cukup Selamatkan Man City, Pertanda Belum Bisa Bangkit?
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 06:59
LATEST UPDATE
-
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02 -
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21 -
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17 -
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56 -
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04