KOI Berikan Bonus Peraih Medali di Olimpiade
Editor Bolanet | 7 September 2012 13:35
- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) memberikan bonus kepada peraih medali Olimpiade London 2012. Waketum KOI, Erick Thohir mengatakan meski hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan.
Menurut Erick dirinya meminta agar tetap menghargai semua atlet Indonesia yang sudah berjuang untuk menghasilkan yang terbaik bagi negeri tercinta. Saya berharap agar bonus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memacu semangat Eko Yuli Irawan (Rp 200 juta) dan (Rp 400 juta) serta pelatih angkat besi (Rp240 juta). Semoga, di Olimpiade 2016, mereka dapat meraih medali emas, terangnya
Di Olimpiade London, 27 Juli- 12 Agustus, Triyano meraih medali perak di kelas 62 kilogram. Ia menorehkan total beban angkatan 333 kilogram dengan menghasilkan angkatan snatch 145 Kg dan clean and jerk 172 Kg. Sedangkan Eko Yuli Irawan, meraih perunggu usai mengangkat total beban seberat 317 Kg dikelas 62 kilogram. Ia mencatat angkatan snatch 145 Kg dan menyelesaikan clend and jerk 172 Kg. Di Olimpiade Beijing 2008, keduanya mempersembahkan medali perunggu.
Sementara itu, dua atlet andalan Kalimantan Timur tersebut memiliki target berbeda di PON XVIII 2012. Jika Triyatno berani menargetkan medali emas, Eko mengaku sulit untuk mewujudkannya. Triyatno akan bersaing dengan , lifter dari Jawa Barat dan Ketut Ariana dari Bali. Apalagi, ketiganya sama-sama di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Olimpiade 2012.
Saya masih cedera dibagian lutut kaki kiri. Karena itu, saya harus berusaha keras untuk mewujudkannya, tutup Triyatno. (esa/end)
Menurut Erick dirinya meminta agar tetap menghargai semua atlet Indonesia yang sudah berjuang untuk menghasilkan yang terbaik bagi negeri tercinta. Saya berharap agar bonus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memacu semangat Eko Yuli Irawan (Rp 200 juta) dan (Rp 400 juta) serta pelatih angkat besi (Rp240 juta). Semoga, di Olimpiade 2016, mereka dapat meraih medali emas, terangnya
Di Olimpiade London, 27 Juli- 12 Agustus, Triyano meraih medali perak di kelas 62 kilogram. Ia menorehkan total beban angkatan 333 kilogram dengan menghasilkan angkatan snatch 145 Kg dan clean and jerk 172 Kg. Sedangkan Eko Yuli Irawan, meraih perunggu usai mengangkat total beban seberat 317 Kg dikelas 62 kilogram. Ia mencatat angkatan snatch 145 Kg dan menyelesaikan clend and jerk 172 Kg. Di Olimpiade Beijing 2008, keduanya mempersembahkan medali perunggu.
Sementara itu, dua atlet andalan Kalimantan Timur tersebut memiliki target berbeda di PON XVIII 2012. Jika Triyatno berani menargetkan medali emas, Eko mengaku sulit untuk mewujudkannya. Triyatno akan bersaing dengan , lifter dari Jawa Barat dan Ketut Ariana dari Bali. Apalagi, ketiganya sama-sama di pemusatan latihan nasional (Pelatnas) Olimpiade 2012.
Saya masih cedera dibagian lutut kaki kiri. Karena itu, saya harus berusaha keras untuk mewujudkannya, tutup Triyatno. (esa/end)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Pelatih Borneo FC Akui Kekalahan, Persib Layak Menang
Bola Indonesia 5 Desember 2025, 23:24
-
Link Streaming Drawing Piala Dunia 2026, Live di TVRI
Piala Dunia 5 Desember 2025, 22:52
-
Revolusi Lini Serang Inter Milan, Produktivitas Gol Melonjak Tajam Musim Ini
Liga Italia 5 Desember 2025, 21:01
-
Prediksi Bournemouth vs Chelsea 6 Desember 2025
Liga Inggris 5 Desember 2025, 21:00
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26















