KOI Minta Menpora Bubarkan KONI
Editor Bolanet | 23 Juli 2012 08:15
Dua lembaga tersebut juga memiliki anggota yang sama, yakni PB (Pengurus Besar) dan PP (Pengurus Pusat) seluruh cabang olahraga di Tanah Air. Akibatnya, KOI bahkan meminta Menpora Andi Mallarangeng agar membubarkan KONI. Sebab, pekerjaan dan tugas yang dijalankan dua lembaga tersebut menjadi tumpang tindih.
Saya bilang, bubarkan saja KONI demi efisiensi anggaran dan SDM (Sumber Daya Manusia). Sebab, pekerjaan multi-event tersebut kerap dikerjakan PB-PP dan KOI. Dan Kemenpora bagian yang menyiapkan dana, Sedangkan KONI tidak memiliki tugas apa-apa. Buktinya, dana Olimpiade sampai terlambat turun. Itu karena terlalu banyak campur tangan yang ingin mengurusi. Finalnya, yang dirugikan tetap atlet, ucap Ketua Komisi Atlet KOI, Purnomo M Yudhi, kepada .
Dilanjutkannya, tugas yang dijalankan KONI hanya untuk pembinaan prestasi atlet tidak tepat. Alasannya, pembinaan tersebut sudah ditangani langsung oleh masing-masing PB dan PP cabang bersangkutan. Begitu pula keberadaan Satlak Prima (Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas).
Menurut Purnomo, lembaga tersebut tidak berbeda dengan masing-masing PB karena berdalih meningkatkan prestasi atlet.
Prima itu yang menyedot anggaran miliaran rupiah dengan dalih prestasi olahraga. Padahal, pelaksana pembinaan prestasi ada di tangan PB PB, tegasnya.
Pihaknya tak yakin olahraga Indonesia bisa maju karena terlalu banyak lembaga olahraga yang menanganinya. Jika ingin berhasil, lanjutnya, sistem penanganan atlet harus dikembalikan seperti dahulu, di mana pemerintah tak terlalu banyak intervensi.
Zaman dulu tugas pemerintah hanya menyiapkan dana yang cukup untuk pembinaan olahraga Indonesia. Tidak ada itu yang namanya Prima, yang ada hanya KONI/KOI dan PB sebagai induk cabang olahraga. Lembaga itu yang bertanggung jawab terhadap prestasi olahraga Indonesia. KONI pun saat itu hanya berfungsi sebagai koordinator. Sedangkan sekarang, Kemenpora menjadikan olahraga sebagai lahan mencari duit untuk kepentingan partainya, paparnya.
Kondisi itulah yang membuat olahraga di Tanah Air semakin tidak karuan karena terjadi pemborosan anggaran. Lebih baik dana yang ada diperuntukkan kesejahteraan atlet. Kami juga menyarankan kepada Menpora supaya pemerintah jangan ikut campur soal teknis olahraga, serahkan kepada KOI dan PB. Bubarkan Prima dan KONI, jangan jadikan olahraga sebagai ajang politik. Biarkan olahraga berkembang dan berjalan sesuai dengan semangat olahraga, sportif dan jujur, tandasnya. (esa/gia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tantangan Erick Thohir Usai Jadi Menpora: Membagi Perhatian Sebagai Ketua PSSI
Bola Indonesia 18 September 2025, 16:45 -
Rekam Jejak di PSSI jadi Modal, Harapan Besar Kini Disematkan pada Menpora Erick Thohir
Bola Indonesia 18 September 2025, 15:39 -
Jawaban Erick Thohir Soal Rangkap Jabatan Menpora dan Ketua PSSI: Nanti Dijawab Sama FIFA!
Bola Indonesia 18 September 2025, 15:28
LATEST UPDATE
-
Villarreal vs Manchester City: Berapa Gol Bakal Dicetak Erling Haaland?
Liga Champions 21 Oktober 2025, 21:15 -
Prediksi Atalanta vs Slavia Praha 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 20:58 -
Prediksi Sporting Lisbon vs Marseille 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:57 -
Prediksi AS Monaco vs Tottenham 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 19:16 -
Prediksi Galatasaray vs Bodo/Glimt 22 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 18:40 -
Prediksi Athletic Bilbao vs Qarabag 22 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 18:09 -
Union SG vs Inter Milan: Improvisasi di Lini Depan sang Wakil Italia
Liga Champions 21 Oktober 2025, 17:44 -
Prediksi BRI Super League: PSIM Yogyakarta vs Dewa United 22 Oktober 2025
Bola Indonesia 21 Oktober 2025, 17:38
LATEST EDITORIAL
-
Dari Postecoglou hingga De Boer, Inilah Masa Kepelatihan Tersingkat di Premier League
Editorial 21 Oktober 2025, 00:58 -
5 Pemain yang Pernah Membela Liverpool dan Manchester United
Editorial 17 Oktober 2025, 21:02 -
4 Bek Tengah Incaran Real Madrid untuk Musim Depan
Editorial 17 Oktober 2025, 20:32