Petinju Putri yang Tersangkut Kontroversi, Imane Khelif Sukses Raih Medali Emas Olimpiade 2024
Ari Prayoga | 10 Agustus 2024 18:56
Bola.net - Imane Khelif sukses mengakhiri Olimpiade 2024 dengan raihan medali emas. Ppetinju Aljazair itu sukses menyabet emas dari kelas 66 kg cabor tinju wanita Olimpiade Paris 2024.
Dalam partai final yang digelar pada Sabtu (10/8/2024) dini hari WIB, Imane Khelif sukses mengalahkan petinju China, Yang Liu.
Imane Khelif pun berhak atas medali emas setelah menang dengan skor telak 5-0 atas Yang Liu.
Mengutip situs Reuters, petinju berusia 25 tahun, sempat berkata untuk kesekian kalinya bahwa dirinya merupakan seorang wanita.
"Medali emas ini adalah jawaban terbaik untuk kampanye sengit terhadap saya. Saya seorang wanita seperti wanita lainnya," kata Imane Khelif.
"Saya terlahir sebagai wanita dan saya telah hidup sebagai wanita, tetapi ada musuh yang menghalangi kesuksesan dan mereka tidak dapat mencerna kesuksesan saya," tambahnya.
Imane Khelif Viral

Pertandingan Imane Khelif melawan wakil Italia, Angela Carini pada babak 16 besar kelas 66kg begitu ramai diperbincangkan dunia.
Laga ini menjadi viral karena Angela Carini pilih mundur ketika ronde pertama baru berjalan 45 detik dan baru sekali menerima pukulan Imane Khelif tepat di muka.
Diketahui Angela Carini pilih mundur karena mengendus seorang Imane Khelif adalah seorang transgender.
Carini menangis usai kalah tapi respons media sosial sangat ramai usai aksi Imane Khelif viral di mana-mana.
Mayoritas mempertanyakan bagaimana bisa seorang Imane Khelif yang transgender bertanding melawan perempuan. Hal ini dianggap tidak adil.
Kelainan Hormonal

Namun seorang jurnalis, Sulaiman Ahmed memberikan penjelasan, Imane Khelif sebenarnya wanita tapi memang punya kelainan hormonal.
Sulaiman Ahmed berpendapat kelainan hormonal yang dialami Imane Khelif sangat wajar terjadi.
"Petinju Aljazair terlahir sebagai seorang wanita. Imane adalah seorang wanita. Dia menderita hiperandrogenisme," tulis Sulaiman di akun X.
"Itu merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan kadar androgen yang sangat tinggi dalam darahnya, yang menyebabkan peningkatan testosteron dan adanya kromosom XY. Ini adalah kelainan yang wajar," tambahnya.
Disadur dari: Bola.com (Hendry Wibowo) 10 Agustus 2024
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Revolusi Lini Serang Inter Milan, Produktivitas Gol Melonjak Tajam Musim Ini
Liga Italia 5 Desember 2025, 21:01
-
Prediksi Bournemouth vs Chelsea 6 Desember 2025
Liga Inggris 5 Desember 2025, 21:00
-
Inter Milan Segera Perpanjang Kontrak Carlos Augusto
Liga Italia 5 Desember 2025, 20:49
-
Drawing Piala Dunia 2026: Pembagian Pot, Format, hingga Aturan Undian
Piala Dunia 5 Desember 2025, 19:43
LATEST UPDATE
-
Prediksi Real Betis vs Barcelona 7 Desember 2025
Liga Spanyol 6 Desember 2025, 04:07
-
Grup Argentina di Piala Dunia 2026: Lawan-Lawan Lionel Messi Resmi Terungkap
Piala Dunia 6 Desember 2025, 03:36
-
Prediksi PSG vs Rennes Minggu 7 Desember 2025
Liga Eropa Lain 6 Desember 2025, 03:05
-
Prediksi Leeds United vs Liverpool 7 Desember 2025
Liga Inggris 6 Desember 2025, 01:45
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 6-9 Desember 2025
Liga Inggris 6 Desember 2025, 01:25
-
BRI Super League: Pelatih Borneo FC Akui Kekalahan, Persib Layak Menang
Bola Indonesia 5 Desember 2025, 23:24
-
Link Streaming Drawing Piala Dunia 2026, Live di TVRI
Piala Dunia 5 Desember 2025, 22:52
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26









