5 Pabrikan MotoGP Kembali Kritik Teknologi Ducati, Tuduh Bikin Boros Uang dan Waktu
Anindhya Danartikanya | 16 Februari 2022 11:58
Bola.net - Aprilia, Honda, KTM, Suzuki, dan Yamaha kembali mengkritik tajam Ducati atas inovasi terbarunya pada Desmosedici GP22. Demikian yang dilaporkan Speedweek, Selasa (15/2/2022). Seperti yang diketahui dalam uji coba pramusim MotoGP Sepang dan Mandalika, Ducati membawa perangkat baru, yakni 'front ride-height device'.
Sejak departemen balapnya dipimpin oleh Gigi Dall'Igna pada akhir 2013, Ducati memang menjadi pelopor teknologi-teknologi teranyar di MotoGP. Contohnya saja winglet, wing fairing, rear spoon (pendingin ban belakang), holeshot device, dan rear ride-height device. Yang teranyar adalah front ride-height device.
Rear spoon Ducati sempat bikin gempar pada awal 2019. Semua pabrikan MotoGP, kecuali Yamaha, melayangkan protes kepada FIM Stewards. Ducati menyebut perangkat itu mendinginkan ban belakang, namun para rival justru menganggapnya masuk dalam kategori winglet dan curiga gunanya untuk menambah downforce. Hal ini mereka yakini ilegal.
Coba Gagas Larangan 'Front Ride-Height Device'
Kini, Ducati bikin gempar lagi karena memperkenalkan front ride-height device. Seperti halnya holeshot device dan rear ride-height device, perangkat ini tak melanggar regulasi. Pasalnya, ia tak butuh bantuan elektronik untuk diaktivasi, melainkan dengan sistem mekanis alias manual. Namun, para rival tak menyukainya karena bikin bengkak anggaran balap.
Seperti yang diketahui, hampir seluruh motor MotoGP kini memiliki semua inovasi yang terinspirasi dari ide-ide Ducati. Manajer Tim Red Bull KTM, Francesco Guidotti meyakini bahwa perangkat baru tersebut akan mendorong pabrikan lain menirunya juga dan alhasil bakal menambah biaya pengembangan motor.
"Ini bukan soal posisi KTM. Ini soal posisi aliansi pabrikan di MSMA (Asosiasi Pabrikan). Dalam MSMA, lima dari enam pabrikan sepakat untuk melarang penggunaan perangkat jenis ini. Kami mencoba mendorong gagasan ini, karena ini buang-buang waktu dan uang," ujar Guidotti, yang uniknya merupakan eks Manajer Pramac-Ducati.
Ducati Prihatin soal Sikap Para Rival
Mirip rear ride-height device yang membuat bagian belakang motor merendah di tikungan demi mendapatkan grip dan mempercepat akselerasi, front ride-height device dipakai untuk membuat bagian depan motor merendah ketika keluar tikungan demi mendapatkan traksi lebih. Namun, Guidotti menyebut hal ini bisa meninggikan kecepatan motor dan tingkat bahaya.
"Sistem ini tak bisa dianggap sebagai pengembangan teknis. Pasalnya, banyak motor jalanan yang sudah punya 'suspensi elektronik' yang bekerja sempurna. Hal ini tak diizinkan di MotoGP. Perangkat mekanis macam itu hanya bakal bikin rumit. Jika sistem ini meningkatkan kecepatan, maka harus ditegaskan: kami tak butuh," tutur Guidotti.
Lewat Crash.net, Sporting Director Ducati Corse, Paolo Ciabatti, menyayangkan protes para rival. "Kisah winglet dan (rear) spoon terulang. Ducati berinovasi selagi masih sesuai regulasi. Kami prihatin mendengar bahwa perangkat kami (front ride-height device) dipertanyakan," ungkapnya.
Di lain sisi, Ducati juga dikabarkan sudah mulai menjajal front ride-height device sejak pertengahan musim 2021, seiring menghilangnya perangkat rear spoon dari bagian bawah motor mereka sejak balapan di Red Bull Ring, Austria.
Sumber: Speedweek, Crashnet
Baca Juga:
- Para Rider MotoGP Sempat Minta Balapan Mandalika Dipindah ke Juli 2022
- ITDC dan MGPA Janji Aspal Sirkuit Mandalika Sesuai Standar FIM dan MotoGP
- FIM Resmi Umumkan Mandalika Diaspal Ulang Sebelum MotoGP Indonesia 2022
- Iri pada MotoGP, Iker Lecuona-Xavi Vierge Tak Sabar Debut di WorldSBK Mandalika
- Galeri: Usung Skuad Baru dan Muda, Honda Siap Tarung di WorldSBK 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
MU Bisa Raup Bonus Tambahan dari Transfer Antony ke Real Betis, Begini Caranya
Liga Inggris 6 September 2025, 16:11 -
Barcelona Pertimbangkan Lepas Ronald Araujo Jika Performa Tak Membaik
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:01 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Hasil FP2 MotoGP Catalunya 2025: Wow! Joan Mir dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 6 September 2025, 15:46
LATEST UPDATE
-
Hansi Flick Belum Temukan Kombinasi Bek Tengah Terbaik Barcelona
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:32 -
MU Bisa Raup Bonus Tambahan dari Transfer Antony ke Real Betis, Begini Caranya
Liga Inggris 6 September 2025, 16:11 -
Barcelona Pertimbangkan Lepas Ronald Araujo Jika Performa Tak Membaik
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:01 -
Jadwal Live Streaming Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025 di MOJI Hari Ini, 6 September 2025
Voli 6 September 2025, 15:52 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Jadwal Lengkap Pertandingan Livoli Divisi Utama 2025, 3 September-19 Oktober 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Jadwal Lengkap Livoli Divisi Utama Putri 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Hasil FP2 MotoGP Catalunya 2025: Wow! Joan Mir dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 6 September 2025, 15:46 -
Inter Milan Siap Rebut Dusan Vlahovic Secara Gratis Tahun Depan
Liga Italia 6 September 2025, 15:38 -
Arai Agaska Jalani Debut WorldSSP300 dengan Status Wildcard di Seri Prancis 2025
Otomotif 6 September 2025, 15:20 -
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau, Kick-off Pukul 19.30 WIB!
Tim Nasional 6 September 2025, 15:19 -
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
Tim Nasional 6 September 2025, 14:35
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24