Agar Pembalap Tak Dipenalti, Pirelli Ingin Benahi Kontroversi Tekanan Ban MotoGP pada 2027
Anindhya Danartikanya | 10 Maret 2025 13:28
Bola.net - Direktur Balap Motor Pirelli, Giorgio Barbier, menyatakan bahwa pihaknya berharap bisa mencari kompromi terbaik dengan MotoGP pada 2027 demi menghindarkan para pembalap dari penalti waktu akibat pelanggaran aturan tekanan ban yang diberlakukan sejak 2024.
Saat ini, Michelin masih berperan sebagai pemasok ban MotoGP, dan akan digantikan Pirelli pada 2027. Sejak 2024, Michelin menegaskan semua pembalap harus mematuhi batas minimum ban depan 1,9 bar atau 27,6 psi, dan batas minimum ban belakang 1,7 bar atau 24,7 psi.
Pembalap harus mempertahankan tekanan bannya pada jangkauan ini setidaknya selama 60% dari durasi balapan. Jika melanggar, maka si pembalap akan dihukum mundur 8 detik dalam Sprint dan 16 detik dalam Grand Prix. Aturan ini pun dinilai mengurangi esensi kompetisi di MotoGP.
Superbike Punya Tes Sendiri untuk Jajal Tekanan Ban
Beberapa pembalap melakukan taktik tertentu agar menghindari penalti waktu akibat tekanan ban ini, salah satunya Marc Marquez. Rider Spanyol ini beberapa kali kedapatan sengaja membuntuti para rivalnya alih-alih menyalip, demi menjaga tekanan ban dalam jangkauan 'legal', dan baru menyerang pada lap-lap terakhir.
Pirelli, yang juga merupakan pemasok ban WorldSBK, dikenal tak punya kendala tekanan ban sejauh ini. "Kami peka terhadap tekanan ban. Superbike adalah yang pertama memperkenalkan pengujian tekanan ban," ungkap Barbier dalam wawancaranya dengan GPOne pada Sabtu (8/3/2025).
"Start dengan tekanan rendah mungkin memberikan keuntungan awal dalam daya cengkeram, tetapi juga menyebabkan degradasi lebih cepat," lanjutnya. Namun, Barbier tak memungkiri bahwa MotoGP memiliki lebih banyak variabel dan parameter yang harus dipertimbangkan ketimbang superbike.
Lebih Baik Fokus Konsumsi Ban Ketimbang Tekanan Ban
MotoGP memiliki perangkat aerodinamika dan ride-height device, yang menurut Barbier sangat berdampak negatif pada suhu ban. Hal inilah yang ingin dibenahi Pirelli, agar pembalap dan pabrikan tidak perlu mencemaskan pelanggaran tekanan ban dan bisa lebih fokus pada konsumsi ban.
"Saat ini, para pabrikan harus melindungi diri mereka sendiri dengan aturan yang ketat. Kami sendiri telah dikritik karena memiliki ban berperforma tinggi yang juga cepat menurun. Namun, saya lebih memilih itu daripada harus terus-menerus menyesuaikan tekanan ban," tutur Barbier.
"Ini memang merupakan pilihan-pilihan yang harus diambil. Jelas bahwa sejauh ini, langkah-langkah yang dilakukan (oleh Michelin) sudah tepat demi tingkat keselamatan. Namun, pengelolaan aturannya telah menjadi sebuah masalah," pungkasnya.
Sumber: GPOne
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
MU Coba Rekrut Carlos Baleba di Januari 2026?
Liga Inggris 9 September 2025, 14:06 -
Prediksi Bolivia vs Brasil 10 September 2025
Piala Dunia 9 September 2025, 13:46 -
Jika Tinggalkan MU, Casemiro Bakal Pulang Kampung ke Brasil?
Liga Inggris 9 September 2025, 13:43
LATEST UPDATE
-
Juventus Next Gen: Proyek Tim Cadangan Bianconeri yang Jadi Mesin Uang Rp3,8 Triliun
Liga Italia 9 September 2025, 14:14 -
KPK Ungkap Dua Skema Lelang Mobil BJ Habibie yang Disita dari Ridwan Kamil
News 9 September 2025, 14:01 -
Prediksi Bolivia vs Brasil 10 September 2025
Piala Dunia 9 September 2025, 13:46 -
Jika Tinggalkan MU, Casemiro Bakal Pulang Kampung ke Brasil?
Liga Inggris 9 September 2025, 13:43 -
Pantesan Mau Pindah! Ternyata Gaji Andre Onana Naik Dua Kali Lipat di Trabzonspor
Liga Inggris 9 September 2025, 13:30 -
Prediksi Venezuela vs Kolombia 10 September 2025
Piala Dunia 9 September 2025, 13:25 -
Gambaran Lini Belakang Real Madrid 2026: Bye-Bye Rudiger dan Alaba!
Liga Spanyol 9 September 2025, 13:08 -
Krisis Gol Berlanjut, Benjamin Sesko Belum Jebol Gawang Lawan dalam 6 Laga!
Piala Dunia 9 September 2025, 13:05 -
Pelatih Prancis Soal Cedera Dembele-Doue: PSG Bukan Lawan Kami
Piala Dunia 9 September 2025, 13:02 -
Prediksi Ekuador vs Argentina 10 September 2025
Piala Dunia 9 September 2025, 12:38 -
Kontribusi Susilo Bambang Yudhoyono di Dunia Olahraga Lewat Tim Voli Putra LavAni
Voli 9 September 2025, 11:59
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48