'Rider WorldSBK Harus Susah Payah Adaptasi di MotoGP'
Anindhya Danartikanya | 9 Januari 2020 15:40
Bola.net - Selama lima tahun terakhir, dominasinya di WorldSBK membuat Jonathan menjadi bahan perdebatan mengenai kelayakannya untuk turun di MotoGP. Meski kini sudah berusia 32 tahun dan tak lagi berambisi ke MotoGP, talenta Rea tetap kerap diperbincangkan.
Ben Spies, yang merupakan eks pebalap MotoGP dan juara WorldSBK 2019, yakin Rea bisa tampil kompetitif di MotoGP, namun ragu rider Kawasaki itu bisa jadi penantang utama Marc Marquez. Menurut Spies, level superbike dan MotoGP sangatlah berbeda jauh.
"Lebih mudah mendorong superbike menuju limit performa. Tapi pertanyaan selanjutnya adalah, siapa rider yang paling sering mampu melampaui limit itu dan seberapa seringnya. Di MotoGP, limitnya sangat tinggi, Anda harus kerja keras demi menemukannya," ujarnya via Paddock GP.
Ducati WorldSBK Mirip Ducati MotoGP
Tingginya level kesulitan MotoGP, menurut Spies juga bisa dilihat langsung dari motor superbike milik Ducati di WorldSBK. Panigale V4R memang memiliki DNA balap dari Desmosedici dan dikembangkan oleh test rider MotoGP, Michele Pirro.
Akibat performa yang mirip antara kedua motor ini, rider Aruba.it Racing Ducati WorldSBK, Chaz Davies, mengalami penurunan performa di sepanjang 2019. Di lain sisi, sang tandem, Alvaro Bautista yang baru hengkang dari MotoGP pada akhir 2018, justru mengoleksi belasan kemenangan.
"Panigale V4R di WorldSBK adalah motor paling mirip dengan motor MotoGP daripada motor superbike lainnya. Inilah alasan Chaz harus bekerja sangat keras. Tenaga mesin dan karakter mesinnya sangat mendekati MotoGP ketimbang versi-versi pendahulunya," ungkapnya.
Hanya Mengerem Saat 'Bertemu Tuhan'
Di lain sisi, Spies yakin bahwa gaya balap bukanlah hal paling krusial demi mencari sukses di MotoGP. Menurut pria asal Amerika Serikat ini, faktor terpenting adalah performa motor di tikungan, tenaga mesin, dan kemampuan pebalap mempertahankan ritme.
"Chaz dan saya adalah rider yang hanya mengerem ketika bertemu Tuhan, dan kemudian segera berbelok. Di MotoGP, gaya balap bukanlah kunci kesuksesan. Semua tergantung pada ritme balap, corner speed, dan banyak lagi. Atas alasan ini saya juga harus berjuang di MotoGP," pungkas Spies.
Spies turun di MotoGP 2008 dan 2009 sebagai rider wildcard dengan Suzuki, lalu turun secara penuh pada 2010-2013 dengan membela Monster Yamaha Tech 3, Yamaha Factory Racing, dan Pramac Racing. Ia pensiun dalam usia 29 tahun akibat cedera bahu berkepanjangan.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Jadwal Live Streaming MotoGP Malaysia 2025 di Vidio, 24-26 Oktober 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto2 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen Moto3 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen MotoGP 2025
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Ayo Dukung Pembalap Jagoanmu!
Otomotif 21 Oktober 2025, 09:22
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Chelsea vs Ajax Amsterdam: Estevao Willian
Liga Champions 23 Oktober 2025, 04:25 -
Man of the Match Real Madrid vs Juventus: Jude Bellingham
Liga Champions 23 Oktober 2025, 04:19 -
Link Live Streaming Chelsea vs Ajax Amsterdam - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:06 -
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:05 -
Link Live Streaming Atalanta vs Slavia Praha - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:03
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04