Vinales Sebut M1 Terlalu Besar, Tekad Lebih Tegas pada Yamaha
Anindhya Danartikanya | 12 Januari 2019 09:25
Bola.net - - Pebalap Yamaha Factory Racing, Maverick Vinales kembali memberikan pernyataan mengejutkan soal masalah teknis yang ia alami bersama pabrikan Garpu Tala. Kepada Motorsport.com, Vinales mengaku dirinya kesulitan berkendara karena YZR-M1 memiliki ukuran yang terlalu besar baginya.
Yamaha memang diketahui sempat puasa kemenangan selama 1,5 musim, dan baik Vinales maupun Valentino Rossi sama-sama mengeluhkan kurangnya grip ban belakang, serta masalah akselerasi diakibatkan sistem elektronik yang tak terlalu berkembang dibandingkan Ducati dan Honda.
Meski begitu, ukuran tubuh juga ternyata membuat pengembangan M1 menjadi agak terpecah. Rossi yang memiliki tinggi 182 cm merupakan salah satu rider dengan tubuh tertinggi di MotoGP, sementara Vinales memiliki tinggi 165 cm. Atas dasar inilah Vinales meminta perubahan motor sejak awal 2017.
Minta Perubahan Sejak Lama
Juara dunia Moto3 2013 ini juga menyatakan, meski Yamaha dan Suzuki dinilai memiliki karakter mesin yang cukup mirip, perbedaan ukuran motor membuatnya harus kembali beradaptasi. Vinales yang pada dua tahun pertamanya di MotoGP membela Suzuki, mengaku langsung cocok dengan GSX-RR. Hal inilah yang tak terjadi saat ia hijrah ke Yamaha pada 2017, meski sempat merebut tiga kemenangan di lima seri pembuka.
"Sejak awal, saya meminta Yamaha menyediakan motor yang lebih kecil karena yang saya kendarai sampai sekarang terlalu besar. Saya ingat langsung cocok dengan Suzuki dan bisa menggapai segala arah, sementara M1 terlalu besar. Sulit mengubah motor secara keseluruhan, tapi jika mempertimbangkan mesinnya, beberapa detail dan aerodinamika, saya rasa perbedaannya bakal sangat penting," ujarnya.
Ingin Lebih Keras Kepala
Menjelang musim 2019, Vinales pun bertekad bersikap lebih tegas kepada para teknisi dan engineer Yamaha untuk menyediakan perangkat yang bisa mendukung gaya balapnya. Ia tak ingin kesalahan-kesalahan pada masa pramusim 2018 kembali terulang.
"Pada awal 2018, saya harusnya lebih yakin soal keputusan teknis, contohnya saat saya meminta untuk menjajal mesin 2016 lagi. Kala itu saya kurang keras kepala dan saya harus membayar akibatnya," pungkas rider berjuluk Top Gun ini.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil Kualifikasi Moto2 Catalunya 2025: Sikat Jake Dixon, Daniel Holgado Sabet Pole
Otomotif 6 September 2025, 19:30 -
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 6 September 2025, 18:37 -
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32
LATEST UPDATE
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Bangkit, Garuda Muda Menang Telak!
Tim Nasional 6 September 2025, 21:30 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:17 -
Hasil Race 1 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Menang, Kalahkan Can Oncu
Otomotif 6 September 2025, 21:13 -
Hanya Andalkan Kontribusi 3 Pembalap, Ducati Kunci Gelar Dunia Konstruktor MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:04 -
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
Tim Nasional 6 September 2025, 20:34 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 6 September 2025, 20:34 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Catalunya
Otomotif 6 September 2025, 20:33 -
Nkunku Bukan Penyerang Tengah, Gimenez Masih Layak Tempati Posisi Nomor 9 AC Milan
Liga Italia 6 September 2025, 20:33 -
ASN Kini Didominasi Milenial dan Gen Z, Pemerintah Siapkan Jurus Baru Lewat 'Reformer Academy'
News 6 September 2025, 20:04 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 6 September 2025, 19:44
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24