Aleksandar Mitrovic: Drogba dari Serbia, Ancaman Bom dari Sang Ayah, Mimpi Buruk Portugal

Asad Arifin | 15 November 2021 10:44
Aleksandar Mitrovic: Drogba dari Serbia, Ancaman Bom dari Sang Ayah, Mimpi Buruk Portugal
Alekandar Mitrovic usai mencetak gol ke gawang Portugal di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Senin (15/11/2021) dini hari WIB. (c) AP Photo

Bola.net - Jika Timnas Portugal gagal lolos ke Piala Dunia 2022, mungkin nama Aleksandar Mitrovic akan terus diingat. Sebab, gol penentu yang dicetak Mitrovic membuat Portugal kalah dari Serbia pada laga yang krusial.

Portugal berjumpa Serbia pada laga terakhir Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2020, Senin (15/11/2021) dini hari WIB. Pada duel di Stadion da Luz, Portugal yang sempat unggul justru kalah dengan skor 2-1.

Advertisement

Portugal unggul pada menit ke-2 dari gol Renato Sanches. Tapi, Serbia mampu menyamakan kedudukan dari gol Dusan Tadic pada menit ke-33. Mitrovic kemudian memastikan Serbia menang lewat gol yang dicetaknya pada menit ke-90.

Hasil ini membuat Serbia menjadi juara Grup A dan lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Portugal, harus berjuang lewat babak play-off.

1 dari 4 halaman

Didier Drogba dari Serbia

Didier Drogba dari Serbia

Aleksandar Mitrovic (c) NUFC

Mitrovic menjadi pemain yang menandai kegagalan Portugal dan sukses Serbia lolos otomatis ke Piala Dunia 2022. Bagi publik Serbia, Mitrovic sejak lama digadang-gadang bakal menjadi pemain bintang.

Saat masih sangat muda, Mitrovic sudah mendapat julukan Didier Drogba dari Serbia. Dia dianggap punya gaya petarung seperti Drogba ketika berada di lapangan.

Pada usia 20 tahun, Mitrovic mendapat tawaran dari AS Roma. Tapi, pada akhirnya Newcastle yang mendapatkan jasa Mitrovic dengan membayar 21 juta Euro ke Anderlecht. Pada periode itu, harga Mitrovic termasuk mahal.

"Saya mendapat tawaran dari Roma. Saya juga sudah ditunjukkan ketertarikan yang serius dari Benfica. Roma adalah tim kuat dan hebat," ujar Mitrovic seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.

2 dari 4 halaman

Ayahnya Ancam Bom Stadion

Pada 2013, Mitrovic pindah dari Partizan ke Anderlecht. Saat itu, ada cerita unik di balik transfer senilai 5 juta Euro ini. Anderlecht pindah di tengah ancaman peledakan bom yang akan dilakukan ayahnya sendiri!

Koordinator transfer Partizan, Albert Nadj, menyebut klub tidak ingin melepas Mitrovic. Sang pemain sempat memainkan tiga laga awal musim. Tapi, ayah Mitrovic bersikeras anaknya harus pindah ke Belgia.

"Ketika kami sedang mengadakan diskusi untuk menjualnya atau tidak, ayahnya datang dan mengatakan ia akan meletakkan bom di markas klub jika kami menolak melepas Aleksandar!," kata Nadj.

"Saya langsung mengusirnya dari kantor saya, namun ada beberapa politisi yang mengontak kami sesudahnya, dan memberi tekanan pada kami untuk menjual Aleksandar," katanya.

3 dari 4 halaman

Spesialis 'Kasta Kedua'

Spesialis 'Kasta Kedua'

Aleksandar Mitrovic (c) AFP

Mitrovic punya karier yang cukup unik. Setelah dibeli dengan harga mahal oleh Newcastle, Mitrovic gagal bersinar dan klub terdegradasi pada akhir musim 2015/2016. Musim berikutnya, Newcastle promosi dan Mitrovic pindah ke Fulham.

Mitrovic membawa Fulham promosi ke Premier League musim 2018/2019. Setengah musim bermain di Championship, Mitrovic mencetak 12 gol dari 20 laga. Performa yang bagus.

Fulham dan Mitrovic tidak mampu bertahan di Premier League 2018/2019, mereka kembali turun kasta. Tapi, pada musim berikutnya, mereka kembali ke Premier League. Musim 2020/2021, Fulham dan Mitrovic degradasi lagi.

Kini, pada musim 2021/2022, Mitrovic telah mencetak 20 gol dari 17 laga di Championship untuk Fulham. Peluang untuk promosi ke Premier League pun terbuka lebar.

4 dari 4 halaman

Mimpi Buruk Portugal

Mimpi Buruk Portugal

Alekandar Mitrovic usai mencetak gol ke gawang Portugal di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Senin (15/11/2021) dini hari WIB. (c) AP Photo

Portugal sejatinya hanya butuh hasil imbang untuk bisa lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Tapi, sundulan dari Mitrovic menjadi mimpi buruk bagi pasukan Fernando Santos. Mitrovic membuat Portugal harus berjuang lewat babak play-off.

"Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya akan menangis dan tertawa pada saat yang bersamaan," kata Mitrovic.

"Kemenangan besar, kami datang ke Portugal untuk bermain sepak bola, untuk menang. Kami lebih baik, mengalahkan lawan dan sepatutnya dirayakan," tegas pemain 27 tahun tersebut.

Sumber: SportsMax