Hakan Sukur, Raja Gol Turki dan Gol Kilatnya yang Membungkam Publik Korea Selatan
Gia Yuda Pradana | 23 Juli 2022 09:17
Bola.net - Daegu World Cup Stadium, 29 Juni 2002. Di stadion tersebut pada waktu itu, perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2002 digelar. Duel itu melibatkan Turki dan tuan rumah Korea Selatan. Laga ini dikenang karena menjadi ajang terciptanya sebuah rekor gol Piala Dunia.
Rekor itu diciptakan oleh Hakan Sukur, yang hingga kini masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Timnas Turki (51 gol). Rekor yang diukirnya kala itu adalah gol tercepat Piala Dunia, yang bahkan belum terpatahkan hingga kini.
Rekor itu diciptakannya hanya 11 detik, atau tepatnya 10,8 detik setelah kick-off babak pertama. Sampai sekarang, gol kilat itu belum ada tandingannya.
Perjalanan Kedua Tim
Korea Selatan, yang dilatih Guus Hiddink, finis sebagai juara Grup D di atas Amerika Serikat, Portugal dan Polandia. Sementara itu, Turki lolos ke fase gugur sebagai runner-up Grup C mendampingi Brasil.
Di babak 16 besar, Korea Selatan mengalahkan Italia 2-1 lewat golden goal Ahn Jung-hwan, dalam sebuah laga yang dipenuhi keputusan kontroversial wasit Byron Moreno asal Ekuador. Taeguk Warriors pun menjadi tim Asia pertama sejak 1966 (setelah Korea Utara) yang lolos ke perempat final.
Di perempat final, Korea Selatan mengeliminasi Spanyol lewat adu penalti (0-0 sampai extra time). Namun, Spanyol menuding wasit Gamal Al-Ghandour asal Mesir telah 'merampok' mereka dengan menganulir dua 'gol sah' yang mereka ciptakan. Itu tak mencegah Korea Selatan menjadi tim Asia pertama sepanjang sejarah yang mampu mencapai semifinal Piala Dunia.
Ambisi Korea Selatan untuk mencapai final dikandaskan oleh Jerman lewat gol tunggal Michael Ballack. Langkah Korea Selatan pun berlanjut ke perebutan tempat ketiga. Lawan mereka adalah Turki.
Pasukan Senol Gunes mengalahkan Jepang di babak 16 besar lewat gol tunggal Umit Davala. Mereka lalu melewati Senegal di perempat final dengan kemenangan 1-0 berkat golden goal Ilhan Mansiz.
Di semifinal, Turki bertemu dengan lawan yang mengalahkan mereka 2-1 lewat gol-gol Ronaldo dan Rivaldo di fase grup, Brasil. Turki kalah lagi, dan kali ini oleh gol tunggal Ronaldo.
Gol 11 Detik dan Kemenangan Turki
Korea Selatan melawan Turki di perebutan tempat ketiga. Bagi kedua tim, partai ini sama bergengsinya dengan final.
Dukungan publik tuan rumah pun masih sama besarnya seperti babak-babak sebelumnya. Turki ibarat bertanding di kandang macan, tetapi mereka tidak gentar.
Salah satu pemain Turki yang mungkin paling tidak sabar menunggu kick-off adalah sang kapten Hakan Sukur.
Waktu itu, Sukur berusia 30 dan berstatus pemain klub Parma di Serie A Italia. Ketajamannya mungkin sudah sedikit luntur, tetapi dia tetaplah seorang pemain yang pernah tiga musim beruntun meraih gelar Gol Krali (Goal King) sebagai top skor Super Lig Turki ketika masih memperkuat Galatasaray (1996/97, 1997/98, 1998/99).
Dia tahu apa yang harus dilakukan untuk membungkam para suporter lawan.
Laga dimulai dengan kick-off oleh Korea Selatan. Dari situ, bola dioper ke belakang. Bola dikuasai kapten Hong Myung-bo di ujung area, tetapi dia lengah. Sebuah kesalahan fatal. Ilhan Mansiz merebut bola dan kemudian dikuasai Sukur, yang kemudian tanpa ampun menghukum mereka dengan sebuah gol kilat.
Turki akhirnya memenangi laga tersebut 3-2 dan berhak menjadi juara tiga. Itu adalah prestasi yang mengagumkan.
Pecahnya Rekor 40 Tahun
Hakan Sukur mengukir rekor baru untuk gol tercepat di Piala Dunia. Dia mematahkan rekor sebelumnya, yakni gol 15 detik Vaclav Masek untuk Cekoslovakia.
Vaclav Masek mencetak gol itu Pada 7 Juni 1962, dalam laga Grup 3 antara Meksiko melawan Cekoslovakia di Estadio Sausalito, Vina del Mar, Chile.
Gol Masek itu tercatat sebagai gol tercepat di Piala Dunia. Rekor itu bertahan sangat lama, tepatnya selama 40 tahun dan 22 hari, sampai Hakan Sukur mencetak gol yang lima detik lebih cepat.
Sampai sekarang, gol kilat Hakan Sukur ke gawang Korea Selatan itu masih tetap menjadi gol tercepat dalam sejarah Piala Dunia.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Gabriel Batistuta sang Pencetak 2 Hat-trick di Panggung Akbar Piala Dunia
- Momen Cristiano Ronaldo Mengukir Sebuah Rekor Hat-trick di Piala Dunia
- Brasil dan Kemenangan-kemenangan Paling Telak di Final Piala Dunia
- Debut Lionel Messi di Piala Dunia: 1 Gol, 1 Assist, Kemenangan 6-0 untuk Argentina
- Piala Dunia dan Tragedi sang Juara Bertahan
- Guillermo Ochoa, Mimpi Buruk Brasil Selain Semifinal Horor vs Jerman di Piala Dunia 2014
- Juninho Pernambucano: Pjanic Adalah Muridnya, Pirlo Juga 'Berguru' Kepadanya
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Raja Spanyol! Arsenal Cetak Sejarah di Liga Champions Usai Gilas Atletico Madrid
Liga Champions 22 Oktober 2025, 09:20 -
Man of the Match Bayer Leverkusen vs PSG: Nuno Mendes
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:50 -
Man of the Match Villarreal vs Manchester City: Savinho
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:45
LATEST UPDATE
-
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
Liga Italia 22 Oktober 2025, 14:01 -
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
Liga Italia 22 Oktober 2025, 13:24 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04