Melihat Kiprah PSG di Piala Dunia Antarklub, Bukti Tim Terkuat di Dunia Saat ini?
Richard Andreas | 11 Juli 2025 07:41
Bola.net - Laga semifinal Club World Cup antara PSG dan Real Madrid berubah menjadi pertunjukan satu arah yang memukau. Les Parisiens melumat Los Blancos dengan skor telak 4-0 di MetLife Stadium, mempertegas posisi mereka sebagai kekuatan utama sepak bola dunia.
Sejak detik-detik awal pertandingan, PSG langsung memperlihatkan superioritas mereka. Dua gol berhasil diciptakan dalam sembilan menit pembuka, sebelum Fabian Ruiz menambah keunggulan dengan tembakan spektakuler di menit ke-24.
Permainan cepat, tekanan tinggi, dan kekompakan tim yang luar biasa membuat Madrid tidak mampu berbuat banyak. Luis Enrique menyebut penampilan anak asuhnya sebagai sesuatu yang 'indah', sementara Fabian Ruiz menggambarkannya sebagai performa 'sempurna'.
PSG memang sedang dalam performa terbaiknya sejak awal tahun ini. Mereka berhasil menjuarai Liga Champions dan kini bersiap meraih trofi Club World Cup.
Bagi Madrid, hasil ini menjadi penutup musim yang sangat menyakitkan. Xabi Alonso mengakui timnya kalah dari tim yang jauh lebih superior, sementara Thibaut Courtois secara terang-terangan menyebut kekalahan ini sebagai 'tamparan keras'.
PSG Tunjukkan Dominasi Sejak Menit Awal
Real Madrid tidak pernah mendapat ruang untuk bernapas sejak kick-off dimulai. PSG langsung melancarkan tekanan bertubi-tubi, menciptakan berbagai peluang sebelum Fabian Ruiz akhirnya memecah kebuntuan di menit keenam.
Gol kedua menyusul tak lama kemudian, semakin memperburuk kondisi Madrid. Achraf Hakimi menjadi dalang gol ketiga dengan memberikan umpan gemilang untuk Ruiz yang menyelesaikan dengan sempurna.
"Kami bermain dengan keyakinan penuh dan kontrol total," ungkap Luis Enrique setelah pertandingan. Kemenangan ini sama sekali bukan hasil kebetulan atau keberuntungan semata.
PSG telah menunjukkan konsistensi luar biasa sepanjang tahun ini. Mereka memperlihatkan permainan kolektif yang jauh lebih kokoh dibandingkan era Neymar-Mbappe-Messi sebelumnya.
Tanpa mengandalkan sosok bintang tunggal, tim ini justru menjadi lebih berbahaya dan unpredictable. Setiap pemain berkontribusi secara maksimal untuk kesuksesan tim.
Perubahan Wajah PSG Pasca-Kepergian Mbappe
Kesuksesan PSG musim ini tidak terlepas dari transformasi besar setelah kepergian Kylian Mbappe ke Real Madrid. Luis Enrique berhasil membangun tim yang lebih harmonis dengan menekankan permainan kolektif daripada ketergantungan pada individu.
Ousmane Dembele menjadi bukti nyata dari perubahan filosofi ini. Setelah hanya mencetak enam gol di musim debutnya, winger asal Prancis itu kini menjadi salah satu andalan utama dengan koleksi 35 gol musim ini.
"Kami memiliki pemain-pemain berkualitas, namun tanpa kerja sama tim yang solid, kami tidak akan berarti apa-apa," tegas Fabian Ruiz. PSG juga memiliki lini tengah yang sangat kuat dengan kemampuan pressing dan sirkulasi bola yang mematikan.
Mereka tidak hanya mengandalkan serangan kilat, tetapi juga penguasaan permainan yang membuat lawan kesulitan membangun ritme. Kombinasi antara kecepatan dan kontrol inilah yang membuat PSG begitu berbahaya.
Real Madrid dan Tantangan Besar Xabi Alonso
Bagi Madrid, kekalahan telak ini menjadi pengingat keras betapa besar tantangan yang dihadapi Xabi Alonso. Tim yang musim lalu meraih Liga Champions kini tampak rapuh dengan catatan 15 kekalahan dalam 68 pertandingan.
Salah satu isu utama adalah ketidakharmonisan antara bintang-bintang seperti Jude Bellingham, Vinicius Junior, dan Mbappe dengan sistem permainan tim secara keseluruhan. Alonso dituntut menemukan formula yang tepat untuk memadukan kemampuan individual dengan taktik kolektif.
"Kami bukanlah tim pertama yang mengalami kekalahan telak dari PSG," kata Alonso, berusaha mencari sisi positif. Namun Courtois lebih blak-blakan dalam penilaiannya: "Kami bahkan tidak mendekati level permainan mereka."
Kekalahan ini sekaligus menjadi cermin dari perjalanan musim Madrid yang penuh dengan kekecewaan. Alonso harus segera menemukan solusi jika ingin mengembalikan kejayaan Los Blancos di masa depan.
Jangan Lewatkan!
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Apa Beda Xabi Alonso dan Carlo Ancelotti? Ini Kata Kapten Real Madrid
Liga Spanyol 3 September 2025, 01:21 -
Gianluigi Donnarumma Resmi Gabung Man City Usai Tinggalkan PSG
Liga Inggris 2 September 2025, 23:15 -
Bursa Transfer 2025: Liverpool dan Arsenal Berpesta, Newcastle Tersandung!
Liga Inggris 2 September 2025, 14:55
LATEST UPDATE
-
Prediksi Turki vs Spanyol 8 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 19:35 -
Hasil Kualifikasi Moto2 Catalunya 2025: Sikat Jake Dixon, Daniel Holgado Sabet Pole
Otomotif 6 September 2025, 19:30 -
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Rotasi oleh Gerald Vanenburg
Tim Nasional 6 September 2025, 19:21 -
Prediksi Jerman vs Irlandia Utara 8 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 19:11 -
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 6 September 2025, 18:37 -
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24