Pogba Pimpin Para Pemain Terbaik Piala Dunia U-20
Editor Bolanet | 14 Juli 2013 13:30
Prancis akhirnya keluar sebagai pemenang dengan keunggulan 4-1 dalam adu penalti itu. Sementara itu, mengamuk dalam perebutan tempat ketiga dengan mengalahkan Irak tiga gol tanpa balas.
Ajang Piala Dunia U-20 ini merupakan ajang yang bagus untuk memantau bakat-bakat muda terbaik saat ini. Banyak pemain potensial yang menunjukkan kebolehan mereka selama turnamen.
Pada akhirnya, FIFA telah menentukan para pemain terbaik turnamen. Berikut adalah para pemain yang pulang dengan piala individu dari FIFA plus tim yang memenangkan gelar tim paling fair play. (FIFA/hsw)
Golden Ball
Paul Pogba (Prancis)
Pogba terpilih sebagai pemain terbaik Piala Dunia U-20 kali ini alias meraih Golden Ball. Penampilannya yang gemilang di sepanjang turnamen sudah membuat banyak pihak terpana.
Pogba memiliki fisik kuat, tekling presisi, daya jelajah dan kemampuan membaca pertandingan bisa menentukan tempo pertandingan yang diinginkan Prancis. Di timnya, dia adalah pemimpin yang tak terbantahkan.
Pelatih Les Bleuets Pierre Mankowski juga mengandalkan Pogba untuk memberi semangat tim ketika mental mereka tengah turun di lapangan.
Silver Ball
Nicolas Lopez (Uruguay)
Siapa pun yang melihat cara bermain Lopez tahu pemuda ini punya bakat istimewa. Pemain berusia 19 tahun ini merupakan perusak menakutkan bagi barisan pertahanan lawan.
Lopez bisa berlari sangat kencang dan tak takut beradu sprint dengan siapa pun. Namun yang paling berbahaya dari pemain ini adalah timing-nya yang presisi. Ia bisa mendeteksi waktu yang tepat untuk melakukan tindakan tertentu.
Dengan kemampuan teknik yang terus berkembang, kehadiran Lopez akan membuat semua bek lawan waspada. Kontribusinya penting untuk membantu La Celeste ke final.
Bronze Ball
Clifford Aboagye (Ghana)
Aboagye tidak memiliki kecepatan atau fisik besar seperti rekan-rekannya di timnas Ghana U-20. Namun ia memberikan kompensasi berupa kreativitas luar biasa.
Dia punya teknik tinggi, bisa melindungi bola, dan bisa keluar dari situasi yang sulit. Ia bisa menata tempo permainan dengan baik. Visi dan umpan jarak dekat maupun jarak jauhnya juga cukup terukur.
Ciri khas Aboagye adalah kemampuannya mengirim umpan terobosan bagi para pemain depan yang cepat. Kontribusi empat asssit sudah menjadi bukti dari kreativitasnya.
Golden Boot
Ebenezer Assifuah (Ghana)
6 Gol
0 Assist
Pemain enerjik nomor 17 milik Ghana ini jelas punya kemampuan mencetak gol hebat. Ia menjadi yang nomor satu dalam hal mencetak gol dan berhak mendapat sepatu emas.
Tetapi tak boleh dilupakan bahwa gol-gol yang dicetak Assifuah juga merupakan gol penting. Ghana dua kali kalah dalam laga pertama mereka. Dua gol Assifuah membantu Ghana menang melawan AMerika Serikat dan lolos ke fase selanjutnya.
Dia juga mencetak gol penyeimbang dan gol kemenangan ketika mengalahkan Chile 4-3. Sayangnya, Assifuah cuma bisa pulang dengan medali perunggu.
Silver Boot
Bruma (Portugal)
5 Gol
2 Assist
Bruma datang ke Turki dengan reputasi menakutkan. Ia juga menjadi incaran klub-klub besar, terutama Chelsea. Forward yang disebut sebagai The New Cristiano Ronaldo ini tak banyak membuang kesempatan dan membuat banyak gol.
Mengingat Portugal tersingkir dalam babak 16 besar, maka pencapaian gol Bruma bisa dikatakan sangat impresif. Ia hanya bermain empat kali dan bisa mencetak lima gol dan dua assist.
Kecepatan, mobilitas dan kontrol bola menawan membuatnya sulit dijaga para defender lawan. Bruma akan belajar banyak dari kegagalan timnya kali ini.
Bronze Boot
Jese Rodriguez (Spanyol)
5 Gol
1 Assist
Di dunia sepakbola profesional, Jese sudah banyak dikenal publik. Menjadi pemain muda Real Madrid membuatnya diprediksi bakal bisa memimpin lini depan La Rojita. Jese melakukannya dengan baik.
Yang paling penting, tentu saja adalah gol-gol Jese adalah gol penentu kemenangan. Melawan Prancis, Ghana dan Meksiko, Jese selalu berhasil mencetak gol kemenangan. Dua di antaranya dicetak pada injury time.
Saat Jese gagal mencetak gol, Spanyol tersingkir di tangan Uruguay. Spanyol kalah 0-1 lewat gol yang dicetak pada babak tambahan waktu.
Golden Glove
Guillermo De Amores (Uruguay)
De Amores jelas adalah salah satu figur paling diingat dari turnamen ini. Ia harus dua kali menghadapi adu penalti di babak semifinal dan final. Namun bukan itu yang membuatnya terpilih menjadi kiper terbaik.
Kiper Uruguay ini bisa menata lini belakangnya dengan rapi. Tim sekelas Spanyol dan Prancis saja tak bisa menjebol pertahanan La Celeste yang dikomandoi De Amores.
Hasilnya, ia menjadi kiper yang paling sedikit kebobolan di Piala Dunia U-20.
FIFA Fair Play Award
Spanyol
Meski disebut sebagai salah satu kandidat kuat juara, Spanyol harus rela pulang lebih awal. La Rojita tersingkir di babak perempat final.
Selain gaya tiki-taka yang mereka praktekkan, Spanyol juga menjadi tim yang paling sedikit mengkoleksi kartu. Dalam lima pertandingan, Spanyol hanya mendapat lima kartu kuning, paling sedikit di sepanjang turnamen.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Tangis Paul Pogba Pecah Saat Teken Kontrak dengan AS Monaco
Liga Eropa Lain 29 Juni 2025, 06:47 -
Resmi! Paul Pogba Mulai Lembaran Baru di Ligue 1 Bersama AS Monaco
Liga Eropa Lain 28 Juni 2025, 23:48 -
Saat Paul Pogba Menjadi Raja di Turin: Nostalgia Sang Gelandang Ajaib
Liga Italia 26 Juni 2025, 13:55
LATEST UPDATE
-
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21 -
Debut Mauro Zijlstra untuk Timnas Indonesia, Impian yang Jadi Kenyataan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:17 -
Timnas Indonesia Kuasai Ruang Antarlini dan Menjaga Kualitas Transisi Permainan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:02 -
Vanenburg Beberkan Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23
Tim Nasional 6 September 2025, 16:52 -
Pelatih Timnas Lebanon Tak Asing dengan Sepak Bola Indonesia, Kok Bisa?
Tim Nasional 6 September 2025, 16:46
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24