Profil Graham Arnold, Striker Legendaris Australia yang Pimpin Socceroos di Piala Dunia 2022
Serafin Unus Pasi | 14 Oktober 2022 20:05
Bola.net - Timnas Australia sedang mempersiapkan diri sebagai tim kuda hitam Piala Dunia 2022. Di bawah arahan Graham Arnold, Australia siap menjungkalkan sang juara bertahan Piala Dunia, Prancis.
Australia yang tergabung di Grup D Piala Dunia 2022 memiliki tantangan besar ketika harus bersaing dengan Prancis, Denmark, dan Tunisia. Namun Australia tentu saja bukan tim yang bisa diremehkan begitu saja.
Terlebih lagi Australia memiliki pengalaman saat satu grup di Piala Dunia 2018 bersama Prancis dan Denmark. Kala itu Socceroos mampu mempersulit Prancis dan bermain imbang melawan Denmark.
Di tangan Graham Arnold, permainan Australia perlahan membaik. Berikut rekam jejak Graham Arnold yang akan memimpin Australia sebagai tim kejutan di Piala Dunia 2022.
Rekam Jejak Kepelatihan: Puluhan Tahun Mengenal Australia
Mungkin tidak ada lagi sosok yang lebih cocok untuk menangani timnas Australia selain nama Graham Arnold. Pasalnya pelatih berusia 59 tahun ini sudah mengenal timnas Australia selama kurang lebih 40 tahun.
Arnold yang merupakan mantan pemain timnas Australia sangat memahami filosofi bermain Australia dari masa ke masa. Arnold juga mampu memahami filosofi tersebut baik sebagai pelatih maupun pemain.
Arnold yang ditunjuk pada Juli 2018 mampu membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih dengan meloloskan Australia ke Piala Dunia 2022. Meskipun harus melalui jalur Play-Off, permainan Australia di bawah Arnold tetap menawan.
Arnold mampu mengalahkan Uni Emirat Arab dalam perebutan satu tiket Play-Off Piala Dunia 2022. Melawan Peru yang merupakan wakil Amerika Selatan, Arnold mampu mengeluarkan mental baja Australia hingga menang di babak adu penalti.
Tak hanya mengenal jauh di level timnas saja, Arnold juga cukup mengenal sepak bola Australia dari level klub. Arnold tercatat pernah melatih Central Coast Mariners selama tiga musim dan Sydney FC empat musim.
Riwayat Pemain: Striker Legendaris Socceroos
Graham Arnold juga punya riwayat yang panjang sebagai pemain sepak bola profesional. Arnold tercatat pernah bermain bagi beberapa tim top di tiga benua yang berbeda.
Arnold tercatat mengawali karier sepak bola di Sydney United hingga akhirnya menarik perhatian tim Belanda, Roda JC pada musim 1990/1991. Sejak saat itu, Arnold menjalankan tujuh musim kariernya di benua Eropa bersama beberapa tim seperti RC Liege hingga NAC Breda.
Arnold juga sempat bermain di Liga Jepang selama satu musim bersama Sanfrecce Hiroshima sebelum akhirnya kembali Ke Liga Australia. Arnold akhirnya memutuskan untuk pensiun setelah empat musim pasca kembali ke Liga Australia pada musim 2001/2002.
Titik tertinggi karier Graham Arnold ketika berada di Liga Belanda bersama Roda JC dan NAC Breda. Bersama kedua tim tersebut, Arnold mampu mencetak 56 gol dari 124 laga di Liga Belanda.
Si Maniak 4-2-3-1
Dalam segi skema permainan, Arnold memiliki beberapa opsi formasi untuk timnas Australia. Namun formasi empat bek menjadi pakem yang pasti dipakai oleh Graham Arnold sepanjang karier kepelatihannya.
Di timnas Australia, Arnold dominan menggunakan formasi 4-2-3-1 dalam 31 laga Australia. Namun sesekali, Arnold merubah sistemnya menjadi 4-4-2, 4-1-3-2, ataupun 4-5-1 menyesuaikan dengan lawan yang dihadapi.
Saat melatih di level klub pun Arnold juga tergolong maniak dalam menggunakan formasi 4-2-3-1. Formasi yang memiliki kelebihan dalam menang jumlah di lini tengah ini memang cukup seimbang dalam kondisi menyerang maupun bertahan.
Dengan skema yang ia tentukan di timnas Australia, Arnold berhasil memenangkan 21 laga dan hanya kalah dalam empat laga selama menjadi pelatih Socceroos. Persentase poin 2.16 Arnold di timnas Australia juga menjadi modal bagus untuk berangkat ke Qatar November 2022 nanti.
(Bola.net/Ahmad Daerobby)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Meroket! Harga Tiket Piala Dunia 2026 Melonjak, Fans Murka, FIFA Dikecam Keras
Piala Dunia 12 Desember 2025, 05:18
LATEST UPDATE
-
Prediksi Everton vs Arsenal 21 Desember 2025
Liga Inggris 20 Desember 2025, 03:00
-
Prediksi Real Madrid vs Sevilla 21 Desember 2025
Liga Spanyol 20 Desember 2025, 03:00
-
Prediksi Juventus vs Roma 21 Desember 2025
Liga Italia 20 Desember 2025, 02:45
-
Prediksi Tottenham vs Liverpool 21 Desember 2025
Liga Inggris 20 Desember 2025, 00:30
-
Pedri Diragukan Tampil Lawan Villarreal Akibat Cedera Betis
Liga Spanyol 20 Desember 2025, 00:20
-
Hansi Flick Tunda Negosiasi Kontrak Baru di Barcelona
Liga Spanyol 20 Desember 2025, 00:02
-
Xabi Alonso Tegaskan Real Madrid Bersatu Tanpa Dukungan Publik
Liga Spanyol 19 Desember 2025, 23:38
-
Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 Thailand
Olahraga Lain-Lain 19 Desember 2025, 23:30
-
Masa Depan Andreas Christensen di Barcelona Masih Terbuka, 2 Klub Inggris Mengintai
Liga Spanyol 19 Desember 2025, 23:23
-
Dari Rekor Bupati Termuda hingga OTT KPK: Perjalanan Ade Kuswara Kunang Jadi Sorotan
News 19 Desember 2025, 23:22
-
Jejak Kekayaan dan Karier Ade Kuswara: Bupati Bekasi Termuda yang Kini Terjerat OTT KPK
News 19 Desember 2025, 23:19
-
Indonesia Raih Emas Hoki Es di SEA Games 2025
Olahraga Lain-Lain 19 Desember 2025, 23:08
-
Scott McTominay Bantah Mitos Pemain Man United Lebih Sukses Setelah Pergi
Liga Italia 19 Desember 2025, 23:04
LATEST EDITORIAL
-
4 Pelatih yang Bisa Diboyong Chelsea jika Enzo Maresca Pindah ke Manchester City
Editorial 19 Desember 2025, 20:30
-
Salah hingga Drogba, 7 Pemain Terhebat yang Tak Pernah Menjuarai Piala Afrika
Editorial 19 Desember 2025, 20:02
-
8 Calon Pelabuhan Baru Mohamed Salah jika Tinggalkan Liverpool
Editorial 18 Desember 2025, 21:54
-
3 Pemain Terbaik Dunia Versi Luka Modric: Lamine Yamal Masuk, Kylian Mbappe Tak Ada
Editorial 18 Desember 2025, 20:54






