Waduh, Aturan VAR dan Penalti Akan Berubah Drastis Jelang Piala Dunia 2026?

Ari Prayoga | 18 Juli 2025 11:25
Waduh, Aturan VAR dan Penalti Akan Berubah Drastis Jelang Piala Dunia 2026?
VAR menganulir gol tim tamu dalam laga Premier League Everton vs Arsenal, Minggu (17/9/2023). (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Jelang Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, International Football Association Board (IFAB) dikabarkan sedang mempertimbangkan sejumlah perubahan aturan yang bisa menjadi yang paling kontroversial dalam sejarah sepak bola modern.

Dua proposal utama yang tengah dibahas adalah perluasan kewenangan Video Assistant Referee (VAR) dan larangan rebound setelah penalti ditepis kiper.

Advertisement

Sejak diperkenalkan pada 2017, VAR memang diharapkan bisa meminimalisir kesalahan wasit. Namun, teknologi ini justru memicu perdebatan tak berujung, terutama dalam kasus offside, handball, dan keputusan penalti.

Kini, IFAB berencana mengambil langkah lebih jauh dengan memberi VAR wewenang untuk meninjau keputusan berbasis fakta, seperti awarding tendangan sudut yang salah, bahkan kartu kuning kedua yang berujung kartu merah.

1 dari 4 halaman

VAR Bisa Intervensi Kartu Kuning Kedua?

Salah satu perubahan potensial adalah mengizinkan VAR meninjau kartu kuning kedua, yang selama ini berada di luar lingkup teknologi tersebut. Keputusan ini dinilai krusial karena kartu kuning kedua berimbas pada pengusiran pemain dan bisa mengubah jalannya pertandingan.

Misalnya, musim lalu, Arsenal dibuat kesal ketika Declan Rice mendapat kartu merah setelah dinilai menghalangi eksekusi free kick Brighton. Saat itu, VAR tak bisa mengintervensi karena aturan yang berlaku.

IFAB disebut sedang mempertimbangkan manfaat perluasan wewenang VAR ini, meski dengan catatan: proses review tidak boleh memperlambat pertandingan.

2 dari 4 halaman

Rebound Penalti Dilarang?

Namun, proposal yang paling memicu kemarahan fans adalah rencana melarang rebound atau penyelesaian bola mati setelah penalti ditepis kiper.

Jika aturan ini disetujui, bola akan dinyatakan dead begitu kiper berhasil menyelamatkan tendangan penalti, sehingga tim penyerang tak lagi punya kesempatan mencetak gol dari bola muntah.

Menurut laporan The Times, IFAB kemungkinan akan melakukan uji coba panjang sebelum menerapkan aturan radikal ini. Namun, waktu yang tersedia sebelum pertemuan tahunan Maret 2026 dinilai sangat sempit, sehingga kecil kemungkinan perubahan ini berlaku di Piala Dunia 2026.

3 dari 4 halaman

Reaksi Fans: Mau Hancurkan Sepak Bola?

Rencana IFAB langsung memicu gelombang protes di media sosial. Sebagian fans menilai perubahan ini justru merusak dinamika alami sepak bola.

"Kalau mau review kartu kuning kedua, mestinya review kedua kartunya, bukan cuma yang kedua. Ini logikanya lebih adil," tulis satu fans di X (Twitter).

"Larangan follow-up setelah penalti? Emangnya sepak bola ini game simulator? Kok malah dibuat tidak menarik?" tambah yang lain.

Ada pula yang menyindir keras: "Daripada terus-terusan merusak sepak bola, mending bubarin saja kompetisinya sekalian!"

4 dari 4 halaman

Perubahan Aturan Lain yang Sudah Diterapkan

Sebelumnya, IFAB sudah menerapkan beberapa perubahan aturan, seperti pemberian tendangan sudut jika kiper memegang bola lebih dari 8 detik—aturan yang berlaku di Piala Dunia Klub FIFA 2025 mendatang.

Apakah rencana perluasan VAR dan larangan rebound penalti akan benar-benar diterapkan? Jawabannya masih harus ditunggu hingga pertemuan IFAB mendatang.

Namun, yang pasti, perubahan ini telah memantik perdebatan sengit di kalangan pecinta sepak bola.

Sumber: The Times

LATEST UPDATE