Sukses Matikan Mohamed Salah, Bukayo Saka, hingga Lamine Yamal, Nuno Mendes Pantas Disebut Bek Kiri Terbaik Dunia?
Ari Prayoga | 9 Juni 2025 10:13
Bola.net - Nama Nuno Mendes semakin bersinar di peta sepak bola dunia. Bek kiri Portugal dan PSG ini baru saja mempersembahkan gelar UEFA Nations League untuk negaranya setelah mengalahkan Spanyol lewat adu penalti, Senin (9/6/2025) dini hari WIB.
Di usia yang masih sangat muda, 22 tahun, Mendes telah membuktikan diri sebagai salah satu bek paling komplet saat ini—sekaligus ancaman serius bagi para pemain sayap elit Eropa.
Musim 2024/2025 menjadi tahunnya Mendes. Ia tak hanya membantu PSG meraih gelar Liga Champions pertama mereka, tetapi juga tampil gemilang bersama Timnas Portugal. Kontribusinya di lini pertahanan dan serangan membuatnya layak disebut sebagai modern full-back ideal—cepat, kuat, dan cerdas membaca permainan.
Kemampuannya menguasai sisi kiri lapangan sudah tidak diragukan lagi. Kecepatan dan stamina luar biasa memungkinkannya bolak-balik membantu serangan sekaligus meredam ancaman lawan. Tak heran, pelatih PSG Luis Enrique menjadikannya pilar utama di skuad muda Les Parisiens.
Nuno Mendes Kantongi Lamine Yamal

Final Nations League menghadirkan duel sengit antara Mendes dan bintang muda Spanyol, Lamine Yamal (17 tahun). Yamal, yang sebelumnya mencetak gol spektakuler melawan Prancis, diharapkan menjadi penentu kemenangan La Roja. Namun, Mendes dengan tegas menghentikan ekspektasi itu.
Dia mempermalukan Yamal beberapa kali, termasuk dalam momen gol Cristiano Ronaldo, di mana akselerasinya membuat sang wonderkid tertinggal jauh. Bahkan, salah satu drag-back-nya di babak kedua sempat menjadi sorotan karena begitu elegan dan efektif.
Meski Yamal sempat menunjukkan kilaunya, Mendes tetap unggul dalam duel satu lawan satu. Performanya semakin mengukuhkan reputasinya sebagai 'pembunuh' pemain sayap kelas dunia—setelah sebelumnya sukses membungkam Mohamed Salah (Liverpool) dan Bukayo Saka (Arsenal) di Liga Champions.
Kontribusi Besar di Final: Dari Bertahan Hingga Mencetak Gol

Mendes bukan hanya bertahan dengan solid, tetapi juga mencetak gol penting. Tendangan kerasnya dari luar kotak penalti berhasil membobol gawang Unai Simon, menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Gol ini menjadi bukti bahwa dia bukan sekadar bek bertipe defensif, melainkan juga ancaman ofensif yang mematikan.
Di babak kedua, kombinasi Mendes dengan Rafael Leao semakin mengoyak pertahanan Spanyol. Kecepatan dan kreativitas Leao memberi napas baru bagi Portugal, sementara Mendes terus menjadi benteng kokoh di sisi kiri.
Laga berlanjut ke babak perpanjangan waktu dengan beberapa peluang emas yang terbuang. Namun, akhirnya nasib ditentukan lewat adu penalti. Diogo Costa menjadi pahlawan dengan menepis tendangan Álvaro Morata, memastikan Portugal menang 5-3.
Kemenangan ini sekaligus membungkam kritik terhadap Cristiano Ronaldo, yang beberapa kali dituduh "memperburuk" performa Portugal. CR7 tetap berkontribusi dengan satu gol, tetapi sorotan utama tetaplah Nuno Mendes—pemain terbaik di lapangan yang membawa negaranya ke puncak.
Masa Depan Cerah Nuno Mendes: Calon Peraih Ballon dOr?

Dengan performa konsisten di level klub dan timnas, tidak berlebihan jika Mendes mulai masuk dalam perbincangan nominasi Ballon d’Or. Jika terus berkembang seperti ini, dia bisa menjadi salah satu bek terbaik generasinya.
PSG telah mengamankan masa depannya dengan kontrak jangka panjang, dan di bawah asuhan Enrique, potensinya masih bisa melesat lebih tinggi.
Satu hal yang pasti: Nuno Mendes adalah bukti bahwa bek modern bisa menjadi bintang, bukan sekadar pelengkap.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Cristian Chivu Ubah Wajah Inter Milan: Lebih Agresif, Lebih Efektif
Liga Italia 12 November 2025, 13:22
-
Rapor Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2025: Siapa yang Bersinar?
Tim Nasional 12 November 2025, 12:59
-
Frenkie de Jong Sebut Barcelona Jauh Lebih Kuat Bersama Robert Lewandowski
Liga Spanyol 12 November 2025, 12:28
-
Frenkie de Jong Tegaskan Tak Tertarik ke Premier League
Liga Spanyol 12 November 2025, 12:18
LATEST UPDATE
-
Tragisnya Karier Sterling: Ketika Kejayaan Berubah Jadi Keheningan di Usia Emas
Liga Inggris 12 November 2025, 21:17
-
The Tactical Miracle: Bagaimana Sunderland Mengalahkan Logika Premier League
Liga Inggris 12 November 2025, 20:55
-
Prediksi Inggris vs Serbia 14 November 2025
Piala Dunia 12 November 2025, 20:08
-
BRI Super League: Persib Panen Efek Positif dari Panggung Asia
Bola Indonesia 12 November 2025, 20:07
-
PSSI Bidik Heimir Hallgrimsson, Pelatih yang Kini Melatih Timnas Irlandia
Tim Nasional 12 November 2025, 19:57
-
Soal Isu Timur Kapadze ke Timnas Indonesia, Ketua BTN Sumardji Buka Suara: Masih Proses
Tim Nasional 12 November 2025, 19:06
-
Timur Kapadze: Saya Siap Melatih Timnas Indonesia
Tim Nasional 12 November 2025, 19:02
-
Prediksi Moldova vs Italia 14 November 2025
Piala Dunia 12 November 2025, 18:55
-
Roy Suryo Pastikan Siap Hadir dalam Pemeriksaan Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
News 12 November 2025, 18:48
-
Prediksi Republik Irlandia vs Portugal 14 November 2025
Piala Dunia 12 November 2025, 17:51
-
Prediksi Prancis vs Ukraina 14 November 2025
Piala Dunia 12 November 2025, 17:08
LATEST EDITORIAL
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01
-
10 Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions, Ada yang Baru 15 Tahun!
Editorial 11 November 2025, 12:20




