4 Langkah Kegagalan Philippe Coutinho di Barcelona
Richard Andreas | 19 Agustus 2019 12:59
Bola.net - Philippe Coutinho bakal segera meninggalkan Barcelona. Bayern Munchen disebut sudah menuntaskan peminjaman Coutinho selama satu musim dengan opsi pembelian permanen.
Perkembangan karier Coutinho ini tidak mengejutkan. Sejak pertengahan musim lalu, dia sudah dinilai tidak lagi pantas membela Blaugrana. Coutinho tampak tersesat, bingung, tidak bisa memenuhi ekspektasi.
Sebagai pemain yang menyandang status rekor transfer klub, perjalanan karier Coutinho di Camp Nou ini sedikit mengenaskan. Pemain yang diharapkan bisa jadi bintang baru ternyata hanya bisa bertahan selama satu setengah musim.
Mengapa demikian? Apa penyebab kesulitan Coutinho? Mengutip Sport, baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
The Bielsa's Theory
Dua atau tiga tahun lalu, Coutinho layak dianggap sebagai pemain terbaik Liverpool. Dia bisa membelah pertahanan lawan dengan gerakan cepat, juga mencetak gol dari luar kotak penalti. Potensi inilah yang menarik minat Barcelona.
Nahasnya, Barcelona tidak pernah menyaksikan langsung Coutinho yang sama. Coutinho di Barca tampak seperti pemain yang berbeda dengan Coutinho di Liverpool. Kualitasnya, performanya, kepercayaan dirinya jauh di bawah standar yang seharusnya.
Marcelo Bielsa, salah satu pelatih senior di dunia sepak bola, pernah mengemukakan teori tentang perbedaan kualitas pemain di klub baru. Barca tidak salah saat membeli Coutinho, hanya selalu ada kejutan di balik transfer pemain.
"Anda boleh jadi melihat 100 video, menginvestigasi cederanya, riwayatnya, kehidupan pribadinya, menganalisis statistiknya secara mendalam," kata Bielsa dikutip dari Sport.
"Anda boleh mengetahui segalanya tentang dia, tapi ada satu variabel yang tidak bisa dikontrol: bagaimana dia bakal beradaptasi dengan habitat baru? Mustahil mengetahui itu sebab baginya itu adalah realitas baru, hal baru untuk semua orang yang tidak bisa dipahami sebelum kehadirannya."
Ya, Coutinho gagal beradaptasi. Setidaknya ada 4 langkah kegagalan Coutinho di Barcelona, yang pada intinya tentang bagaimana kenyataan tidak bisa memenuhi harapan.
Harapan Barca
Pengalaman Coutinho di Barcelona mengonfirmasi teori Bielsa. Terlepas dari investasi, bagaimana cara pembelian tersebut, penolakan Liverpool, dan kehadirannya pada Januari 2018, Coutinho membuat publik Barca mengharapkan sesuatu.
Barca mendatangkan pesepak bola kelas dunia dengan talenta luar biasa yang telah menjadi bintang di tim Jurgen Klopp. Pelatih Jerman iru pernah mencegah kepergian Coutinho, tapi tanpa hasil.
Meminta loyalitas Coutinho adalah satu hal yang sulit. Melihat riwayatnya, mungkin dia hanya setia pada kostum timnas Brasil.
Awal Menjanjikan
Coutinho mendarat di Camp Nou pada Januari 2018. Dia tidak bisa bermain maksimal pada paruh kedua musim itu, tidak bisa bermain di Liga Champions. Namun, kondisi itu dianggap menguntungkan Coutinho yang masih beradaptasi.
Pada laga pertamanya, Coutinho menimbulkan kesan bahwa dia memang terlahir untuk barcelona. Dia tampak nyaman dengan ekosistem baru, mencari ruang di lapangan.
Dia mulai mencetak gol dan menciptakan assists, untuk menjadi pemain penting. Kala itu, Coutinho mencetak delapan gol di La Liga dan dua gol di Copa del Rey.
Namun, tiba-tiba segalanya berubah. Coutinho masih belum mampu mencapai level sebaik yang dia tunjukan di Liverpool. Mungkin, sejak hari pertama sebagai pemain Barcelona, Coutinho merasa bahwa ada sesuatu yang salah.
Perubahan Rencana
Barcelona merayu Coutinho dengan segala jarah. Sebelum transfer tersebut, pihak Barca berjanji bahwa Coutinho bakal bermain di posisi Andres iniesta. Coutinho diproyeksikan sebagai penerus Iniesta.
Namun, Valverde punya rencana berbeda. Dia lebih sering memainkan Coutinho di sisi sayap. Valverde beberapa kali menurunkan Coutinho di pos sayap kanan.
Bahkan kepergian Andres Iniesta tidak mengubah situasi ini. Coutinho tidak bisa kembali bermain di posisi terbaiknya. Dia merasa tersesat, hilang arah, dan kehilangan rasa percaya diri.
Karakter Lemah
Bagaimanapun, masalah Coutinho tidak semuanya berhubungan dengan tugas di lapangan. Ketika segalanya berjalan keliru, beban pemain termahal dalam sejarah klub membuat Coutinho semakin kesulitan.
Coutinho tentu tidak senang dengan perubahan posisi. Dia sudah mencoba berbicara empat mata dengan Ernesto Valverde. Sayangnya, Coutinho tidak berani memaksa pelatih untuk memberikan posisi yang dia inginkan.
Lionel Messi dan Luis Suarez masih terus mendukung Coutinho, tapi tidak semua pemain Barca melakukannya. Beberapa pemain meminta Coutinho bekerja lebih keras di pusat kebugaran.
Namun, Coutinho tidak bisa merespons dukungan-dukungan tersebut. Ketika kariernya berjalan buruk, dia tidak punya karakter untuk menarik dirinya sendiri dari lubang masalah.
Sumber: Sport
Video Menarik!
Baca ini juga ya!
- Coutinho ke Bayern Munchen, Begini Reaksi Neymar Tentang Peluang ke Barcelona
- Pantaskah Neymar Mendapatkan Kesempatan Kedua di Barcelona?
- Philippe Coutinho dalam Angka: Kekecewaan Terbesar Barcelona?
- Hasil Lengkap, Klasemen dan Top Skor Pekan Pertama La Liga 2019/2020
- Philippe Coutinho Dijagokan Jadi Pemain Terbaik di Bundesliga
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Gak Jadi Main di Benua Lain! Laga Barcelona vs Villarreal di Miami Resmi Dibatalkan
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 06:47
-
Setelah Cetak Hat-trick Perdana, Fermin Lopez Pede Tatap Laga El Clasico
Liga Champions 22 Oktober 2025, 04:59
LATEST UPDATE
-
Prediksi Celta Vigo vs Nice 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 22:28
-
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:04
-
Prediksi AS Roma vs Viktoria Plzen 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:51
-
Hebatnya Kylian Mbappe: Jumlah Golnya Setara dengan Total Gol Juventus Musim Ini
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:46
-
Prediksi KRC Genk vs Real Betis 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:27
-
Sejarah Baru: Arsenal Raih 100 Kemenangan di Liga Champions
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:16
-
Arsenal Resmi Jadi 'Raja Bola Mati' di Eropa
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 21:08
-
Real Madrid vs Juventus: Duel Panas Dua Bintang Turki, Arda Guler dan Kenan Yildiz
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:01
-
Prediksi Go Ahead Eagles vs Aston Villa 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:59
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27
-
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04










