Ada Apa dengan Real Madrid?

Afdholud Dzikry | 11 Juli 2025 10:33
Ada Apa dengan Real Madrid?
Starting XI Real Madrid saat melawan PSG di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Frank Franklin II

Bola.net - Thibaut Courtois tak bisa menyembunyikan kekecewaan setelah Real Madrid tumbang 0-4 dari PSG di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. Kiper Belgia itu menjadi salah satu sedikit pemain yang tampil baik dalam laga memalukan tersebut.

Dalam konferensi pers usai pertandingan, Courtois dengan jujur mengkritik performa timnya. Ia juga menyentuh pernyataan kontroversial Presiden LaLiga Javier Tebas dan kembalinya bek-bek penting dari cedera.

Advertisement

Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Los Blancos yang tampil tanpa greget. Courtois mengakui timnya kesulitan menghadapi tekanan tinggi yang diberikan PSG sepanjang pertandingan.

Meski hasilnya pahit, kiper berusia 31 tahun itu berharap kekalahan ini bisa menjadi pelajaran berharga. Terutama dengan kembalinya beberapa pemain kunci dari ruang perawatan.

1 dari 4 halaman

Respon Pedas untuk Komentar Tebas

Respon Pedas untuk Komentar Tebas

Reaksi kiper Real Madrid, Thibaut Courtois pada akhir pertandingan melawan Borussia Dortmund di perempat final Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Adam Hunger

Sebelum laga, Javier Tebas menyebut format Piala Dunia Antarklub "tidak berarti". Courtois tak tinggal diam menanggapi pernyataan kontroversial tersebut.

Ia membandingkan sikap Tebas dengan presiden liga di negara lain. Menurutnya, jarang ada petinggi liga yang meremehkan kompetisi resmi FIFA.

"LaLiga selalu seperti ini," ujar Courtois. "Mendengar komentar seperti itu dari seorang presiden liga belum pernah saya lihat di Italia, Inggris, atau NBA."

"Tebas mungkin tidak suka Piala Dunia Antarklub, tapi kompetisi ini ada. Kami ada di sini, dan sepertinya pria ini ingin banyak perhatian," tambahnya tegas.

2 dari 4 halaman

Analisis Kekalahan dari PSG

Analisis Kekalahan dari PSG

Kiper Real Madrid, Thibaut Courtois saat melawan PSG di semifinal Piala Dunia Antarklub 2025. (c) AP Photo/Frank Franklin II

Courtois mengakui Madrid kesulitan menjalankan rencana permainan Xabi Alonso. Tekanan tinggi PSG membuat skuad asuhan Xabi Alonso itu kesulitan mengembangkan permainan.

Dua gol cepat PSG di babak pertama disebut Courtois sebagai penentu kekalahan. Setelah itu, Les Parisiens bermain lebih nyaman sementara Madrid kehilangan percaya diri.

"Mereka mulai sangat kuat. Kami kesulitan menjalankan rencana pelatih untuk bermain dan mencari ruang di depan," analisis Courtois.

"Di babak kedua kami lebih banyak menguasai bola tapi tanpa tembakan. Dua gol pertama menghancurkan permainan kami," lanjutnya jujur.

3 dari 4 halaman

Masalah Serius di Lini Pertahanan

Courtois tak memungkiri betapa berantakannya lini belakang Madrid hari itu. Rotasi yang lamban dan pressing yang tidak kompak membuat PSG leluasa menciptakan peluang.

Ia menjelaskan bagaimana keterlambatan reaksi pemain belakang menjadi celah yang dimanfaatkan dengan baik oleh PSG. Situasi ini membuatnya kesulitan sebagai kiper.

"Kami selalu terlambat sedikit dan ketika terlambat, semua orang berada di posisi yang salah," papar Courtois.

"Mereka berlari ke depan dan kami harus berputar sehingga kehilangan waktu. Kami tidak bisa menekan mereka dengan baik," tambahnya.

4 dari 4 halaman

Kabar Baik di Tengah Kekalahan

Di tengah kepahitan kekalahan, Courtois menyoroti kembalinya Eder Militao dan Dani Carvajal. Dua bek andalan itu akhirnya kembali setelah lama absen karena cedera.

Ia juga menyampaikan penghargaannya untuk Luka Modric dan Lucas Vazquez yang diprediksi akan hengkang. Keduanya disebut sebagai legenda klub yang layak dapat penghormatan terbaik.

"Kami senang mereka berdua bisa kembali. Sekarang kami akan berlibur dan memiliki mereka bersama adalah hal yang bagus," kata Courtois.

"Sedih untuk Luka dan Lucas, tapi mereka adalah legenda Real Madrid. Kami berharap yang terbaik untuk mereka," tutupnya.

LATEST UPDATE