Eric Garcia: Sang Prajurit Bertopeng Barcelona yang Bekerja dalam Diam

Gia Yuda Pradana | 12 November 2025 23:53
Eric Garcia: Sang Prajurit Bertopeng Barcelona yang Bekerja dalam Diam
Pemain Barcelona, Eric Garcia, memegang bola dalam pertandingan La Liga melawan Celta Vigo, Senin (10/11/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Lalo R. Villar

Bola.net - Di tengah musim yang diliputi cedera dan ketidakpastian, Barcelona menemukan sosok yang tak terduga menjadi penopang stabilitas tim. Dialah Eric Garcia, bek yang kini menjelma jadi simbol ketangguhan di bawah asuhan Hansi Flick.

Dengan wajah tersembunyi di balik masker pelindung dan semangat yang tak pernah pudar, Garcia tampil sebagai figur yang mampu mengubah keraguan menjadi kepercayaan. Dari pemain yang sempat diragukan masa depannya, ia kini menjelma sebagai pilar penting Blaugrana.

Advertisement

Ketika Flick membutuhkan pemain serbabisa, Garcia selalu siap menambal posisi mana pun—baik sebagai bek tengah, bek kanan, hingga gelandang bertahan. Tak banyak bicara, ia memilih bekerja dalam diam, memberi kontribusi di setiap menit yang dijalaninya.

Kini, ketika Barcelona terus berjuang menata ulang identitasnya pasca-era gemilang, Garcia menjadi wajah dari semangat baru klub: tenang, tangguh, dan penuh dedikasi.

1 dari 4 halaman

Eric Garcia: Pemain Penting di skuad Flick

Eric Garcia: Pemain Penting di skuad Flick

Pelatih Barcelona, Hansi Flick. (c) AP Photo/Jose Breton

Musim ini, Eric Garcia tampil di seluruh 16 laga Barcelona—13 di antaranya sebagai starter. Catatan itu bukan hanya bukti ketahanan fisik, tetapi juga pengakuan atas peran pentingnya di bawah arahan Flick. Setelah semusim menjalani masa pinjaman di Girona, pemain berusia 24 tahun itu kembali ke klub dengan mental baru dan kepercayaan diri yang menyala.

Contohnya terlihat jelas dalam laga melawan Celta Vigo pekan lalu. Meski Barcelona tampil goyah di babak pertama, Garcia justru menjadi salah satu pemain yang tetap tampil konsisten. Hanya empat hari sebelumnya ia mengalami patah hidung saat menghadapi Club Brugge, tapi tetap bermain penuh dengan masker pelindung—tanpa rasa takut.

Ketika Flick kehilangan Jules Kounde karena cedera, Garcia turun menggantikan di posisi bek kanan dan tampil luar biasa. Ia mencatat 81 umpan sukses, termasuk 38 di area sepertiga akhir lapangan, menunjukkan ketenangan dan kecerdasannya dalam mengelola bola. Ia juga memenangkan empat dari tujuh duel, serta mencatat tiga kali recovery penting.

Flick menilai pemain seperti Garcia sebagai aset langka. Ia telah mempercayakan posisi bek kanan, bek tengah, hingga pivot kepada sang pemain. Tak hanya di La Liga, Garcia juga tampil di empat laga Liga Champions musim ini, tiga di antaranya sebagai starter. Bagi pelatih yang menekankan disiplin, intensitas, dan adaptabilitas, Garcia telah menjadi elemen yang tak tergantikan.

2 dari 4 halaman

Eric Garcia Lebih dari Sekadar Pemain Serbabisa

Eric Garcia Lebih dari Sekadar Pemain Serbabisa

Eric Garcia berduel memperebutkan bola dengan Senny Mayulu dalam laga pembuka Liga Champions antara Barcelona dan PSG di Lluis Companys Olympic Stadium, 1 Oktober 2025. (c) AP Photo/Joan Monfort

Adaptabilitas memang menjadi nilai utama Garcia, tetapi sikap dan mentalitasnya membuatnya menonjol lebih jauh. Ia bermain dengan semangat yang mencerminkan apa yang disebut Flick sebagai “jiwa Barca”—perpaduan solidaritas, kerja keras, dan pengorbanan.

Masker yang ia kenakan kini menjadi simbol keteguhan. Lebih dari sekadar pelindung medis, itu adalah lambang ketahanan diri, keberanian menghadapi tekanan, dan kekuatan menghadapi rasa sakit. Saat Kounde tampil inkonsisten dan Andreas Christensen kesulitan menemukan performa terbaik, Garcia justru menjadi sosok paling dapat diandalkan di lini belakang.

Dengan kemampuan membaca permainan yang matang dan ketenangan saat menghadapi tekanan, ia membantu menstabilkan pertahanan yang sebelumnya rapuh. Di usia 24 tahun, Garcia telah tumbuh menjadi pemimpin sunyi—mereka yang membiarkan performa berbicara lebih keras dari kata-kata.

Pihak klub pun menyadari hal itu. Barcelona tengah bergerak cepat untuk memperpanjang kontraknya yang akan segera habis. Negosiasi dengan agennya sedang berlangsung, sebab jika tak segera tercapai kesepakatan, Garcia bisa bebas berbicara dengan klub lain mulai 1 Januari mendatang.

Minat dari luar pun bermunculan. Laporan di Eropa mengatakan bahwa Luis Enrique dan PSG tengah memantau situasi Garcia dengan serius, terutama karena konsistensinya dan kecerdasan taktisnya. Akan tetapi, Flick sudah menegaskan pendiriannya: Garcia tidak untuk dijual. Ia melihat sang bek bukan hanya sebagai pelengkap, tetapi sebagai fondasi masa kini dan masa depan tim.

3 dari 4 halaman

Eric Garcia: Pemimpin dalam Diam

Eric Garcia: Pemimpin dalam Diam

Eric Garcia merayakan gol pertama Barcelona pada laga La Liga melawan Real Oviedo di Stadion Carlos Tartiere (c) AP Photo/Jose Breton

Setelah laga melawan Celta, Flick memuji sikap Garcia yang mencerminkan semangat yang diinginkannya dari seluruh skuad. Flick ingin melihat lebih banyak semangat juang. Garcia tak menjawab dengan kata-kata, tetapi dengan kerja keras di lapangan—bentuk kepemimpinan yang paling murni.

Perjalanan Garcia terasa seperti penebusan. Dari pemain yang pernah jadi sasaran kritik dan hampir dilepas permanen, ia kini menjelma menjadi figur utama di ruang ganti. Transformasinya bukan sekadar soal permainan, tetapi soal karakter dan keteguhan hati.

Garcia bukan lagi bek ragu-ragu yang dulu mudah goyah di laga besar. Ia kini menjadi simbol keteguhan Barcelona—pemain yang berdiri tegak bahkan dengan wajah tertutup masker. Dalam musim penuh ujian, ia menjadi konstan di tengah ketidakpastian.

Jika ada satu pemain yang pantas disebut “prajurit Hansi Flick”, maka dialah Eric Garcia—sang prajurit bertopeng yang kini menjaga benteng Blaugrana dengan tenang dan penuh kebanggaan.

Sumber: Barca Universal

LATEST UPDATE