Ketika Para Bintang Kian Berkuasa: Xabi Alonso Menghadapi Ujian Terberat di Real Madrid

Richard Andreas | 4 Desember 2025 01:32
Ketika Para Bintang Kian Berkuasa: Xabi Alonso Menghadapi Ujian Terberat di Real Madrid
Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso di laga Liga Spanyol melawan Girona. (c) AP Photo/Joan Monfort

Bola.net - Real Madrid kembali menjadi sorotan, bukan hanya karena kualitas para bintangnya, tetapi juga karena semakin besarnya pengaruh pribadi pemain terhadap dinamika klub.

Tiga nama utama, Kylian Mbappe, Vinicius Junior, dan Jude Bellingham, memiliki jaringan bisnis hingga tim pribadi yang luas, menciptakan tantangan tambahan bagi pelatih Xabi Alonso.

Advertisement

Situasi ini membuka babak baru dalam relasi kekuasaan di ruang ganti Los Blancos, di tengah performa tim yang mulai goyah. Sebagai manajer, Alonso harus berhati-hati mengelola ego di ruang ganti.

Di balik popularitas para pemain, muncul friksi internal yang membuat manajemen dan staf pelatih bekerja ekstra keras. Alonso berada di posisi sulit, mencoba menuntun tim tetap fokus pada kemenangan sambil menghadapi tekanan dari berbagai sisi.

1 dari 4 halaman

Kekuatan Pemain Meningkat dan Dampaknya bagi Klub

Kekuatan Pemain Meningkat dan Dampaknya bagi Klub

Pemain Real Madrid, Kylian Mbappe dalam pertandingan Liga Champions melawan Olympiakos, Kamis, 27 November 2025. (c) AP Photo/Thanassis Stavrakis

Real Madrid sejak lama dikenal sebagai rumah bagi pemain bintang, tetapi fase yang terjadi saat ini dinilai berbeda. Para pemain kunci tidak hanya memiliki reputasi besar, tetapi juga dikelilingi tim profesional masing-masing, dari manajer pribadi, staf media, hingga konsultan bisnis.

Menurut laporan The Athletic, perwakilan pemain kini lebih sering berinteraksi dengan manajemen klub, mulai dari agen Vinicius yang rutin berdiskusi dengan staf perekrutan, hingga keluarga Rodrygo dan Bellingham yang kerap menghubungi klub mengenai peran anak mereka.

Meski memahami dinamika tersebut, Alonso tetap menegaskan bahwa prioritasnya adalah kemenangan. Keputusan taktis dan rotasi timnya memperlihatkan bahwa ia tidak ingin kebahagiaan personal pemain atau kepentingan komersial mereka mengintervensi keputusan olahraga.

Namun, staf lama klub dan sumber internal mengungkap bahwa menjaga standar dan disiplin skuad menjadi semakin sulit dalam beberapa musim terakhir.

2 dari 4 halaman

Bisnis Besar Para Bintang dan Ketegangan yang Mengikutinya

Bisnis Besar Para Bintang dan Ketegangan yang Mengikutinya

Ekspresi Vinicius Jr di laga Real Madrid vs Barcelona di El Clasico di Bernabeu, Minggu (26/10/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Setiap bintang Madrid membawa struktur bisnisnya sendiri. Vinicius Junior, misalnya, memiliki lebih dari 25 staf pribadi, ditambah tim di Vini Jr. Institute di Brasil. Ia juga merupakan pemegang saham minoritas di klub Alverca dan memiliki kemitraan dengan Roc Nation sejak 2023.

Mbappe lebih mencolok lagi. Selain ditangani oleh ibunya, Fayza Lamari, bisnis sang penyerang dikelola Interconnected Ventures, yang memiliki saham mayoritas di klub Caen.

Investasinya merambah berbagai sektor, termasuk SailGP Team dan Loewe Technology, sementara perusahaan media Zebra Valley miliknya berbasis di Los Angeles. Ia juga menjalankan yayasan Inspired by KM.

Bellingham, pada usia 22 tahun, telah meluncurkan aplikasi pribadi dan memiliki berbagai proyek komersial dan sosial. Rodrygo dan Arda Guler pun tidak ketinggalan, masing-masing membawa kelompok pendukung profesional mereka ke Madrid.

Kondisi ini membuat suasana di sekitar tim semakin kompleks. Sumber-sumber dalam klub mengatakan bahwa keputusan seleksi kini sering dianggap lebih dari sekadar urusan taktik, sebuah dinamika yang menuntut Alonso memiliki keteguhan dan ketegasan ekstra.

3 dari 4 halaman

Ketegangan Internal dan Penurunan Performa Tim

Ketegangan Internal dan Penurunan Performa Tim

Selebrasi Jude Bellingham setelah mencetak gol untuk Real Madrid saat melawan Valencia, 2 November 2025. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Masalah komunikasi turut memanaskan situasi. Sebagian pemain senior dikabarkan merasa Alonso terlalu menjaga jarak dan tidak selalu sejalan dengan keputusan taktis sang pelatih.

Ketidakpuasan ini mencuat bersamaan dengan menurunnya performa Madrid, yang kini tergeser ke posisi kedua La Liga setelah sebelumnya unggul lima poin atas Barcelona.

Sumber lain mengungkap bahwa skuad saat ini kurang figur pemimpin seperti Sergio Ramos, Luka Modric, atau Toni Kroos, yang dulu membantu menyatukan karakter besar di ruang ganti. Kekurangan pemimpin internal membuat ketegangan lebih mudah muncul dan meluas.

Di tengah itu semua, hubungan Alonso dan Vinicius menjadi sorotan khusus. The Athletic melaporkan bahwa sang pemain sempat memberi tahu presiden Florentino Perez bahwa ia tidak ingin memperpanjang kontrak selama pelatih asal Spanyol itu masih menjabat.

Kontraknya sendiri berakhir pada 2027, sementara negosiasi berjalan alot karena perbedaan besaran gaji yang diajukan.

4 dari 4 halaman

Posisi Alonso: Pekerjaan Terberat di Dunia Sepakbola

Xabi Alonso memahami risiko besar menerima jabatan pelatih Real Madrid. Kariernya sebagai pemain memberi gambaran jelas tentang tekanan di klub terbesar dunia. Namun, kompleksitas yang ia hadapi saat ini mungkin melampaui ekspektasinya.

Ia sudah mengakui bahwa aspek non-teknis sama pentingnya dengan taktik, mengatakan bahwa tugas pelatih adalah “mengelola pribadi, membuat pemain merasa sebaik mungkin, sama pentingnya dengan filosofi sepakbola, kerja taktik, dan fisik”.

Bagi Alonso, mempertahankan kendali di tengah kekuatan pemain yang semakin besar mungkin menjadi tantangan terbesar dalam karier kepelatihannya.

LATEST UPDATE