Raphinha yang Tidak Diakui: Hampir Dijual, Dibela Flick, dan Dilupakan Fans

Richard Andreas | 29 Desember 2025 20:15
Raphinha yang Tidak Diakui: Hampir Dijual, Dibela Flick, dan Dilupakan Fans
Ekspresi Raphinha usai membobol gawang Villarreal, Minggu (21/12/2025) (c) AP Photo/Alberto Saiz

Bola.net - Karier Raphinha di Barcelona sempat berjalan di tepi jurang. Datang dengan harga besar, ia bekerja keras, namun pengakuan tak kunjung tiba dan pintu keluar klub nyaris terbuka.

Perubahan datang saat Hansi Flick mengambil alih. Peran, kepercayaan, dan tanggung jawab Raphinha berubah total, meski sorotan individual tetap terasa kurang.

Advertisement

Ledakan emosi Flick jelang laga ke Villarreal menjadi titik puncak. Ia membela pemainnya secara terbuka, menilai absennya Raphinha dari FIFA Best XI sebagai sesuatu yang tak masuk akal.

1 dari 4 halaman

Dari Transfer Mahal ke Peran Pinggiran

Dari Transfer Mahal ke Peran Pinggiran

Pemain Barcelona Raphinha merayakan gol yang ia cetak dalam laga La Liga melawan Osasuna, Minggu, 14 Desember 2025. (c) AP Photo/Joan Monfort

Raphinha bergabung pada musim panas 2022 dengan nilai transfer 55 juta pounds. Awalnya, ia hanya mengisi kekosongan saat Ousmane Dembele cedera di era Xavi.

Ketika Dembele pulih, posisi sayap kanan kembali jadi milik pemain Prancis itu. Barcelona menutup musim dengan gelar La Liga, sementara Raphinha kembali ke peran pendukung.

Keputusan Dembele hengkang ke PSG pada pramusim 2023 sejatinya membuka jalan. Namun, cedera hamstring pada September membuat Raphinha absen, dan celah itu diambil oleh talenta 16 tahun, Lamine Yamal.

2 dari 4 halaman

Pilihan Sulit: Bertahan atau Beradaptasi

Pilihan Sulit: Bertahan atau Beradaptasi

Raphinha berebut bola dengan Pau Navarro pada pertandingan Liga Spanyol La Liga antara Villarreal vs Barcelona, Minggu, 21 Desember 2025. (c) AP Photo/Alberto Saiz

Kembali dari cedera, Raphinha dihadapkan pada kenyataan baru. Yamal tampil meyakinkan, dan perebutan posisi terasa timpang.

Alih-alih protes, Raphinha memilih beradaptasi. Xavi memainkannya di beberapa posisi, sayap kiri hingga gelandang serang, sembari kritik terus berdatangan.

Musim 2023/2024 berakhir tanpa trofi dan dengan pemecatan Xavi. Situasi finansial klub membuat banyak pihak menyerukan penjualan, tapi Raphinha tetap ingin bertahan dan menunjukkan komitmennya, termasuk saat membela klub di tengah ejekan suporter pada Copa America.

3 dari 4 halaman

Era Flick dan Ledakan Performa

Penunjukan Flick membawa kejutan lain, Raphinha terpilih sebagai kapten oleh rekan setim. Keputusan itu sempat dipertanyakan dari luar, tetapi cepat terbukti di lapangan.

Tiga bulan pertama musim lalu, Raphinha mencetak 10 gol dan sembilan assist. Hat-trick kontra Bayern Munchen di Liga Champions mengubah persepsi publik, dengan teriakan “Capitan! Capitan!” menggema.

Ia menjadi bagian trisula paling menggairahkan sejak era MSN bersama Yamal dan Robert Lewandowski. Total 34 gol dan 26 assist di semua ajang mengantarkannya meraih gelar pemain terbaik La Liga 2024/2025.

4 dari 4 halaman

Kontroversi Penghargaan dan Pembelaan Flick

Nahas, pengakuan global untuk Raphinha tetap terasa kurang. Raphinha finis kelima dalam pemungutan suara Ballon d'Or, lalu tak masuk FIFA Best XI meski dinominasikan di FIFA Best Awards.

Flick pun angkat suara. Ia menyebut FIFA Best XI “lelucon” dan menegaskan pengaruh Raphinha luar biasa, termasuk status top skor Liga Champions dengan 13 gol. “Tak bisa dipercaya dia tak ada di sana,” kata Flick dalam konferensi pers.

Sikap itu menunjukkan betapa Flick memahami dampak psikologis kegagalan individual pada pemainnya, dan mengapa ia memilih membela di ruang publik.

Musim ini dimulai dengan rintangan lain. Cedera hamstring kembali datang pada September, disertai dua kali kemunduran pemulihan hingga ia baru kembali akhir November.

Come back Raphinha terjadi pada pembukaan kembali Camp Nou melawan Athletic Club. Meski hanya bermain sembilan menit, standing ovation menyambutnya.

LATEST UPDATE