Sempat Kepikiran Angkat Koper Kontra Laura Siegemund, Aryna Sabalenka Lolos ke Semifinal Wimbledon 2025

Sempat Mengira Bakal Kalah

Petenis putri Belarus, Aryna Sabalenka (c) AP Photo/Alastair Grant

"Dia (Siegemund) sangat menekan saya. Sejujurnya, setelah set pertama, saya melihat tim saya dan berpikir, 'Teman-teman, pesan tiketnya, sepertinya kita akan segera meninggalkan kota yang indah ini.' Dia menjalani turnamen dan pertandingan yang luar biasa," kata Sabalenka seperti yang dikutip Antara.

Andai menang, Siegemund yang berusia 37 tahun, berpotensi menjadi semifinalis Grand Slam tertua pertama di era modern tenis Open. Namun, akibat kalah dari Sabalenka, rekor ini masih dipegang rekan senegaranya, Tatjana Maria, yang mencapai empat besar Wimbledon 2022 pada usia 34 tahun.

Meski sempat membuat Sabalenka pontang-panting meraih kemenangan, Siegemund merasa kecewa atas permainannya sendiri. Ia bahkan menggambarkan permainannya sendiri 'menyebalkan', tetapi Sabalenka tak setuju.

Sebut Permainan Laura Siegemund Cerdas

"Itu bukan permainan yang menyebalkan. Ini permainan yang cerdas. Dia (Siegemund) benar-benar membuat semua orang bekerja keras melawannya. Tidak masalah apakah Anda seorang server yang kuat, pemukul yang kuat, Anda harus bekerja keras," puji Sabalenka.

"Anda harus berlari, Anda harus meraih kemenangan. Saya tidak ingin dia melihat bahwa saya terganggu atau semacamnya olehnya, meskipun saya sedikit terganggu di beberapa titik, tetapi saya berusaha untuk tidak memberinya energi itu," ujar petenis putri nomor satu dunia itu.

Di babak semifinal nanti, Sabalenka akan berjumpa petenis Amerika Serikat, Amanda Anisimova. Usai jadi runner up Australian Open dan Roland Garros 2025, Sabalenka akan berusaha mencapai final Grand Slam ketiganya tahun ini. Petenis putri terakhir yang mencapai tiga final mayor pertama dalam satu musim adalah Serena Williams pada 2016.

Sumber: Antara