5 Faktor Kegagalan Timnas U-23 Raih Medali Sea Games
Editor Bolanet | 15 Juni 2015 13:38
Indonesia mengawali pertarungan di Sea Games dengan buruk setelah mereka menelan kekalahan atas Myanmar dengan cukup mencolok 5-2. Setelah itu, Indonesia bangkit dengan memenangkan tiga pertandingan secara berturut-turut. Dimulai dengan mengalahkan Kamboja dengan skor cukup telak 6-1 dimana pada saat itu Muhclis Hadi mencetak hattrick. Tren positif kemudian dilanjutkan dengan menekuk perlawanan Fillipina dengan skor 2-0 pada partai ketiga.
Indonesia tampil semakin konsisten di pertandingan terakhir penyisihan grup. Ketika itu, gol tunggal Evan Dimas cukup untuk mengandaskan perlawanan tuan rumah Singapura, hasil tersebut sekaligus memastikan satu tiket ke babak semifinal mendampingi Myanmar yang lolos sebagai juara grup.
Kegagalan tim besutan Aji Santoso tersebut tentu disebabkan oleh beberapa faktor yang membuat penampilan Evan Dimas dkk tidak maksimal. Berikut kami sajikan beberapa faktor yang menyebabkan tidak maksimalnya penampilan timnas U-23. (bola/sad)
Sanksi FIFA

Sanksi FIFA akhirnya benar-benar dijatuhnya pada Indonesia, hanya saja timnas U-23 tetap bisa bermain di ajang Sea Games. Kondisi yang justru diyakini banyak pihak tak membuat situasi membaik. Pemain jadi tidak fokus karena harus memikirkan kelanjutran karier sepakbola mereka sekembalinya ke tanah air.
Recovery Pemain

Rapuhnya stamina pemain akibat padatnya jadwal bisa dilihat saat pertandingan semifinal melawan Thailand. Pada pertandingan tersebut, para pemain nampak kesulitan mengimbangi permainan cepat yang diperagakan oleh para pemain Thailand.
Pemain Absen

Sama dengan Alfin, cedera juga memupus harapan Putu Gede untuk mentas di Sea Games. Sementara itu, Ferinando Pahabol, penyerang andalan Aji Santoso di beberapa laga uji coba sebelum Sea Games juga absen akibat kekecewaanya atas peristiwa yang menimpa Persipura di ajang AFC Cup.
Absenya beberapa pemain ini membuat Aji Santoso kesulitan merotasi pemain akibat kedalaman skuad yang tidak merata. Di babak semifinal melawan Thailand contohnya, absenya Agung Prasetyo dan Abduh Lestaluhu membuat lini belakang timnas rapuh.
Ketergantungan Pada Evan Dimas

Ketergantungan terhadap Evan ini membuat lawan dengan mudah membaca strategi timnas U-23. Cukup dengan menjaga ketat atau membatasi suplai bola pemain nomer punggung 6 ini maka separuh kekuatan timnas akan berkurang. Hal inilah yang dilakukan oleh para pemain Myanmar, Thailand, dan Vietnam.
Rapuhnya Lini Belakang

Hansamu Yama yang dipasang sebagai duet bagi Manahati Lestusen dilini belakang gagal menampilkan performa terbaiknya. Beberapa kali ia melakukan kesalahan-kesalahan tidak perlu yang justru menguntungkan lawannya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dampak Pertandingan PSIM vs PSPS: Peluang Promosi ke Liga 1 di Tangan Laskar Mataram
Bola Indonesia 17 Februari 2025, 14:42
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Filipina 8 Desember 2025
Tim Nasional 7 Desember 2025, 19:08
-
Adenanta Putra Bicara Peluang Promosi ke ASB1000 Bareng Astra Honda di ARRC 2026
Otomotif 7 Desember 2025, 17:40
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC ASB1000 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 16:48
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 6-9 Desember 2025
Liga Inggris 7 Desember 2025, 16:46
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di SEA Games 2025
Tim Nasional 7 Desember 2025, 16:38
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC SS600 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 15:53
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC AP250 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 15:03
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26











