Gandeng Pemain ISL Bentuk Timnas, Mamak Dukung PSSI

- Para pemain asal kompetisi Indonesia Super Indonesia (ISL), sudah dipastikan memiliki kesempatan emas membela tim nasional Indonesia. Itu setelah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membuka lebar kesempatan tersebut.

Karena itu, mantan pelatih Persijatim, Deltras Sidoarjo, dan Manado United, Mohammad “Mamak” Zein Alhadad, mengatakan agar tren positif tersebut dapat dijaga oleh semua pihak agar prestasi yang diinginkan tidak hanya menjadi alat kampanye.

“Seluruh pemain saya rasa sangat antusias menyambutnya. Mereka akan berlomba-lomba menunjukan kemampuan terbaiknya. Karena itu, konsentrasi tersebut tidak boleh terpecah karena alasan tertentu, semisal polemik pemilik klub atau pelatih yang enggan memberikan izin para pemainnya untuk membela negaranya,” terang peraih gelar pelatih terbaik di ajang kompetisi Copa Dji Sam Soe tersebut kepada .

Para pemain, menurut Mamak, memang cukup dipusingkan dengan dualisme organisasi. Namun, Mamak menyarankan, para pemain tetap harus berpikir positif. Dengan demikian, katanya, menjadi suntikan semangat tersendiri untuk terus membela negaranya.

“Dengan masuknya pemain-pemain seperti Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC), Zulkifli Sukur (Persib Bandung), Ricardo Salampessy (Persipura Jayapura), M Nasuha (Persib Bandung) Firman Utina (Sriwijaya FC), Boaz Salossa (Persipura Jayapura), Titus Bonai (Persipura Jayapura) akan membawa perubahan besar bagi permainan Timnas,” tuturnya.

Meski demikian, Mamak mengaku tetap Netral memandang dualisme yang terjadi di organisasi olahraga tertua di Indonesia, yang masih belum rampung. Namun, Mamak berpegangan pada keputusan FIFA dan AFC yang tetap mengakui PSSI di bawah kepemimpinan Djohar Arifin Husin.

“Semoga, persoalan ini segera selesai. Upaya Djohar Arifin Husin menggandeng pemain ISL, merupakan kebijakan tepat guna membantu proses rekonsiliasi yang dijalankan,” terangnya. (esa/dzi)