Kunci Sukses Indonesia di Kandang Australia: Garuda Harus Terbang dengan Sayap yang Seirama
Gia Yuda Pradana | 20 Maret 2025 12:29
Bola.net - Timnas Indonesia menghadapi tantangan berat saat melawat ke kandang Australia dalam lanjutan putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang digelar di Sydney Football Stadium, Kamis (20/3/2025) pukul 16.10 WIB ini akan menjadi ujian sejauh mana skuad Garuda mampu bersaing di level tertinggi Asia.
Secara individu, skuad Indonesia memiliki nilai pasar yang lebih tinggi dibandingkan Australia. Mees Hilgers menjadi pemain termahal dengan nilai Rp156,4 miliar, sementara di kubu lawan, Mathew Ryan hanya bernilai Rp43,4 miliar. Namun, keunggulan di atas kertas tidak menjamin kemenangan di atas lapangan.
Asisten pelatih Dewa United, Bayu Eka Sari, menegaskan bahwa kepercayaan diri berlebihan justru bisa menjadi bumerang bagi Indonesia. "Saya mau mengingatkan, ekspektasi yang ketinggian itu kadang-kadang membunuh kita sendiri," ujarnya di podcast Bola Bung Binder.
Jangan Percaya Diri Berlebihan
Bayu Eka Sari menyoroti bahaya terlalu percaya diri yang bisa berujung pada antiklimaks. Dia mengambil contoh kegagalan di Pra-Olimpiade ketika ekspektasi publik terlalu tinggi, tapi hasilnya jauh dari harapan.
"Contoh di Pra Olimpiade, masyarakat sudah berandai-andai Indonesia akan tergabung satu grup dengan Argentina atau Prancis di Olimpiade, pada akhirnya malah tidak lolos," kata Bayu Eka Sari.
Indonesia memang punya alasan untuk bangga, tetapi tetap harus realistis dalam menghadapi Socceroos. Sejarah membuktikan, Australia adalah tim yang selalu sulit ditaklukkan di kandangnya sendiri.
Kekuatan Kolektivitas Australia
Kendati secara individu Indonesia lebih unggul dalam market value, Australia tetap lebih kuat dalam kerja sama tim. Socceroos memiliki skuat yang sudah terjalin erat di bawah arahan pelatih Tony Popovic.
"Kita boleh bangga karena menurut market value, pemain kita unggul atas Australia. Namun, jangan lupa, sepak bola adalah permainan kerja sama tim dan itu yang membuat Australia lebih unggul dari Indonesia," jelas Bayu Eka Sari.
Australia juga diperkuat oleh pemain-pemain berpengalaman seperti Jackson Irvine, Maty Ryan, dan Aziz Behich. Ditambah dengan beberapa nama baru yang pernah bekerja sama dengan Popovic di level klub, tim ini punya potensi tampil solid.
Indonesia Harus Bermain Kompak
Timnas Indonesia bukannya tanpa peluang. Jika ingin mencuri poin di Sydney, kekompakan dari lini belakang hingga depan menjadi kunci utama. Jarak antarpemain harus terjaga agar tidak mudah dieksploitasi oleh Australia.
"Kalau bicara tim, bicara kekompakan dari lini belakang sampai depan, jarak antarpemain di lapangan, Australia menurut saya bahkan lebih bagus dari Jepang dari sisi permainan bertahannya," ungkap Bayu Eka Sari.
Dia berharap skuad Garuda bisa tampil disiplin dan rapi secara taktis di bawah asuhan Patrick Kluivert. "Harapan saya adalah Timnas Indonesia nanti bermain rapi secara taktis, lalu ada sentuhan dari pelatih baru yang lebih positif. Perkara hasil melawan Australia juga harus realistis. Satu poin itu sudah sangat bagus, menang itu Alhamdulillah," pungkasnya.
Realistis dan Berjuang Maksimal
Tantangan berat menanti Indonesia, tetapi bukan berarti tidak ada peluang. Dengan pendekatan yang tepat dan mentalitas yang kuat, setidaknya satu poin bisa diamankan dari laga ini.
Timnas Indonesia harus melupakan euforia keunggulan market value dan fokus pada permainan kolektif. Jika berhasil menerapkan strategi yang matang, bermain dengan determinasi tinggi, serta terbang dengan kepakan sayap yang seirama, bukan tidak mungkin Garuda bisa membungkam publik Sydney.
Disadur dari: Bola.com/Vincentius Atmaja/Rikzi Hidayat, 20 Maret 2025
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Derby Manchester Panas! 4 Duel Penentu Hasil Man City vs Man United
Liga Inggris 14 September 2025, 15:53 -
Starting XI Kombinasi Manchestrer City vs Manchester United
Liga Inggris 14 September 2025, 15:17 -
Derby Manchester: Benjamin Sesko Berpeluang Tampil Sejak Awal
Liga Inggris 14 September 2025, 14:05 -
Sejarah Duel Pep Guardiola vs Manchester United, Siapa Pemenangnya?
Liga Inggris 14 September 2025, 12:53 -
Hojlund Langsung Bersinar Usai Tinggalkan MU, Cetak Gol di Debut Napoli
Liga Italia 14 September 2025, 12:17
LATEST UPDATE
-
Kata-kata Pertama Donnarumma untuk Guardiola Usai Jalani Debut Impian di Manchester City
Liga Inggris 15 September 2025, 11:04 -
Kepergian Ricky Hatton Jadi Penyulut Man City Tampil Habis-Habisan Saat Bungkam MU 3-0
Liga Inggris 15 September 2025, 10:53 -
383 Hari Menghilang, Marc Bernal Balik Lagi ke Skuad Barcelona dengan Senyuman dan Assist
Liga Spanyol 15 September 2025, 10:11 -
Fermin Lopez Adalah Aset Berharga dan Dia Membuktikannya di Laga Barcelona vs Valencia
Liga Spanyol 15 September 2025, 10:09 -
Problematika MU: Blunder-blunder Sendiri, Kalah juga Sendiri!
Liga Inggris 15 September 2025, 10:05 -
Selamat Tinggal Stempel Paspor, 29 Negara Eropa Terapkan Aturan Baru Oktober 2025
News 15 September 2025, 09:51 -
Tanggung Jawab Penuh, Ruben Amorim Siap Dipecat Menyusul Tren Memalukan MU
Liga Inggris 15 September 2025, 09:50 -
Terungkap! Ini Alasan Raphinha Tak Masuk Starting XI di Laga Barcelona vs Valencia
Liga Spanyol 15 September 2025, 09:45 -
Rapor Pemain Barcelona Ketika Habisi Valencia 6-0: Barca Digdaya, Fermin Lopez Istimewa
Liga Spanyol 15 September 2025, 09:30 -
Cerita Satu Malam Penuh Warna Max Allegri di San Siro pada Laga Milan vs Bologna
Liga Italia 15 September 2025, 09:27 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 15 September 2025, 09:01
LATEST EDITORIAL
-
Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa ke Masa
Editorial 12 September 2025, 15:55 -
10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Bikin Klub dan Fans Menangis
Editorial 12 September 2025, 14:49 -
Chelsea Era Roman Abramovich: 5 Transfer Paling Mahal dan Nasib Mereka Kini
Editorial 12 September 2025, 14:09 -
Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Amorim di Ujung Tanduk
Editorial 11 September 2025, 13:43