Braga, 'Arsenal Dari Portugal' Mencapai Final Eropa

Editor Bolanet | 6 Mei 2011 09:10
Braga, 'Arsenal Dari Portugal' Mencapai Final Eropa
Custodio merayakan gol tunggal ke gawang Benfica yang membawa Braga ke final Liga Europa. (AFP)
- Kemenangan tipis 1-0 atas Benfica membawa The Arsenalists ke final Eropa pertama dalam sejarah. Bukannya Arsenal sudah tak lagi bermain di Eropa setelah disingkirkan Barcelona pada 16 besar Liga Champions? Memang, ini bukan Arsenal dari Inggris, tapi Arsenal-nya Portugal, SC Braga.

Braga bukan "tim besar" di Portugal. Bila di Inggris ada istilah big four, di Portugal ada big three, yakni Porto, Benfica, dan Sporting Lisbon. Dan Braga pun bahkan tak termasuk dalam ketiganya.

Namun musim ini Braga mencatat prestasi fenomenal dengan lolos ke ajang antar klub Eropa sepanjang sejarah usai menyingkirkan rival senegara mereka, Benfica, dengan skor agregat 2-2 (unggul agregat gol tandang).

Braga punya julukan Os Arsenalistas atau The Arsenalists. Benar, mereka memang punya ikatan emosional dengan klub Inggris, Arsenal. Pada tahun 1945, Braga sempat memakai nama Arsenal do Minho, dan mengubah warna kostum dari hijau dan putih ala Sporting Lisbon menjadi merah dan putih khas Arsenal.

Upaya Braga "meniru" Arsenal dikarenakan presiden mereka saat itu, Jose Antunes Guimares, sering berbisnis di kawasan London dan menjadi fans The Gunners.

Versi lain, pelatih Braga saat itu, Josef Szabo asal Hungaria, adalah seorang fans Arsenal dan memberi masukan pada presiden klub untuk mengubah warna kostum menjadi merah dan putih identik Arsenal.

Bahkan ketika menjuarai Divisi Dua tahun 1947, Braga mengubah nama tim junior mereka menjadi Arsenal de Braga.

Braga pun memakai kostum merah putih mirip Arsenal hingga sekarang. Bila suporter Arsenal disebut Gooners, maka suporter Braga menamai diri mereka Arsenalistas.


Custodio merayakan gol saat lawan Lech Poznan. (GettyImages)

ROAD TO FINAL

Langkah Braga ke final Liga Europa tak mudah. Braga merupakan "lulusan" Liga Champions yang gagal lolos putaran grup setelah kalah bersaing dengan Arsenal dan Shakhtar Donetsk.

Braga tak beruntung saat menghadapi Arsenal "yang asli" pada penyisihan grup Liga Champions. Mereka kalah telak 6-0 di Emirates. Namun pada pertemuan kedua di AXA Stadium, Braga berhasil mengalahkan "sang idola" dengan skor 2-0 melalui dua gol Matheus Nascimento di akhir pertandingan.

Setelah tersingkir di fase penyisihan grup Liga Champions, Braga harus "turun kasta" ke Liga Europa. Pada babak 32 besar mereka menyingkirkan tim Polandia, Lech Poznan, dengan skor agregat 2-1.

Kejutan mulai ditunjukkan Braga ketika mengakhiri langkah Liverpool pada babak 16 besar. Setelah menang tipis 1-0 di kandang, Braga menahan imbang Dirk Kuyt dkk tanpa gol di Anfield.

Di perempat final, Braga susah payah melewati Dynamo Kiev, tim yang diperkuat Andrey Shevchenko dan menyingkirkan Manchester City pada fase sebelumnya. Braga lolos ke semifinal setelah unggul agregat gol away, imbang 1-1 di Kiev dan imbang tanpa gol pada leg kedua di Braga.

Puncaknya di semifinal. Menghadapi Benfica yang lebih diunggulkan, Braga kalah 1-2 pada leg pertama di kandang Benfica, namun berbalik unggul 1-0 saat leg kedua dan lolos ke final, kembali dengan keunggulan agregat gol di kandang lawan.

Di final, Braga lagi-lagi harus bertemu rival senegara, Porto, yang musim ini menjuarai Liga Portugal tanpa terkalahkan. Pada dua pertemuan di liga domestik musim ini, Braga dua kali kalah dari Porto, 2-3 (tandang) dan 0-2 (kandang). [initial]

Falcao Lewati Rekor Jurgen Klinsmann (uefa/zul)

TAG TERKAIT

BERITA TERKAIT

LATEST UPDATE