Di Balik Kemenangan Tottenham Ada Drama Medali yang Terlupakan

Editor Bolanet | 22 Mei 2025 10:13
Di Balik Kemenangan Tottenham Ada Drama Medali yang Terlupakan
Selebrasi pemain Tottenham usai memenangkan Liga Europa 2024-2025 dengan mengalahkan Man United 1-0 di final. (c) AP Photo/Manu Fernandez

Bola.net - Malam itu seharusnya menjadi puncak kebahagiaan bagi Tottenham Hotspur. Setelah 17 tahun menanti, akhirnya mereka mengangkat trofi Liga Europa usai mengalahkan Manchester United 1-0. Namun, di balik sorak-sorai kemenangan, terselip kisah lain yang tak terduga.

Saat para pemain berbaris untuk menerima medali kemenangan, tiba-tiba suasana berubah canggung. Kotak medali yang disediakan UEFA ternyata kosong sebelum giliran tiga pemain penting Tottenham: Son Heung-min, Cristian Romero, dan Rodrigo Bentancur.

Advertisement

Inilah cerita di balik momen kemenangan yang seharusnya sempurna, tapi ternyata meninggalkan sedikit rasa getir.

1 dari 2 halaman

Detik-detik Mengejutkan di Panggung Kemenangan

Prosesi penyerahan medali berjalan lancar hingga tiba pada momen yang tak terlupakan. Yves Bissouma menjadi pemain terakhir yang berhasil mendapatkan medali. Setelah itu, petugas UEFA hanya bisa saling pandang ketika menyadari persediaan medali telah habis.

Rodrigo Bentancur yang maju berikutnya hanya mendapat jabat tangan dari Presiden UEFA. Cristian Romero, sang bintang laga, mengalami nasib serupa. Kapten Son Heung-min pun harus puas hanya menerima trofi tanpa medali individual.

"Kami pemenang yang adil dan sangat bahagia," ujar Romero dengan senyum getir.

"Tapi tentu saja, medali itu seharusnya menjadi hak setiap pemain yang berjuang di lapangan," tambahnya.

2 dari 2 halaman

Suara Hati Sang Kapten Spurs

Son Heung-min, sang kapten yang membawa trofi dengan bangga, ternyata menyimpan perasaan campur aduk. Di satu sisi, ini adalah momen yang ia impikan sepanjang karier. Di sisi lain, ada sesuatu yang kurang dari pesta kemenangan mereka.

"Ini mimpi yang menjadi kenyataan," katanya mencoba berpositif.

"Tapi aku tak akan bohong, rasanya ada yang kurang tanpa medali itu," tutupnya.

Malam itu, Tottenham memang juara. Tapi cerita tentang medali yang kurang akan terus melekat dalam sejarah kemenangan mereka. Sebuah pengingat bahwa bahkan di momen paling bahagia sekalipun, tak ada yang benar-benar sempurna.

LATEST UPDATE