
Bola.net - Penderitaan sepak bola Malaysia akibat skandal pemalsuan dokumen tampaknya belum akan berakhir. Setelah sanksi berat dari FIFA, kini potensi sanksi dari AFC untuk Timnas Malaysia menjadi ancaman nyata berikutnya.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) secara resmi telah buka suara. Mereka menegaskan sedang memantau dengan cermat kasus yang melibatkan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasinya.
Sikap AFC yang masih menunggu putusan akhir dari FIFA ini justru menjadi sinyal bahaya. Rekam jejak AFC dalam menangani kasus serupa menunjukkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam dan berpotensi menjatuhkan hukuman tambahan.
Kini, nasib Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027 berada di ujung tanduk. Hukuman yang lebih berat, seperti diskualifikasi, bukan lagi hal yang mustahil terjadi.
AFC Menanti Putusan Akhir FIFA
AFC untuk saat ini memilih untuk tidak mengambil tindakan gegabah. Badan sepak bola tertinggi di Asia itu memutuskan untuk menahan diri sambil menunggu proses hukum di FIFA tuntas sepenuhnya.
Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor John, mengonfirmasi posisi organisasinya. Ia menyatakan bahwa AFC masih menunggu dua hal penting dari FIFA sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
"AFC sedang menunggu putusan lengkap dan juga keputusan dari Tribunal Sepak Bola mengenai kelayakan tersebut," ujar Datuk Seri Windsor John pada hari Jumat.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa begitu FIFA menyelesaikan seluruh proses hukumnya, termasuk di tingkat tribunal, barulah AFC akan menentukan sikap dan potensi sanksi dari pihak mereka.
Memori Pahit Skandal Timor Leste
Sikap menunggu dari AFC ini seharusnya menjadi alarm bahaya terbesar bagi Malaysia. Pasalnya, ini bukan kali pertama konfederasi tersebut berhadapan dengan kasus pemalsuan dokumen di Asia Tenggara.
Pada tahun 2017 silam, sebuah skandal serupa menimpa Timor Leste. Kala itu, AFC menemukan adanya pemalsuan akta kelahiran untuk beberapa pemain kelahiran Brasil yang mereka naturalisasi.
Hukuman yang dijatuhkan oleh AFC saat itu sangatlah kejam dan tanpa ampun. Timor Leste langsung diusir atau didiskualifikasi dari Kualifikasi Piala Asia 2027.
Memori pahit inilah yang kini menghantui Malaysia. Sejarah telah membuktikan bahwa AFC memiliki kebijakan "nol toleransi" terhadap segala bentuk penipuan dokumen.
Kemenangan yang Kini Terasa Hampa
Ironisnya, seluruh skandal ini berawal dari sebuah kemenangan yang sempat dibanggakan. Masalah ini mencuat setelah laga Kualifikasi Piala Asia antara Malaysia melawan Vietnam pada 10 Juni lalu.
Dalam pertandingan yang digelar di Stadion Nasional Bukit Jalil itu, Harimau Malaya sukses meraih kemenangan telak 4-0. Tujuh pemain yang kini disanksi turut bermain dalam laga tersebut.
Kemenangan itu dirayakan dengan gegap gempita oleh publik Malaysia. Pasalnya, hasil itu berhasil mematahkan rekor 11 tahun tanpa kemenangan atas rival bebuyutan mereka, Vietnam.
Namun, perayaan itu kini telah berubah menjadi duka. Kemenangan bersejarah tersebut sekarang terasa hampa dan justru menjadi simbol aib nasional yang akan dikenang sepanjang masa.
Akar Skandal: Pelanggaran Pasal Pemalsuan Dokumen
Dasar dari seluruh masalah ini adalah pelanggaran serius yang ditemukan oleh Komite Disiplin FIFA. FAM secara resmi dinyatakan bersalah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA yang secara spesifik mengatur tentang pemalsuan.
Dalam rilis resminya, badan sepak bola dunia itu mengungkapkan bahwa FAM telah menyerahkan dokumen yang dimanipulasi. Tujuannya adalah untuk proses pengecekan kelayakan agar para pemain tersebut bisa disahkan.
Ketujuh pemain tersebut bahkan telah diturunkan saat Malaysia melawan Vietnam. Momen itu terjadi dalam laga putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2027 pada Juni lalu.
Kasus ini mulai diselidiki secara mendalam oleh FIFA. Penyelidikan dipicu setelah mereka menerima keluhan resmi mengenai status kelayakan beberapa pemain tersebut usai pertandingan.
Rincian Sanksi FIFA dan Proses Banding
Setelah melakukan peninjauan penuh terhadap semua bukti, Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi yang sangat berat. Denda sebesar 350.000 Franc Swiss (sekitar Rp7,3 miliar) dijatuhkan kepada FAM.
Hukuman juga diberikan kepada tujuh pemain yang terlibat. Mereka adalah Gabriel Palmero, Garces, Holgado, Imanol Machuca, Figueiredo, Irazabal, dan Hevel yang masing-masing didenda 2.000 Franc Swiss dan diskors 12 bulan.
Tidak berhenti di situ, FIFA menambahkan bahwa masalah inti kelayakan para pemain ini telah dirujuk ke badan lain. Kasus ini akan ditinjau lebih lanjut oleh Tribunal Sepak Bola FIFA untuk pertimbangan tambahan.
FAM dan para pemainnya kini telah diberitahu mengenai keputusan tersebut. Mereka memiliki waktu sepuluh hari untuk meminta alasan hukum lengkap dan masih memiliki hak untuk mengajukan banding ke Komite Banding FIFA.
Advertisement
Berita Terkait
-
Tim Nasional 27 September 2025 08:50
Reaksi Exco PSSI Usai FIFA Sanksi Malaysia: Tidak Mudah Melakukan Naturalisasi
-
Asia 27 September 2025 07:00
Skandal Bola Malaysia: FAM Siap Ajukan Banding Terkait Sanksi FIFA
-
Asia 27 September 2025 06:22
Pesta Gol Berubah jadi Aib Nasional: Kemenangan 4-0 Malaysia Atas Vietnam Terancam Dibatalkan?
-
Asia 27 September 2025 05:31
Badai Belum Usai! Setelah FIFA, Kini Giliran AFC Isyaratkan Hukuman Tambahan untuk Malaysia
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 27 September 2025 08:50
-
Otomotif 27 September 2025 08:47
-
News 27 September 2025 08:44
-
Otomotif 27 September 2025 08:35
-
Otomotif 27 September 2025 08:29
-
Liga Italia 27 September 2025 08:00
HIGHLIGHT
- 10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Biki...
- Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa k...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...