
Bola.net - Legenda sepak bola Afrika Abedi Pele Ayew, mengatakan, absennya Aljazair, Kamerun, Mesir, Nigeria, dan Afrika Selatan dari Piala Afrika 2012 membuatnya sedih.
Mesir yang menjuarai tiga Piala Afrika terakhir, dan kelima negara tersebut total telah meraih 15 gelar juara pada kompetisi yang telah dilangsungkan sebanyak 27 kali, sejak dimulai pada 1957 di Khartoum.
Kelima negara tersebut gagal menembus turnamen di Gabon dan Equatorial Guinea yang akan berlangsung pada 21 Januari sampai 12 Februari ini, setelah beberapa hasil mengejutkan pada babak kualifikasi, yang berakhir dengan tim-tim lemah seperti Bostwana dan Niger berhasil mengikuti ajang ini untuk pertama kalinya.
"Ini menyedihkan, benar-benar menyedihkan," kata ayah kandung Andre dan Jordan Ayew tersebut.
"Sebab mereka merupakan negara-negara dengan nama besar pada sepak bola, yang mampu membawa gairah untuk permainan di seluruh Afrika."
"Jika Anda mengalahkan Mauritania untuk memenangi Piala Afrika, itu tidak akan sama seperti mengalahkan Aljazair, Kamerun, Mesir, Nigeria, atau Afrika Selatan untuk memenanginya," kata pesepak bola terbaik Afrika pada 1991 sampai 1993, yang telah membantu Marseille menguasai Eropa.
"Walau demikian, trofi tetaplah trofi. Jika Anda mampu mengangkat trofi Piala Afrika, itu artinya Anda bekerja keras untuknya, dan Anda berkorban begitu banyak," tegas pebisnis yang kini berbasis di Accra, dan menjadi pemilik klub sepak bola. (afp/end)
Mesir yang menjuarai tiga Piala Afrika terakhir, dan kelima negara tersebut total telah meraih 15 gelar juara pada kompetisi yang telah dilangsungkan sebanyak 27 kali, sejak dimulai pada 1957 di Khartoum.
Kelima negara tersebut gagal menembus turnamen di Gabon dan Equatorial Guinea yang akan berlangsung pada 21 Januari sampai 12 Februari ini, setelah beberapa hasil mengejutkan pada babak kualifikasi, yang berakhir dengan tim-tim lemah seperti Bostwana dan Niger berhasil mengikuti ajang ini untuk pertama kalinya.
"Ini menyedihkan, benar-benar menyedihkan," kata ayah kandung Andre dan Jordan Ayew tersebut.
"Sebab mereka merupakan negara-negara dengan nama besar pada sepak bola, yang mampu membawa gairah untuk permainan di seluruh Afrika."
"Jika Anda mengalahkan Mauritania untuk memenangi Piala Afrika, itu tidak akan sama seperti mengalahkan Aljazair, Kamerun, Mesir, Nigeria, atau Afrika Selatan untuk memenanginya," kata pesepak bola terbaik Afrika pada 1991 sampai 1993, yang telah membantu Marseille menguasai Eropa.
"Walau demikian, trofi tetaplah trofi. Jika Anda mampu mengangkat trofi Piala Afrika, itu artinya Anda bekerja keras untuknya, dan Anda berkorban begitu banyak," tegas pebisnis yang kini berbasis di Accra, dan menjadi pemilik klub sepak bola. (afp/end)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 02:19
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 01:07
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 01:06
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 01:05
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 01:04
-
Liga Champions 2 Oktober 2025 01:03
BERITA LAINNYA
-
bola dunia lainnya 1 Oktober 2025 09:47
-
bola dunia lainnya 29 September 2025 12:45
-
bola dunia lainnya 28 September 2025 05:43
-
bola dunia lainnya 26 September 2025 18:30
-
bola dunia lainnya 26 September 2025 18:18
-
bola dunia lainnya 25 September 2025 09:22
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...