
Bola.net - Meski tidak lagi menggeluti dunia sepak bola Tanah Air, tidak membuat sosok Nurdin Halid berpangku tangan. Mantan Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2003-2011 tersebut, justru menekuni profesi lainnya.
Berkat keseriusannya dalam bidang koperasi, pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, 17 November 1958 tersebut, dipercaya untuk menjabat sebagai Vice Presiden ICA (International Co-Operative Alliance/organisasi gerakan koperasi di tingkat global) Asia Pacific periode 2012-2016. Nurdin terpilih melalui Kongres ICA yang dihadiri 61 peserta, di Kobe, Jepang, belum lama ini.
Mantan anggota DPR-RI dari Partai Golkar periode 1999/2004 tersebut diharapkan mampu membangun dan mengembangkan jaringan bisnis koperasi di kawasan Asia. Peran koperasi yang menjadi visi Nurdin yakni mampu menunjukkan sebagai pemberi manfaat besar bagi kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat. Seperti Swiss, Findland, Sweden, Denmark, Singapore, USA, Jepang, Jerman, Belanda, dan Inggris.
"Ini fakta bahwa koperasi telah mampu membuktikan dirinya sebagai countervailing dari sistem kapitalisme. Hal ini pula, merupakan prestasi bagi gerakan koperasi Indonesia, sekaligus tantangan bagi saya pribadi untuk memperjuangkan koperasi Indonesia masuk dalam daftar 300 koperasi terbaik di dunia," ujar Nurdin Halid.
"Pasalnya selama ini, Indonesia masih belum dapat berbicara banyak. Saya berharap, Indonesia mampu berkontribusi dan diperhitungkan," sambung suami dari Andi Nurbaeti tersebut.
Hingga kini, terdapat 220 anggota organisasi tingkat nasional maupun internasional yang menjadi anggota ICA sebagai organisasi gerakan koperasi di tingkat global.
Berdasarkan data ICA, sekurang-kurangnya telah merepresentasikan 90 negara dengan 800 juta anggota individu yang sebagian besar di antaranya tinggal di kawasan Asia dan Pasifik.
Apalagi, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kurang lebih 3 milyar orang atau separuh dari penduduk dunia mendapatkan mata pencaharian dari perluasan usaha-usaha koperasi.
"Motif koperasi ini jelas, secara ideologis berusaha menciptakan tatanan sosial masyarakat yang lebih berperikemanusiaan dan berkeadilan melalui jalan demokrasi partisipatif. Sementara dalam alasan praktisnya juga konkret, koperasi memberikan manfaat dari barang atau jasa dapat diperoleh, diproduksi atau di pasarkan lebih baik oleh koperasi daripada di salurkan sendiri melalui saluran swasta kapitalis atau negara," imbuhnya.
ICA yang telah berdiri sejak tahun 1895, bertindak sebagai lembaga yang menyatukan gerakan-gerakan koperasi di tiap-tiap negara di dunia agar terjadi keseragaman terutama dalam hal cara memandang jati diri koperasi yang sejati agar dapat berjalan selaras dan sepadan antar negara. (esa/dzi)
Berkat keseriusannya dalam bidang koperasi, pria kelahiran Watampone, Sulawesi Selatan, 17 November 1958 tersebut, dipercaya untuk menjabat sebagai Vice Presiden ICA (International Co-Operative Alliance/organisasi gerakan koperasi di tingkat global) Asia Pacific periode 2012-2016. Nurdin terpilih melalui Kongres ICA yang dihadiri 61 peserta, di Kobe, Jepang, belum lama ini.
Mantan anggota DPR-RI dari Partai Golkar periode 1999/2004 tersebut diharapkan mampu membangun dan mengembangkan jaringan bisnis koperasi di kawasan Asia. Peran koperasi yang menjadi visi Nurdin yakni mampu menunjukkan sebagai pemberi manfaat besar bagi kehidupan yang lebih baik kepada masyarakat. Seperti Swiss, Findland, Sweden, Denmark, Singapore, USA, Jepang, Jerman, Belanda, dan Inggris.
"Ini fakta bahwa koperasi telah mampu membuktikan dirinya sebagai countervailing dari sistem kapitalisme. Hal ini pula, merupakan prestasi bagi gerakan koperasi Indonesia, sekaligus tantangan bagi saya pribadi untuk memperjuangkan koperasi Indonesia masuk dalam daftar 300 koperasi terbaik di dunia," ujar Nurdin Halid.
"Pasalnya selama ini, Indonesia masih belum dapat berbicara banyak. Saya berharap, Indonesia mampu berkontribusi dan diperhitungkan," sambung suami dari Andi Nurbaeti tersebut.
Hingga kini, terdapat 220 anggota organisasi tingkat nasional maupun internasional yang menjadi anggota ICA sebagai organisasi gerakan koperasi di tingkat global.
Berdasarkan data ICA, sekurang-kurangnya telah merepresentasikan 90 negara dengan 800 juta anggota individu yang sebagian besar di antaranya tinggal di kawasan Asia dan Pasifik.
Apalagi, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kurang lebih 3 milyar orang atau separuh dari penduduk dunia mendapatkan mata pencaharian dari perluasan usaha-usaha koperasi.
"Motif koperasi ini jelas, secara ideologis berusaha menciptakan tatanan sosial masyarakat yang lebih berperikemanusiaan dan berkeadilan melalui jalan demokrasi partisipatif. Sementara dalam alasan praktisnya juga konkret, koperasi memberikan manfaat dari barang atau jasa dapat diperoleh, diproduksi atau di pasarkan lebih baik oleh koperasi daripada di salurkan sendiri melalui saluran swasta kapitalis atau negara," imbuhnya.
ICA yang telah berdiri sejak tahun 1895, bertindak sebagai lembaga yang menyatukan gerakan-gerakan koperasi di tiap-tiap negara di dunia agar terjadi keseragaman terutama dalam hal cara memandang jati diri koperasi yang sejati agar dapat berjalan selaras dan sepadan antar negara. (esa/dzi)
Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Bola Indonesia 22 Oktober 2025 14:04
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 14:02
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 14:01
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:51
-
Liga Champions 22 Oktober 2025 13:34
-
Liga Italia 22 Oktober 2025 13:24
BERITA LAINNYA
-
bolatainment 21 Oktober 2025 15:47
-
bolatainment 17 Oktober 2025 17:38
-
bolatainment 17 Oktober 2025 15:14
-
bolatainment 17 Oktober 2025 14:41
-
bolatainment 17 Oktober 2025 10:57
-
bolatainment 15 Oktober 2025 14:55
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...