Inter vs Milan: Apakah Harapan untuk Comeback Itu masih Ada?

Inter vs Milan: Apakah Harapan untuk Comeback Itu masih Ada?
Pelatih AC Milan, Stefano Pioli (kiri), memberikan instruksi kepada pemainnya, Davide Calabria (c) AP Photo/Antonio Calanni

Bola.net - AC Milan akan melawan Inter Milan di Stadio Giuseppe Meazza - San Siro pada leg kedua semifinal Liga Champions 2022/2023, Rabu 17 Mei 2023. Usai kalah dua gol di leg pertama, apakah harapan Milan untuk comeback itu masih ada?

Pada leg pertama di tempat yang sama, tengah pekan lalu, bertindak sebagai tuan rumah, Milan tumbang 0-2. Gol-gol Inter ke gawang Milan dalam derby leg pertama itu diciptakan oleh Edin Dzeko menit 8 dan Henrikh Mkhitaryan menit 11.

Setelah kalah dari Inter, Milan juga tumbang di Serie A. Melawan tim papan bawah Spezia akhir pekan kemarin, Milan kalah juga dengan skor 0-2. Optimisme untuk mewujudkan aksi comeback lawan Inter itu pun rasanya semakin menipis usai Milan kalah dari Spezia.

Sebaliknya, Inter membungkam Sassuolo 4-2. Dengan hasil itu, berarti Inter selalu menang dalam tujuh pertandingan terakhirnya di semua ajang.

Dengan form yang bertolak belakang ini, masih adakah harapan bagi Milan untuk comeback dan lolos ke final? Bicara kemungkinan, Milan masih bisa membalikkan keadaan.

Pasalnya, sepanjang sejarah Liga Champions, sudah beberapa kali terjadi aksi comeback dari defisit dua gol atau lebih di leg kedua. Seperti dilansir oleh laman resmi UEFA, berikut daftarnya.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 4 halaman

Comeback dari Defisit 2 Gol di Liga Champions

Comeback dari Defisit 2 Gol di Liga Champions

San Siro (c) AP Photo

Babak 16 besar 2018/2029
Leg 1: Manchester United 0-2 PSG
Leg 2: PSG 1-3 Manchester United

Babak 16 besar 2018/2019
Leg 1: Atletico Madrid 2-0 Juventus
Leg 2: Juventus 3-0 Atletico Madrid

Perempat final 2015/2016
Leg 1: Wolfsburg 2-0 Real Madrid
Leg 2: Real Madrid 3-0 Wolfsburg

Perempat final 2014/2015
Leg 1: Porto 3-1 Bayern Munchen
Leg 2: Bayern Munchen 6-1 Porto

Perempat final 2013/2014
Leg 1: PSG 3-1 Chelsea
Leg 2: Chelsea 2-0 PSG

Babak 16 besar 2013/2014
Leg 1: Olympiakos 2-0 Manchester United
Leg 2: Manchester United 3-0 Olympiakos

Babak 16 besar 2012/2013
Leg 1: AC Milan 2-0 Barcelona
Leg 2: Barcelona 4-0 AC Milan

Babak 16 besar 2011/2012
Leg 1: Napoli 3-1 Chelsea
Leg 2: Chelsea 4-1 Napoli (extra time)

Perempat final 2003/2004
Leg 1: Real Madrid 4-2 AS Monaco
Leg 2: AS Monaco 3-1 Real Madrid

Perempat final 1999/2000
Leg 1: Chelsea 3-1 Barcelona
Leg 2: Barcelona 5-1 Chelsea (extra time)

2 dari 4 halaman

Comeback dari Defisit 3 Gol di Liga Champions

Comeback dari Defisit 3 Gol di Liga Champions

Deportivo La Coruna vs AC Milan (c) AFP

Semifinal 2018/2019
Leg 1: Barcelona 3-0 Liverpool
Leg 2: Liverpool 4-0 Barcelona

Perempat final 2017/2018
Leg 1: Barcelona 4-1 AS Roma
Leg 2: AS Roma 3-0 Barcelona

Perempat final 2003/2004
Leg 1: AC Milan 4-1 Deportivo La Coruna
Leg 2: Deportivo La Coruna 4-0 AC Milan

3 dari 4 halaman

Comeback dari Defisit 4 Gol di Liga Champions

Comeback dari Defisit 4 Gol di Liga Champions

Barcelona vs PSG (c) AFP

Babak 16 besar 2016/2017
Leg 1: PSG 4-0 Barcelona
Leg 2: Barcelona 6-1 PSG

Pada musim 2016/2017, Barcelona menjadi tim pertama dan satu-satunya hingga sekarang yang mampu membalikkan defisit agregat empat gol untuk lolos ke babak berikutnya. Itu terjadi di babak 16 besar melawan PSG.

Pada leg pertama di Paris, Barcelona kalah 0-4. Namun, Barcelona mampu membalasnya pada leg kedua di Camp Nou, di mana mereka menang 6-1.

Kita mengenal momen itu sebagai La Remontada (The Comeback).

4 dari 4 halaman

Bagaimana dengan AC Milan?

Bagaimana dengan AC Milan?

Pertandingan AC Milan vs Inter Milan di San Siro pada leg pertama semifinal Liga Champions 2022/2023 (c) AP Photo/Antonio Calanni

Milan dihadapkan pada beberapa kendala dalam upaya mereka untuk mewujudkan misi comeback dalam derby leg kedua nanti.

Pertama, performa Milan saat ini lebih buruk daripada Inter. Meski berpotensi kembali diperkuat Rafael Leao yang sebelumnya absen akibat cedera, Milan harus kehilangan gelandang Ismael Bennacer yang tumbang di leg pertama.

Kedua, tak ada lagi regulasi gol tandang yang bisa menjadi keuntungan seperti dalam beberapa partai dalam daftar di atas. Artinya, Milan harus menang setidaknya tiga gol, atau memaksakan hasil imbang dan menguji keberuntungan di adu penalti.

Ketiga, dari daftar di atas, pengalaman comeback yang dirasakan Milan di Liga Champions justru sebagai korban. Milan dua kali mengalaminya, yakni melawan Barcelona di babak 16 besar 2012/2013 dan kontra Deportivo La Coruna di perempat final 2003/2004.

Keempat, tandang atau kandang hampir tak ada bedanya karena Milan dan Inter main di stadion yang sama. Jika Inter mampu membuat Milan tak berdaya di leg pertama, maka bukan tidak mungkin ini bakal kembali terjadi di leg kedua.

Sumber: UEFA