
Bola.net - Xabi Alonso bicara soal keajaiban final Liga Champions 2005: AC Milan vs Liverpool. Dia tahu tidak ada yang menduga The Reds bisa jadi juara pada saat itu.
Betapa tidak, pertandingan sudah tidak berpihak pada Liverpool sejak menit awal. Paolo Maldini mencetak gol di menit pertama, lalu dua gol Hernan Crespo membawa Milan unggul 3-0 di babak pertama.
Tertinggal dengan skor 0-3 dari tim sekuat Milan hanya setelah 45 menit bermain, tentu keberuntungan tidak berpihak pada Liverpool. The Reds diyakini bakal kalah.
Meski begitu, yang terjadi justru sebaliknya. Liverpool bangkit di babak kedua, mencetak tiga gol balasan hanya dalam 6 menit, lalu menang dan juara lewat adu penalti.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Harapan lewat gol Gerrard
Alonso jadi salah satu pemain yang jadi penentu kemenangan Liverpool kala itu. Dia mencetak gol balasan ketiga di menit ke-60.
Menurutnya, momen kebangkitan Liverpool saat itu ada di menit ke-54, ketika Steven Gerrard mencetak gol pertama Liverpool. Sejak saat itu mereka yakin bisa membalas.
"Gol pertama Stevie [Gerrard] memberi kami harapan. Itu memastikan bahwa kami sudah bermain lebih baik. Dan ketika Vladi [Smicer] mencetak gol kedua, kami semakin yakin," ujar Alonso di laman resmi UEFA.
"Saya punya firasat gol ketiga akan datang. Itu adalah penalti profesional pertama saya. Sebelumnya saya tidak pernah mengambil penalti di level profesional."
Menderita menahan Milan
Penalti Alonso gagal, ditepis Dida, tapi dia bisa bereaksi dengan cepat untuk menyambut bola rebound dan mencetak gol. Liverpool menyamakan kedudukan jadi 3-3, tapi setelah itu laga berjalan panjang bagi mereka.
"Setelah mencetak gol ketiga, kami dalam kondisi bagus, tapi Milan seperti singa yang terluka. Mereka kembali dan jauh lebih berbahaya," lanjut Alonso.
"Kami harus bertahan mati-matian untuk harapan yang baru kami dapatkan. Sejak gol ketiga itu sampai peluit akhir, pertandingan terasa sangat panjang, dan mereka bisa saja mencetak gol."
Keyakinan penalti
120 menit tidak cukup untuk menentukan juara, laga ternyata harus dilanjutkan sampai adu penalti. Menariknya, Liverpool justru berhasil menundukkan Milan di babak adu penalti dan keluar sebagai juara.
"Ketika sampai adu penalti, kami begitu yakin bahwa kami telah melaju sejauh ini, jadi kemungkinan ini adalah takdir kami dan bahwa kami punya kesempatan bagus," sambung Alonso.
"Itu momen yang sangat tegang dan dramatis. Ketika Anda menyaksikannya sendiri, rasanya seperti salah satu rekan setim Anda berangkat berperang," tandasnya.
Sumber: UEFA
Jangan lewatkan ini Bolaneters!
- Manchester United Siapkan Tawaran Perdana untuk Frenkie De Jong
- Apes! Baru Sembuh dari Cedera, Mateo Kovacic Positif COVID-19
- Ralf Rangnick Konfirmasi Dua Pelatih Ini Bakal Gabung Manchester United
- Eks Liverpool Ini Mulai Berpikir Salah Mungkin Bakal Cabut dari Anfield, Kenapa Begitu?
- Tinggalkan Manchester United, Michael Carrick Bakal Tangani Klub Ini?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 23 September 2025 04:11
Hasil Napoli vs Pisa: Menang Tipis, Partenopei Masih Sempurna di Serie A Musim Ini
-
Liga Inggris 22 September 2025 23:59
Barcelona Ingin Pangkas Harga Transfer Marcus Rashford, Manchester United Siap Berperang
-
Liga Inggris 22 September 2025 23:23
Ronaldinho Pernah Bilang Eks Pemain MU ini Bisa Raih Ballon d'Or
LATEST UPDATE
-
Liga Champions 23 September 2025 04:25
-
Liga Inggris 23 September 2025 04:23
-
Liga Inggris 23 September 2025 04:16
-
Liga Italia 23 September 2025 04:11
-
Piala Dunia 23 September 2025 04:08
-
Liga Eropa Lain 23 September 2025 03:54
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- 3 Kandidat Pengganti Robert Lewandowski di Barcelo...
- 5 Target Manchester United yang Gagal Direkrut pad...
- 5 Transfer Termahal Manchester United Era Erik Ten...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...