Kevin De Bruyne Bungkam Kritik dengan 7 Sentuhan Ajaib di Liga Champions

Kevin De Bruyne Bungkam Kritik dengan 7 Sentuhan Ajaib di Liga Champions
Gelandang Napoli, Kevin De Bruyne merayakan golnya ke gawang AC Milan di lanjutan Serie A 2025-2026. (c) AP Photo/Luca Bruno

Bola.net - Kevin De Bruyne kembali membuktikan mengapa namanya masih pantas disejajarkan dengan gelandang terbaik dunia. Dalam pertandingan Napoli kontra Sporting di Liga Champions, De Bruyne menciptakan momen magis yang membuat publik sepak bola terpesona.

Ia hanya memerlukan tujuh sentuhan untuk membawa bola sejauh 70 yard (sekitar 64 meter), melewati lima pemain lawan, dan menghasilkan assist yang dianggap paling indah musim ini.

Aksi ini terjadi di tengah sorotan tajam terhadap penampilannya di Napoli. Sejak bergabung dari Manchester City, De Bruyne sempat dianggap belum tampil maksimal dan bahkan disebut menjadi "masalah" oleh mantan pejabat klub. Namun, momen spektakuler ini seakan menjadi jawaban telak atas segala kritik.

Assist brilian tersebut menjadi awal dari kemenangan Napoli atas Sporting CP dengan skor 2-1. Rasmus Hojlund menjadi eksekutor akhir yang mencetak gol, tapi semua sorotan tertuju kepada De Bruyne yang memainkan peran utama dalam prosesnya.

Kini, aksi tersebut bukan hanya menjadi bahan pembicaraan karena keindahannya, tetapi juga menegaskan bahwa De Bruyne masih memiliki sentuhan magis yang membuatnya istimewa, meski sudah berusia 34 tahun.

Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.

1 dari 4 halaman

7 Sentuhan Magis: Dari Area Sendiri Menuju Mahakarya di Depan Gawang

7 Sentuhan Magis: Dari Area Sendiri Menuju Mahakarya di Depan Gawang

Aksi gelandang Napoli, Kevin De Bruyne saat melewati hadangan pemain Sporting di Liga Champions, 2 Oktober 2025. (c) Alessandro Garofalo//LaPresse via AP

Aksi brilian itu terjadi pada menit ke-36 di laga Napoli melawan Sporting. Berawal dari situasi bertahan di area sendiri, De Bruyne menerima bola dan dengan tenang melewati tekanan lawan.

Tiga sentuhan pertamanya dilakukan tepat di luar kotak penalti Napoli. Ia melewati Joao Simoes dan Morten Hjulmand, lalu mengalirkan bola ke Andre-Frank Zambo Anguissa sambil terus berlari ke depan.

Saat menerima umpan balik dari Anguissa, ruang mulai menyempit dengan Eduardo Quaresma mendekat. Namun, sentuhan keempat De Bruyne membuat bek Sporting itu kehilangan arah. Ia lalu mempercepat langkah, membawa bola memasuki sepertiga akhir lapangan.

Sentuhan kelima dan keenam menjadi pembuka untuk momen puncak. Pada sentuhan ketujuh, De Bruyne mengirimkan umpan terobosan sempurna yang membelah dua pemain Sporting, Goncalo Inacio dan Geny Catamo. Bola meluncur seperti disayat pisau panas menembus roti, begitu mulus dan akurat menuju Hojlund.

Striker asal Denmark itu menuntaskan peluang dengan tembakan mendatar di antara kaki kiper Rui Silva. Gol itu memang tercatat atas nama Hojlund, tetapi semua yang menyaksikan tahu bahwa itu adalah mahakarya milik De Bruyne.

2 dari 4 halaman

Jawaban Atas Kritik: De Bruyne Tunjukkan Masih Punya Sentuhan Emas

Penampilan tersebut menjadi pembuktian penting bagi De Bruyne setelah mendapat kritik keras di awal musim. Dalam laga Serie A sebelumnya melawan AC Milan, ia menunjukkan ketidakpuasan saat digantikan oleh pelatih Antonio Conte pada menit ke-72.

Conte sempat memberi komentar tajam, "Saya harap De Bruyne marah karena hasil pertandingan, bukan karena diganti. Kalau tidak, berarti dia salah paham dengan saya." Ucapan itu memicu perdebatan soal posisi dan peran De Bruyne di skuat Napoli.

Mantan manajer umum klub, Pierpaolo Marino, bahkan menilai kehadiran De Bruyne membuat Scott McTominay kehilangan peran vitalnya di lini tengah. "Apakah De Bruyne masih sama seperti dulu? Dia menginjak wilayah McTominay, dan itu masalah besar," ucap Marino.

Namun, aksi melawan Sporting membungkam semua kritik. Selain menciptakan assist ajaib, De Bruyne juga memberi umpan silang akurat untuk gol kedua Hojlund, menegaskan kontribusinya yang nyata di laga tersebut.

3 dari 4 halaman

Statistik Mulai Membaik, De Bruyne Masih Jadi Pembeda

Statistik Mulai Membaik, De Bruyne Masih Jadi Pembeda

Gelandang Napoli, Kevin De Bruyne jelang laga melawan Manchester City di Liga Champions yang digelar di Etihad Stadium. (c) AP Photo/Dave Thompson

Meski sempat diragukan, catatan De Bruyne musim ini mulai membaik. Dalam tujuh penampilan bersama Napoli, ia telah menorehkan tiga gol dan dua assist, termasuk dua gol dari titik penalti. Lebih penting lagi, ia mulai menunjukkan pengaruh besar di laga-laga penting seperti di Liga Champions.

Bagi pemain berusia 34 tahun, mempertahankan level performa seperti ini bukan hal mudah. Tapi De Bruyne membuktikan bahwa visi, kontrol, dan kemampuan membaca permainan tetap menjadi senjatanya yang paling mematikan.

Momen magis itu pun langsung memantik perbandingan dengan assist legendaris lainnya di Liga Champions. Dari umpan Kaka kepada Hernan Crespo pada final 2005, hingga aksi solo Theo Walcott dan sentuhan lembut Sergio Busquets untuk Lionel Messi di El Clasico 2011.

Aksi De Bruyne mungkin tidak seikonik momen-momen itu, tapi keindahan, ketepatan, dan keefektifannya membuatnya layak disebut sebagai salah satu assist terbaik yang pernah terjadi di kompetisi ini.

4 dari 4 halaman

Masih Ada Magis dalam Diri De Bruyne

Bagi banyak penggemar sepak bola, aksi melawan Sporting adalah bukti bahwa Kevin De Bruyne belum habis. Di usia yang tak lagi muda, ia masih mampu menggabungkan visi, teknik, dan ketenangan untuk menciptakan momen kelas dunia.

Tujuh sentuhan, tujuh detik, dan satu mahakarya, cukup untuk mengingatkan dunia bahwa De Bruyne tetaplah maestro sejati di lapangan hijau.

Apapun yang dikatakan para pengkritik, aksi ini menjadi bukti nyata bahwa sang playmaker masih punya sesuatu yang istimewa untuk diberikan, baik bagi Napoli maupun dunia sepak bola.