Mijatovic menganggap bahwa taktik tersebut memang butuh waktu untuk diaplikasikan dalam sebuah klub, apa lagi di negara yang memiliki gaya permainan berbeda dengan Spanyol. Meskipun Guardiola pernah sukses dengan cara serupa di Barcelona, namun perbedaan kultur bisa menghambat Bayern untuk bisa optimal menggunakan taktik tersebut.
"Barca mengeksekusi Tiki-Taka dengan sempurna selama beberapa tahun, dan sejumlah klub berusaha meniru yang mereka lakukan. Namun tentu jelas berbeda ketika anda mencoba menerapkan taktik serupa dengan pemain, tim, dan negara yang berbeda," papar mantan bomber Yugoslavia ini seperti dilansir Marca.
"Bayern akan belajar banyak dari musim ini. Tiki-Taka terbukti tak berguna di Italia, dan saat ini banyak orang di Jerman mulai mempertanyakan efektivitasnya. Mereka memiliki pandangan yang berbeda soal sepakbola, filosofi Jurgen Klopp adalah salah satu contoh yang bagus."
Guardiola sendiri telah menegaskan bahwa ia akan tetap menerapkan gaya permainan serupa musim depan dan berharap dukungan penuh dari para petinggi klub.