
Bola.net - Liverpool mengusung misi berat saat bertandang ke markas Atalanta. The Reds harus bisa mengejar defisit tiga gol agar bisa melaju ke semifinal Liga Europa.
Liverpool akan menghadapi Atalanta pada leg kedua perempat final Liga Europa di Gewiss Stadium, Jumat (19/4/2024) dini hari WIB. Atalanta berada di atas angin untuk laga itu.
Pada leg pertama pekan lalu, Liverpool dibuat mati kutu oleh Atalanta di Anfield. The Reds di luar dugaan dibantai dengan skor telak 0-3.
Striker Atalanta Gianluca Scamacca menyarangkan dua gol ke gawang Caoimhin Kelleher. Satu gol lainnya dicetak oleh Mario Pasalic.
Melihat situasi itu, Atalanta jelas lebih diunggulkan. Tapi, La Dea harus ingat kalau Liverpool kerap bangkit dari masa-masa sulit di kompetisi Eropa.
Berikut ini enam comeback terbaik Liverpool di kompetisi Eropa.
1. Comeback Kontra Barcelona (2019)
Liverpool kalah 0-3 dari Barcelona pada leg pertama semifinal Liga Champions pada 2019. Setelah itu, The Reds mencatatkan salah satu comeback terbaik di kompetisi elite tersebut.
Liverpool tidak bisa diperkuat Mohamed Salah dan Roberto Firmino saat menjamu Barcelona. Namun, Divock Origi menjadi pahlawan The Reds dengan memborong dua gol.
Georginio Wijnaldum juga mencetak dua gol untuk membalikkan agregat menjadi 4-3. Liverpool kemudian berhasil mencapai final dan menjadi juara setelah mengalahkan Tottenham 2-0.
2. Comeback Lawan Borussia Dortmund (2016)
Liverpool bermain imbang 1-1 di kandang Borussia Dortmund pada pertandingan pertama perempat final Liga Europa 2016. The Reds bertekad meraih kemenangan saat menjadi tuan rumah.
Namun, Liverpool dengan cepat tertinggal 0-2 dalam 10 menit pertama pada leg kedua di Anfield. Dengan Demikian The Reds tertinggal secara agregat 3-1.
Liverpool kemudian bisa membalikkan keadaan setelah Divock Origi, Phillipe Coutinho, Mamadou Sakho dan Dejan Lovren menjebol gawang Dortmund. The Reds akhirnya meraih kemenangan 4-3.
3. Comeback Versus AC Milan
Laga ini dikenal sebagai Keajaiban Istanbul. Liverpool melakukan comeback fantastis kala melawan AC Milan di final Liga Champions meski sempat tertinggal 0-3 di babak pertama.
Steven Gerrard, Xabi Alonso, dan Vladimir Smicer berhasil menyelamatkan Liverpool. Skor kemudian menjadi imbang 3-3 dan pertandingan harus dilanjutkan dengan adu penalti.
Liverpool akhirnya keluar sebagai pemenang dalam adu penalti. Ini merupakan trofi Si Kuping Besar kelima buat The Reds.
4. Comeback Kontra Olympiacos (2004)
Liverpool butuh kemenangan dengan margin dua gol saat melawan Olympiacos untuk bisa lolos ke babak sistem gugur 2004/2005. Namun, mereka berhasil melakukannya dengan cara yang tidak mudah.
Liverpool kebobolan terlebih dahulu oleh gol Rivaldo di babak pertama. The Reds asuhan Rafael Benitez kemudian bisa berbalik memimpin lewat Sinama Pongolle dan Neil Mellor.
Butuh satu gol lagi, Liverpool akhirnya bisa menambah gol melalui Steven Gerrard empat menit menjelang bubar. Kekuatan mental Liverpool untuk bangkit dari posisi tertinggal juga terlihat dalam final musim itu saat melawan AC Milan di Istanbul.
5. Comeback Lawan Saint-Etienne
Kala itu, Liverpool menghadapi Saint-Etienne di perempat final Piala Champions 1977. The Reds harus berjuang keras untuk meraih kemenangan.
Setelah kalah 0-1 pada leg pertama di Prancis, Liverpool membuka skor melalui Kevin Keegan. Namun, Saint-Etienne bisa menyamakan kedudukan lewat aksi Dominique Bathenay sehingga agregat menjadi 1-2.
Karena aturan gol tandang, Liverpool harus mencetak dua gol lagi untuk bisa lolos. The Reds akhirnya bisa menambah gol melalui Alan Kennedy dan David Fairclough dan menang 3-1.
6. Comeback Versus Club Bruges (1976)
Final Piala UEFA pada tahun 1976 dilangsungkan dalam dua leg. Kala itu Liverpool menghadapi wakil Belgia Club Brugge pada partai puncak.
Pada leg pertama di Anfield, Liverpool tertinggal 0-2 dalam waktu 15 menit dan tuan rumah sepertinya akan kalah. Namun, The Reds kemudian bisa menyamakan kedudukan melalui Ray Kennedy dan Jimmy Case. Liverpool akhirnya bisa menang lewat penalti Kevin Keegan.
Tiga minggu kemudian Liverpool menahan imbang Club Brugge 1-1. Mereka akhirnya memenangkan Piala UEFA dengan agregat 4-3 dan mengangkat trofi Eropa kedua mereka.
Sumber: BBC
Baca Juga:
- 12 Pemain Jerman yang Bermain di Arsenal, Termasuk Kai Havertz
- Starting XI Kombinasi Manchester City dan Real Madrid: Trio Vinicius, Haaland & Foden Menakutkan!
- 9 Pemain yang Pernah Berseragam Manchester City dan Real Madrid
- 5 Penyerang yang Bisa Direkrut Liverpool jika Dilatih Ruben Amorim
- 4 Pelatih Eks Barcelona yang Bertarung di Perempat Final Liga Champions, Siapa Bakal Melangkah Jauh?
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 23 Oktober 2025 19:22
AC Milan Makin Perkasa, Tapi Allegri Siapkan Bala Bantuan Baru di Januari 2026
-
Otomotif 23 Oktober 2025 18:41
Marc Marquez: Saya Absen Sampai Akhir Musim, Tapi Jangan Lupa Saya Juara Dunianya!
-
Otomotif 23 Oktober 2025 18:06
Ducati Resmi Umumkan Marc Marquez Absen Sampai Akhir Musim MotoGP 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Italia 23 Oktober 2025 20:33
-
Bola Indonesia 23 Oktober 2025 19:34
-
Liga Italia 23 Oktober 2025 19:22
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 18:46
-
Otomotif 23 Oktober 2025 18:41
-
Liga Champions 23 Oktober 2025 18:29
MOST VIEWED
- 4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
- 6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
- Dari Postecoglou hingga De Boer, Inilah Masa Kepelatihan Tersingkat di Premier League
- 6 Striker Mematikan Incaran Barcelona untuk Gantikan Robert Lewandowski: Dari Bintang Dunia hingga Opsi Gratis
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...