
Bola.net - Beberapa mantan pemain Tottenham, Liverpool, Manchester United, Chelsea, dan West Ham sempat kesulitan di Premier League. Namun, mereka justru menemukan kesuksesan di Liga Turki dan menjadi idola di sana.
Nama-nama besar seperti Robin van Persie, Didier Drogba, dan Edin Dzeko pernah bermain di Turki di akhir karier mereka. Meski begitu, ada pemain lain yang mungkin tidak bersinar di Inggris, tetapi justru tampil luar biasa di Liga Turki.
Beberapa dari mereka mengalami kesulitan beradaptasi di Premier League. Namun, begitu pindah ke Turki, performa mereka meningkat drastis dan mendapat pengakuan besar.
Liga Turki menjadi tempat bagi pemain yang gagal di liga lain untuk membangun kembali kariernya. Lingkungan yang berbeda dan peran yang lebih besar membuat mereka bisa menunjukkan kualitas terbaik.
Berikut tujuh pemain yang gagal di Premier League tetapi berhasil menjadi bintang di Liga Turki.
1. Davinson Sanchez
Davinson Sanchez memang tidak bisa disebut sebagai pemain gagal di Tottenham. Bek asal Kolombia itu tampil lebih dari 150 kali untuk Spurs, meski tidak berkembang seperti yang diharapkan. Mauricio Pochettino sempat memujinya sebagai calon bek terbaik dunia saat ia tiba pada 2017.
Setelah gagal menjadi pemimpin lini belakang Spurs, ia hengkang ke Galatasaray pada 2023. Di Turki, penampilannya mendapat pujian, bahkan legenda klub Servet Cetin menyebutnya lebih baik dari Virgil van Dijk. Sanchez dinilai memiliki kecepatan, kemampuan bertahan satu lawan satu, dan distribusi bola yang baik.
Musim lalu, ia menjadi pilar utama saat Galatasaray menjuarai Super Lig dengan rekor 102 poin. Musim ini, ia kembali tampil solid dalam upaya mempertahankan gelar dan bersaing dengan tim asuhan Jose Mourinho, Fenerbahce.
2. Fabio Borini
Fabio Borini punya momen ikonik di Sunderland, terutama saat mencetak gol di derby Tyne-Wear. Tapi di luar itu, kariernya di Inggris tidak terlalu mengesankan.
Setelah gagal bersinar di AC Milan dan Hellas Verona, Borini menemukan kembali ketajamannya di Turki. Bersama Fatih Karagumruk, ia mencetak 20 gol dan 9 assist dalam satu musim.
Kini ia kembali ke Italia dan berjuang menemukan performa terbaiknya di Sampdoria. Catatan golnya di Turki tetap menjadi sorotan dalam perjalanan kariernya.
3. Mame Biram Diouf
Mame Biram Diouf gagal bersinar di Manchester United setelah direkrut dari Molde pada 2009. Masa pinjamannya di Blackburn Rovers juga tidak terlalu impresif.
Di Stoke City, kerja kerasnya dihargai meski catatan golnya kurang memuaskan. Setelah tim terdegradasi, ia pindah ke Hatayspor dan tampil tajam di Turki.
Biram Diouf mencetak 19 gol dalam satu musim, lebih banyak dari lima musim terakhirnya di Inggris. Ada juga momen ikonik saat ia menjadi kiper dalam adu penalti dan menang.
4. Bafetimbi Gomis
Bafetimbi Gomis dikenal dengan selebrasi khasnya yang ikonik. Momen-momen terbaiknya sering membuat orang lupa akan performanya di Premier League.
Di Swansea City, ia hanya mencetak 13 gol dalam dua musim. Catatan itu jauh dari masa jayanya di Ligue 1 bersama Saint-Etienne, Lyon, dan Marseille.
Setelah hengkang, Gomis menemukan kembali ketajamannya di Galatasaray. Ia memenangkan dua gelar liga dan sempat menjadi top skor dengan 29 gol.
5. Alexander Sorloth
Alexander Sorloth punya karier yang naik turun dengan banyak kejutan. Dari gagal total di Premier League hingga bersinar di Turki, ia terus membuktikan dirinya.
Setelah mencetak 24 gol di Trabzonspor, ia gagal bersinar di RB Leipzig. Namun, di La Liga, ia menemukan kembali ketajamannya bersama Villarreal dan Atletico Madrid.
Musim ini, Sorloth menjadi pemain kunci bagi Diego Simeone. Gol penaltinya di menit akhir melawan Barcelona menjadi salah satu momen terbaiknya.
6. Enner Valencia
Enner Valencia tidak pernah benar-benar bersinar di Premier League. Ia hanya mencetak delapan gol untuk West Ham dan tiga gol saat dipinjamkan ke Everton.
Setelah tiga tahun di Meksiko bersama Tigres, Valencia menemukan performa terbaiknya di Fenerbahce. Dalam 116 pertandingan, ia mencetak 59 gol dan menjadi andalan di lini depan.
Musim terakhirnya di Turki adalah yang paling produktif. Ia mencetak 29 gol dalam 31 laga liga, meskipun Fenerbahce gagal meraih gelar juara.
7. Michy Batshuayi
Michy Batshuayi menjadi pahlawan Fenerbahce di final Turkish Cup 2023. Ia mencetak dua gol dalam kemenangan 2-0 atas Istanbul Basaksehir.
Meski kesulitan di Chelsea dan Crystal Palace, Batshuayi menemukan ketajamannya di Turki. Sejak 2021, ia membela Besiktas, Fenerbahce, dan Galatasaray, selalu mencetak dua digit gol setiap musim.
Ia telah memenangkan Super Cup bersama Besiktas dan Turkish Cup dengan Fenerbahce. Kini, meski pindah ke Eintracht Frankfurt, ia tetap berpeluang meraih medali juara liga bersama Galatasaray.
Sumber: Planet Football
Baca Juga:
- 6 Pemain Top yang Bisa Ditebus Arsenal, Man United, dan Liverpool Berkat Klausul Murah
- 6 Penyerang Muda yang Dilepas Arsenal Terlalu Cepat, Termasuk Debutan Man United & Harry Kane
- 6 Transfer Premier League yang Lebih Mahal dari Antony, Bagaimana Performa Mereka?
- Cedera Parah, 9 Pemain Premier League Ini Absen Sampai Musim 2025/2026
- 9 Pemain dan Pelatih yang Pernah Menentang Roy Keane: Maddison, Haaland, Klopp
Advertisement
Berita Terkait
-
Otomotif 5 Oktober 2025 14:57
-
Otomotif 5 Oktober 2025 14:56
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Indonesia di Mandalika
-
Otomotif 5 Oktober 2025 14:56
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Tak Selalu Sempurna, Ini 5 Penalti Terburuk Lionel...
- 10 Kuda Hitam Liga Champions yang Bisa Bikin Kejut...
- 5 Pemain Muda yang Bisa Jadi Kejutan di Liga Champ...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 6 Pemain Top yang Gabung Klub Liga Arab Saudi Musi...
- Deretan Pemain dengan Gaji Fantastis di La Liga 20...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...