Bola.net - -
Oleh: Chandra Wijaya
Semuanya bermula dari kekalahan mereka lawan pada 5 Oktober 2009 yang lalu, saat seluruh komponen dari Real Madrid berada dalam kondisi percaya diri tinggi. Dengan pembelian pemain dengan total 250 juta Euro, dalam pemikiran mereka saat itu tidak ada hasil yang lebih pantas selain merebut 3 gelar juara seperti yang dibuat oleh musim lalu. Dengan pengeluaran sebanyak itu pula maka dalam pemikiran mereka pula, Real Madrid sudah mengejar ketertinggalannya dengan atau bahkan sudah melampauinya karena mereka telah memiliki 2 pemain terbaik di dunia, dan . Jadi dalam pemikiran mereka, rival terberat mereka hanyalah . Kemenangan seakan-akan menjadi harga mati bagi Los Galacticos di setiap pertandingannya. Tetapi apa yang terjadi? Kekalahan atas membuyarkan segala mimpi indah Real Madrid. Mereka ternyata bisa dikalahkan! Dan puncaknya hari ini saat kalah 0-4 lawan Alcorcon di Copa Del Rey. Bagi yang tidak pernah dengar nama Alcorcon, berarti Anda tidak sendirian. Di dunia ini pasti sangat banyak yang belum pernah mendengar nama ini. Hal ini cukup wajar karena Alcorcon hanyalah salah satu klub kecil yang berlaga di Liga Spanyol divisi tiga. Tim ini keuangannya 400 kali lipat jauh lebih kecil dari Real Madrid yang dikalahkannya. Mereka hanya memiliki dana tahunan sebesar 1,1 juta euro sedangkan Los Blancos menghabiskan dana tahunan sebesar 420 juta euro. Stadion mereka Municipal de Santo Domingo hanya berkapasitas 3.000 tempat duduk saja, hampir 27 kali lipat lebih kecil dari Stadion Santiago Bernabeu yang berkapasitas 80.354. Pemainnya juga jangan ditanya lagi, berbeda dengan Los Galacticos yang semua pemainnya sudah sangat terkenal di dunia, nama pemain Alcorcon jarang ada yang tahu. Saking begitu tidak terkenalnya klub ini, fakta kalau Alcorcon adalah klub sekota dari Real Madrid rasanya tidak banyak yang tahu. Beda di antara mereka sangatlah jauh, bak bumi dan langit. Lantas begitu, kenapa Real Madrid bisa kalah seperti ini? Bintang utama mereka, Cristiano Ronaldo dan mungkin tidak diturunkan tetapi bagaimanapun karena tim ini tetap penuh dengan pemain kelas dunia. Menghadapai Alcorcon ini, starting line up Real Madrid masih dipenuhi dengan banyak pemain bintang. Kapten dan salah satu pembelian terbesar mereka Karim Benzema berada di barisan depan. Barisan tengah mereka diisi dengan , Lassana Diarra, Rafael van der Vaart dan Esteban Granero. Sedangkan Alvaro Arbeloa, Christoph Metzelder, Raul Albiol dan Royston Drenthe di barisan pertahanan dan Jerzy Dudek di posisi kiper. Dengan tim sekuat ini, mereka pasti dianggap akan begitu mudah mengalahkan Alcorcon yang sekarang sedang kesulitan di divisi 3 dengan hanya berada di peringkat kedelapan. Tetapi apa yang terjadi sungguh kebalikannya. Tim divisi tiga itu sejak menit kedua sudah membombardir gawang sang raksasa Spanyol itu. Hebatnya lagi bukan hanya satu dua pemain saja yang membuat Jerzy Dudek harus jatuh bangun menyelamatkan gawangnya. Tercatat Sergio Mora, Ruben Sanz, Fernando Bejar, Francisco Borja, Ernesto Gomez dan Diego Cascon bergantian memberikan tusukan mematikan. Beberapa di antaranya membuahkan 4 gol yang diciptakan oleh Francisco Borja dan Ernesto Gomez. Real Madrid berusaha membalas lewat usaha Karim Benzema, Rafael Van der Vaart dan Raul Gonzalez namun semuanya gagal karena penyelesaian yang kurang baik. Bahkan sebenarnya Los Merengues bisa saja kalah lebih telak lagi. Serangan lawan mereka itu sempat menerpa tiang 1 kali dan setidaknya ada 3 peluang emas yang berhasil diselamatkan. Alhasil kekalahan yang sangat telak ini sulit diterima oleh Real Madrid. "Ini memalukan, saya tidak ada kata-kata untuk menjelaskannya," kata Pellegrini dalam temu pers setelah usai pertandingan 32 besar itu. "Ketika Anda mengalami kekalahan seperti itu, tidak banyak yang dapat diungkapkan. Terkadang dalam pertandingan Piala Liga kita menyangka lawan kita lebih lemah dan mudah dikalahkan, dan sampai Anda kalah tim Anda belum juga bermain secara serius." Direktur Umum Jorge Valdano meminta maaf kepada pendukung mengenai penampilan tim yang menyedihkan itu. "Ini amat payah dan saya tahu bagaimana perasaan para pendukung ," katanya. "Kami harus mengambil pelajaran dari kekalahan memalukan ini dan kami seharusnya sudah bertindak sejak awal pertandingan ketika para pemain masih segar. Kami harus bersatu dan ketika saya mengatakan harus bersatu, berarti saya juga berpikir tentang pelatih," pungkasnya. Beberapa mungkin berpendapatan Manuel Pellegrini masih sedang berusaha menyusun formasi tertepat bagi timnya yang bisa mengeluarkan penampilan terbaik dari semua pemain bintang mereka. Mungkin juga barisan pertahanan yang diturunkan saat lawan Alcorcon masih belum terlalu bermain bersama. Tetapi sebenarnya Alcorcon bukanlah tim terkuat yang mereka hadapi sampai saat ini. Kalau mungkin hanya kalah 0-1 masih bisa diterima, apalagi mereka bermain di kandang lawan. Tetapi kalah 0-4? Tentu menjadi hal yang sangat menyakitkan bagi klub yang dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Memang masih ada leg kedua di Santiago Bernabeu dan mereka masih sangat berpeluang untuk membalasnya dengan gol yang lebih banyak lagi. Tetapi kekalahan 0-4 ini sudah sangat menodai catatan mereka. sekarang hanya menang sekali dalam 5 pertandingan terakhir mereka dan termasuk catatan 3 kekalahan yang puncaknya saat kalah telah lawan Alcorcon. Sebenarnya apa yang menjadi penyebab dari ini semua? Yang paling utama di sini adalah jatuhnya mental mereka semua, mulai dari pemain sampai pelatihnya. Hal itu bisa disebabkan karena begitu banyaknya pemain bintang yang ada di klub itu. Pertama, dengan begitu banyaknya pemain bintang yang dibeli dengan harga yang cukup mahal maka akan semakin menaikkan tuntutan bagi tim yang publiknya sudah sangat terkenal mudah sekali melontarkan kritik pedas. Dari jajaran dewan klub juga tentunya memberikan tuntutan dan target yang sangat tinggi. Suatu kemenangan belum cukup untuk memuaskan keinginan dari para fans yang selalu menuntut timnya bermain cantik dengan banyaknya pemain bintang yang dipunyai. Akibatnya semuanya ini membuat pemain dan pelatih menjadi tertekan. Tuntutan untuk bisa menang dan bermain cantik memberikan beban yang sangat berat. Pemain tidak pernah bisa bermain secara lepas karena terus khawatir mendapatkan protes dari fans. Pelatih juga cukup canggung menyusun formasi. Dia sudah menyusun formasi tim yang menurutnya terbaik. Tetapi karena selalu diprotes oleh fans dan bahkan dipertanyakan oleh presiden klub mereka, mau tidak mau Pellegrini harus terpaksa menyusun formasi sesuai selera pasar. Kedua, pemain bintang mereka selalu menuntut untuk diturunkan di setiap pertandingan dan bermain di posisi favorit mereka. Mereka lupa atau bahkan tidak perduli kalau Real Madrid dipenuhi dengan pemain-pemain kelas dunia semua. Jika mereka menuntut begitu, pemain bintang lainnya juga terpancing untuk menuntut seperti itu. Pemain bintang yang sudah berada di klub cukup lama tentunya tidak mau dianggap sebagai pelengkap saja. Akhirnya terjadi gesekan-gesekan antar pemain. Semua pemain berlomba-lomba menunjukkan kemampuan individunya untuk bisa mendapatkan tempat utama. Akibatnya permainan tim jadi terlupakan. Pelatih pun bingung harus menurunkan siapa, karena semua minta dimainkan. Ketiga, bagi klub sebesar ini satu kekalahan atau hasil imbang sudah dianggap kegagalan yang cukup fatal. Bukannya dukungan agar timnya segera bangkit dan menyelesaikan kesalahan mereka, tetapi publik langsung mengejek mereka. Akibatnya kebangkitan susah sekali didapatkan. Gabungan semuanya ini membuat Real Madrid bisa seperti ini sekarang. Kalau tekanan mental itu tidak bisa segera diselesaikan, tidak menutup kemungkinan, semuanya bisa menjadi lebih buruk lagi. Uang dalam jumlah sangat besar itupun akan menjadi sia-sia saja. Harapan mereka untuk menyaingi akan segera menjadi mimpi belaka. Sekarang apa yang akan kamu lakukan, ?Advertisement
Berita Terkait
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:39
-
Tim Nasional 6 September 2025 01:00
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:33
-
Tim Nasional 6 September 2025 00:22
-
Liga Inggris 5 September 2025 23:48
-
Tim Nasional 5 September 2025 23:39
MOST VIEWED
HIGHLIGHT
- Eberechi Eze
- 7 Pemain yang Pernah Disejajarkan dengan Lionel Me...
- 9 Transfer yang Direbut Klub Lain: Eze, Willian, H...
- Eberechi Eze Menyusul? 5 Pemain yang Lebih Memilih...
- 5 Manajer Premier League yang Paling Berisiko Dipe...
- 4 Pemain Bebas Transfer yang Bisa Direkrut Real Ma...
- 3 Klub Premier League yang Bisa Rekrut Gianluigi D...