
Bola.net - Akhir pekan ini, sorotan dunia akan tertuju ke Stadion San Siro. Inter Milan akan menjamu AC Milan dalam laga panas Derby della Madonnina pada Senin (24/11/2025) dini hari WIB.
Derby ini bukan sekadar duel perebutan tiga poin. Pertemuan Inter dan Milan selalu memadukan gengsi, sejarah, dan emosi tinggi di atas lapangan.
Kedua raksasa Serie A tersebut merupakan klub tersukses di Eropa. Setiap musim, pertandingan di antara mereka menjadi salah satu laga yang paling dinantikan pencinta sepak bola dunia.
Musim ini, atmosfernya makin memanas karena kedua tim sama-sama terlibat dalam persaingan gelar juara Serie A. Derby ini bisa berpengaruh besar terhadap peta persaingan di papan atas.
Di balik rivalitas sengit, ada fakta unik yang jarang dilupakan. Sejumlah pemain besar justru pernah membela kedua klub, menjadikan mereka bagian istimewa dari sejarah San Siro.
1. Roberto Baggio

Roberto Baggio dikenal sebagai salah satu pemain paling bertalenta dalam sejarah sepak bola Italia. Julukan “The Divine Ponytail” melekat kuat berkat teknik, visi, dan kreativitasnya.
Ia bergabung dengan AC Milan pada 1995 setelah dianggap surplus di Juventus karena munculnya Alessandro Del Piero. Di San Siro, Baggio membuktikan dirinya masih jadi bintang utama Serie A.
Pada musim perdananya bersama Rossoneri, Baggio membantu klub menjuarai liga. Ia mencatat assist terbanyak di Serie A dan dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Klub.
Sayangnya, musim kedua berjalan sulit. Pergantian pelatih membuat Baggio tersisih dari rencana taktik dan akhirnya hengkang ke Bologna pada 1997.
Usai Piala Dunia 1998, Baggio kembali ke Milan, kali ini mengenakan seragam Inter. Meski lebih sering jadi pelapis karena faktor cedera, ia tetap meninggalkan jejak berkelas.
Momen paling dikenang adalah dwigolnya ke gawang Real Madrid di Liga Champions. Aksi itu menjadi salah satu penampilan terbaiknya bersama Nerazzurri meski masa baktinya tidak terlalu panjang.
2. Ronaldo

Ronaldo Nazario, yang kerap disebut El Fenomeno, dianggap salah satu penyerang terbaik sepanjang masa. Andai tidak diganggu cedera, ia mungkin berdiri sejajar dengan legenda terbesar lain dalam sejarah.
Pada 1997, Inter memanfaatkan masalah kontraknya di Barcelona dan menebus klausul pelepasannya dengan rekor dunia sekitar 27 juta dollar. Investasi itu langsung terbayar.
Di musim pertamanya, Ronaldo mencetak 25 gol, meraih gelar Pemain Terbaik Dunia FIFA untuk kedua kalinya, dan menyabet Ballon dOr. Ia juga mencetak gol ikonik di final Piala UEFA untuk mengantar Inter juara Eropa.
Namun, tiga musim terakhirnya di Inter diwarnai masalah lutut yang serius. Cedera berat membuatnya absen satu musim penuh dan sulit kembali ke level terbaik.
Pada 2002, ia hengkang ke Real Madrid dan menjadi bagian dari generasi Galacticos. Meski begitu, hubungannya dengan San Siro belum benar-benar usai.
Enam tahun kemudian, Ronaldo kembali ke kota Milan untuk membela AC Milan. Sayangnya, cedera kembali menghambat dan ia hanya mampu mencetak sembilan gol dari 20 pertandingan untuk Rossoneri.
3. Zlatan Ibrahimovic

Zlatan Ibrahimovic adalah salah satu pemain paling ikonik yang pernah merumput di San Siro. Striker asal Swedia ini membela kedua klub dan meraih kesuksesan bersama keduanya.
Ia pertama kali bergabung dengan Inter pada 2006. Dalam tiga musim, Ibra membantu Nerazzurri meraih tiga gelar Serie A beruntun dan mencetak 66 gol, termasuk menjadi top skor Serie A pada 2008.
Setelah itu, ia pindah ke Barcelona untuk mencoba tantangan baru di Spanyol. Hubungannya dengan pelatih Pep Guardiola yang kurang harmonis membuatnya hanya bertahan semusim.
Ibra kemudian kembali ke Italia pada 2010, namun kali ini ke AC Milan. Ia langsung mencetak gol di derby dan berperan besar mengantarkan Rossoneri juara Serie A 2011.
Petualangannya berlanjut ke Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat. Meski demikian, ikatan emosionalnya dengan Milan tidak pernah putus.
Pada 2020, Ibrahimovic kembali lagi ke AC Milan sebagai sosok senior di tim yang masih muda. Pengaruhnya di ruang ganti dan di lapangan membantu Milan kembali juara Serie A sebelum ia pensiun pada 2023 dan tetap bertahan di klub sebagai penasihat.
4. Clarence Seedorf

Clarence Seedorf datang ke Inter pada 2000 dengan status bintang besar. Saat itu, ia sudah mengangkat trofi Liga Champions bersama dua klub berbeda.
Selama dua musim di Inter, Seedorf membawa klub lolos ke final Coppa Italia. Ia juga dikenang karena gol-gol jarak jauhnya, terutama dua tendangan spektakuler ke gawang Juventus.
Namun, kariernya di kota Milan baru benar-benar meledak setelah ia pindah langsung ke AC Milan pada 2002. Transfer itu terjadi dalam kesepakatan yang melibatkan Francesco Coco ke arah sebaliknya.
Bersama Rossoneri, Seedorf menjelma menjadi salah satu gelandang paling komplet di Eropa. Ia mampu bermain sebagai playmaker, mezzala, maupun gelandang pekerja.
Selama satu dekade, ia memenangkan dua gelar Serie A dan dua trofi Liga Champions. Ia juga tercatat sebagai pemain pertama yang menjuarai Liga Champions dengan tiga klub berbeda.
Setelah menutup kariernya di Milan, Seedorf melanjutkan petualangan ke Brasil. Meski begitu, namanya tetap melekat sebagai salah satu simbol kejayaan AC Milan di era 2000-an.
5. Andrea Pirlo

Andrea Pirlo dikenal sebagai maestro lini tengah Italia. Sentuhan halus, visi tajam, dan umpan akurat membuatnya jadi otak permainan di klub maupun tim nasional.
Inter menemukan Pirlo saat masih remaja di Brescia dan membawanya ke San Siro pada 1998. Namun, ia kesulitan mendapatkan tempat utama di tim yang sarat bintang.
Selama tiga tahun, Pirlo hanya mencatat sekitar 40 penampilan. Ia lebih sering dipinjamkan dan belum menemukan peran idealnya sebagai deep lying playmaker.
Pada 2001, Inter memutuskan menjualnya ke rival sekota, AC Milan. Keputusan itu menjadi titik balik karier Pirlo.
Di bawah asuhan Carlo Ancelotti, Pirlo diposisikan lebih dalam di depan bek dan menjadi pengatur tempo utama. Peran itu mengeluarkan semua kualitas terbaiknya.
Selama satu dekade di Milan, Pirlo memenangkan dua gelar Serie A dan dua trofi Liga Champions. Setelah lebih dari 400 pertandingan bersama Rossoneri, ia melanjutkan karier ke Juventus sebelum menutup perjalanan di Amerika Serikat.
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Inggris 21 November 2025 23:11Update Penting dari Ruben Amorim Terkait Kondisi Cedera Benjamin Sesko
-
Liga Spanyol 21 November 2025 22:15 -
Editorial 21 November 2025 22:07 -
Liga Inggris 21 November 2025 22:00 -
Bundesliga 21 November 2025 21:30
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 21 November 2025 23:11 -
Liga Spanyol 21 November 2025 22:15 -
Tim Nasional 21 November 2025 22:08 -
Liga Inggris 21 November 2025 22:00 -
Bundesliga 21 November 2025 21:30 -
Bola Indonesia 21 November 2025 21:19
MOST VIEWED
- 7 Pencetak Gol Terbanyak di Level Internasional Sejak 2020: Lionel Messi Ungguli Cristiano Ronaldo
- 5 Pemain Manchester United yang Harus Segera Diputuskan Nasibnya Jelang Bursa Transfer Januari
- 4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
- Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia 2026: Ada Szoboszlai, Mbeumo, dan Lainnya
HIGHLIGHT
- 10 Raja Assist dalam Sejarah Liga Champions: Ronal...
- 11 Bintang yang Pernah Membela Liverpool dan Real ...
- 7 Pemain yang Berharap Bisa Curi Perhatian di Laga...
- 10 Pemain Rekrutan Erik ten Hag yang Masih Bertaha...
- Nasib Penggawa Inter Milan Peraih Treble 2010: Dar...
- 3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi N...
- Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris In...
















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5371305/original/003419200_1759646163-Pertaruhan_The_Series_3_-_Poster.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/4562919/original/059516400_1693824680-criminal-handcuffs.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/3022277/original/009224600_1579066955-kejagung_1.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419938/original/067044100_1763715861-Raja_Keraton_Surakarta_PB_XIV_Purboyo.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5419917/original/080788600_1763714360-Polisi_olah_TKP_di_hostel_tempat_WNA_China_ditemukan_meninggal_dunia.jpg)

