
Bola.net - - Oleh: Gia Yuda Pradana
Tidak ada rumus pasti dalam sepak bola. Hal yang di awal sepertinya mustahil pun bisa diputarbalikkan. Sederet keajaiban sudah pernah tersaji di atas arena. Sebut saja Manchester United di final Liga Champions 1999 dan Liverpool di partai puncak kompetisi yang sama tahun 2005. Keberhasilan lolos ke Piala Dunia 2014 adalah contoh yang paling aktual.
Sabtu (16/11) dini hari WIB, setelah wasit Cuneyt Cakir meniup peluit panjang di Kiev tanda berakhirnya pertandingan play-off leg pertama antara melawan Prancis yang dimenangi tuan rumah dengan skor 2-0, hampir semua orang berpikir bahwa Les Bleus takkan lolos ke Brasil. Pasalnya, performa sang juara dunia 1998 benar-benar jauh dari kata memuaskan. Ukraina sebaliknya. Dipadu fakta bahwa selama ini belum pernah ada tim yang lolos ke Piala Dunia setelah menyerah dua gol atau lebih di play-off zona Eropa leg pertama, keraguan pun semakin memuncak.
"France were outclassed by the Ukraine in Kiev," begitulah penilaian media-media luar setelah pasukan Mykhaylo Fomenko menang lewat gol Roman Zozulya dan penalti Andriy Yarmoleno dalam laga yang diwarnai kartu merah untuk Olexandr Kucher (Ukraina) serta Laurent Koscielny (Prancis) tersebut.

(Ukraina membukukan rating 7,23 dan Prancis 6,73 © WhoScored)
Nama besar Prancis dengan sejumlah pemain handalnya mendapat cobaan berat. Peluang mereka untuk lolos dipertanyakan. Hebatnya, tak ada satu pun penggawa Prancis yang bersedia menyerah sebelum turun ke medan perang kedua.
Langkah awal yang tepat. Namun, semangat saja tak cukup bagi Prancis untuk mewujudkan misi yang (hampir) mustahil tersebut. Perubahan signifikan juga mutlak diperlukan. Itulah yang mereka lakukan.
Empat hari setelah laga di Kiev, Rabu (20/11), kedua tim bertemu lagi untuk melakoni return leg penentuan di Stade de France. Di tempat inilah Prancis menciptakan keajaiban dan mematahkan 'kutukan dua gol plus play-off Eropa'.

(Rating Prancis melonjak tajam, sedangkan Ukraina terjun bebas © WhoScored)
Ya, keajaiban memang kerap terjadi dalam sepak bola. Pertanyaannya, apakah itu terjadi begitu saja? Tentu tidak.
Deschamps pasti langsung melakukan evaluasi usai pulang dari Kiev guna mencari apa yang salah. Jeda waktu empat hari digunakannya secara maksimal untuk mempersiapkan kebangkitan Franck Ribery dan kawan-kawan.
Deschamps juga meninggalkan skema 4-2-3-1, yang tidak efektif di kandang Ukraina, dan beralih ke 4-3-3. Pola ini pun terbukti dapat mengoptimalkan kemampuan ofensif Prancis sekaligus mewujudkan target mencetak tiga gol ke gawang Ukraina. Yang lebih penting, Deschamps merombak habis sebagian besar starter-nya. Mereka yang tampil mengecewakan di leg pertama diganti oleh rekan-rekannya. Hasilnya memuaskan. Bek Mamadou Sakho serta striker Karim Benzema, yang sebelumnya cuma jadi cadangan, dimainkan sejak menit awal dan mencetak gol-gol kemenangan untuk memastikan tiket ke Brasil.
Prancis menang 3-0 di Saint-Denis dan menyingkirkan Ukraina dengan agregat 3-2. "Ini adalah keajaiban sepak bola," kata Deschamps pascalaga kepada situs resmi FIFA.
Bagi Prancis, ini bukan pertama kalinya keajaiban terjadi pada mereka. Di final Euro 2000 melawan Italia, Prancis juga melakukan hal serupa dengan golden goal David Trezeguet.
Beda generasi, beda ajang, tetapi keduanya - begitu juga laga pemungkas United dan Liverpool - punya satu persamaan: semua merupakan hasil perpaduan kerja keras, strategi yang tepat serta keyakinan bahwa perjuangan baru berakhir setelah peluit panjang dibunyikan.
Dalam sepak bola, keajaiban merupakan hal yang lumrah. Namun, keajaiban itu tak tercipta begitu saja. Kombinasi tiga faktor dalam kalimat terakhir paragraf di atas adalah kunci utamanya.
Prancis sudah membuktikannya.
Advertisement
Berita Terkait
-
Editorial 5 Desember 2025 14:58Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
-
Editorial 5 Desember 2025 14:49Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
-
Editorial 4 Desember 2025 13:025 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
-
Editorial 4 Desember 2025 11:266 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
LATEST UPDATE
-
Tim Nasional 8 Desember 2025 21:19 -
Tim Nasional 8 Desember 2025 21:05 -
Tim Nasional 8 Desember 2025 21:00 -
Asia 8 Desember 2025 20:50 -
Tim Nasional 8 Desember 2025 20:45 -
Tim Nasional 8 Desember 2025 20:11
HIGHLIGHT
- 6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester Unite...
- Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik ...
- 5 Pemain Liverpool yang Harus Segera Digantikan de...
- 5 Mantan Pemain Arsenal yang Masih Menganggur di 2...
- 3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar deng...
- 4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januar...
- Starting XI Bintang Top yang Absen di Piala Dunia ...
















:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437127/original/067867300_1765204811-Atlet_MMA_Sukabumi.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437096/original/086433900_1765201689-Prabowo_Tiba_di_Pakistan.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5084452/original/033272000_1736326442-image.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437071/original/037597500_1765198174-Rekonstruksi_kasus_adik_bunuh_kakak_ipar_di_Pringsewu.jpg)
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5437060/original/021675400_1765196992-Polres_Aceh_Tamiang_periksa_mobil_korban_banjir_isu_mayat.jpeg)
