Kisah-kisah di Balik Perpisahan Mourinho

Kisah-kisah di Balik Perpisahan Mourinho
Jose Mourinho (c) AFP

Bola.net - Bola.net - Dipecatnya Jose Mourinho dari semalam membuat banyak orang terkejut. Sebab terlepas dari posisi tim yang ada di papan bawah klasemen, banyak pihak menilai melengserkan pelatih di tengah musim merupakan tindakan yang beresiko.

Ditambah lagi pelatih sekaliber Mourinho tentu akan sulit dicari gantinya. Selain itu klub juga harus mengeluarkan biaya kompensasi yang cukup besar untuk kontrak The Special One yang masih tersisa di Stamford Bridge.

Namun apapun itu, Chelsea sudah membuat keputusan dan mereka akan mengarungi sisa kompetisi kali ini dengan nahkoda anyar. Sementara bagi sang manajer, ini adalah waktu yang tepat untuk rehat sejenak dari sepakbola, sebelum mencari pelabuhan anyar di musim panas mendatang.

Mourinho sendiri dikenal sebagai manajer yang seringkali tak pernah terlalu lama menangani klub. Itu artinya ini bukan kali pertama ia harus angkat kaki dari sebuah tim, baik secara sukarela atau dipaksa oleh manajemen.

Seperti apa kisah-kisah di balik perpisahan Mourinho dengan klub-klub sebelumnya? Berikut selengkapnya.

1 dari 5 halaman

Benfica

Benfica

Mourinho sempat menangani Benfica dan membawa tim Portugal mencatat kemenangan penting atas rival abadi, Sporting, dengan skor 3-0 pada Desember 2000.

Namun demikian, sang manajer dipaksa hengkang dari klub usai baru menangani mereka selama sembilan laga. Penyebabnya? Presiden Benfica yang baru saja terpilih Manuel Vilarinho, diklaim sudah menjanjikan pos pelatih kepala pada legenda klub - Toni.

Mourinho sendiri sempat menggunakan kemenangan atas Sporting sebagai alasan meminta perpanjangan kontrak, namun hal tersebut tak digubris oleh Vilarinho, yang akhirnya mengaku menyesal karena telah merelakan sang manajer pergi.

"Jika bisa kembali ke masa lalu, saya tidak akan melakukan hal tersebut. Saya jelas akan memperpanjang kontraknya. Saya baru sadar bahwa karakter dan kebangaan seseorang tak boleh jadi yang utama, di atas kepentingan organisasi yang kita atur," jelas Vilarinho.
2 dari 5 halaman

Porto

Porto

Sukses Mourinho mengangkat permainan Uniao de Leiria di tahun 2001, hingga menembus tiga besar klasemen, membuat ia mendapat tawaran menangani FC Porto di tahun 2002.

Namun usai sukes membawa klub yang bermarkas di Do Dragao keluar sebagai juara Liga Champions 2004, dengan mengalahkan AS Monaco 3-0 di final, Mourinho merasa bahwa sudah waktunya bagi dirinya untuk pergi dan menjalani tantangan yang lebih besar di Eropa.

Mourinho kabarnya sempat tertarik untuk menangani Liverpool, yang pada akhirnya memutuskan menarik Rafael Benitez. Dan bos asal Portugal pun akhirnya menerima pinangan Chelsea, yang baru saja diambil alih oleh konglomerat Rusia, Roman Abramovich.

"Liverpool adalah tim yang menarik bagi semua orang dan Chelsea tidak terlalu menarik perhatian saya, karena klub ini adalah sebuah proyek baru dengan ada begitu banyak uang yang terlibat di dalamnya. Saya kira ini adalah proyek di mana, jika klub gagal memenangkan semuaya, maka Abramovich bisa memutuskan mundur dan menarik kembali semua uang dari klub. Ini proyek yang penuh tidak kepastian.

"Amat menarik untuk seorang pelatih memiliki banyak uang guna membeli pemain berkualitas, namun anda tidak pernah tahu apakah proyek seperti itu akan berhasil," jelas Mourinho pada media, jelang laga semifinal Liga Champions 2004 melawan Deportivo La Coruna.
3 dari 5 halaman

Chelsea

Chelsea

Mourinho mendarat di Chelsea untuk kali pertama di Juni 2004. Di era pertamanya di Stamford Bridge, sang manajer sukses memberikan dua trofi Piala Liga, dua gelar Premier League, satu Piala FA, dan satu trofi Community Shield.

Namun demikian, hubungan Mourinho dan pemilik klub, Roman Abramovich, dikabarkan mulai memburuk di tahun 2006. Selain itu, posisi sang manajer dalam mengatur timnya diklaim mulai terdesak, usai manajemen memberikan kekuatan besar pada direktur olahraga Frank Arnesen dan penasehat Abramovich, Piet de Visser.

Salah satu keputusan Abramovich yang tidak disetujui oleh Mourinho adalah pembelian Andriy Shevchenko dari AC Milan pada musim panas 2006. Dan kekhawatiran Mou terbukti, karena meski datang dengan status bomber terbaik dunia dan baru memenangkan Ballon d'Or, Sheva hanya membuat empat gol di 14 pertandingan di musim perdana.

Mourinho juga disebut keberatan dengan keputusan klub mengangkat Avram Grant sebagai direktur sepakbola di musim 2007/08. Grant sendiri akhirnya ditunjuk sebagai manajer interim klub, ketika The Special One secara mengejutkan hengkang dari Stamford Bridge di 20 September 2007.
4 dari 5 halaman

Inter Milan

Inter Milan

Mourinho ditunjuk sebagai pengganti Roberto Mancini pada Juni 2008. Sang manajer meraih sukses luar biasa di Nerazzurri, termasuk salah satunya meraih treble winners di musim 2010.

Dan usai membawa timnya mengalahkan Bayern Munchen di final Liga Champions pada Mei 2010, Mourinho mengkonfirmasi bahwa ia akan meninggalkan Inter untuk bergabung dengan tim raksasa Spanyol, Real Madrid.

"Saya sedih, ini hampir pasti akan menjadi pertandingan terakhir saya bersama Inter," jelas Mourinho. "Jika Anda tidak pernah melatih Real Madrid, maka akan ada kekosongan besar di dalam karir Anda."

Mourinho sendiri relatif tak punya masalah dengan manajemen dan fans selama berada di Inter. Kepergiannya disambut secara sukarela oleh klub, yang paham bahwa sang manajer sudah memberi begitu banyak untuk mereka dan telah tiba waktunya bagi sang arsitek untuk mencari tantangan yang lebih besar.
5 dari 5 halaman

Real Madrid

Real Madrid

28 Mei 2010, Madrid mengkonfirmasi Mourinho sebagai pengganti Manuel Pellegrini dan mengikatnya dengan kontrak empat tahun. Di musim pertamanya, Madrid tersingkir di babak 16 besar Liga Champions, digebuk Alcorcon di Copa del Rey, dan hanya finish di urutan dua klasemen akhir La Liga, meski mengumpulkan 96 poin.

Namun di musim keduanya, Mourinho berhasil mempersembahkan trofi Copa del Rey dengan mengalahkan Barcelona di final. Meski demikian, Madrid lantas tersingkir di semifinal Liga Champions oleh klub yang sama, dua pekan setelah jadi kampiun di Copa.

Mourinho baru berhasil memenangkan La Liga di musim ketiganya. Usai mengalahkan Mallorca 4-1 di pertandingan terakhir di 2011/12, Madrid mencatat rekor sebagai tim dengan kemenangan terbanyak dalam satu musim (32), kemenangan away terbanyak (16), dan klub dengan poin terbanyak di liga top Eropa (100).

Namun demikian, Mourinho banyak terlibat kejadian kontroversial selama menangani Madrid. Ia dikabarkan punya hubungan yang buruk dengan Iker Casillas dan Sergio Ramos, dan kejadian ini sempat membela fans klub menjadi dua kubu. Sang manajer juga sempat menuding Cristiano Ronaldo sebagai pemain yang 'merasa tahu segalanya'.

Mourinho sempat memberikan petunjuk bahwa musim 12/13 akan jadi yang terakhir baginya di Madrid, dengan mengatakan: "Saya dicintai oleh beberapa klub, terutama satu klub ini. Di Spanyol semuanya berbeda, ada beberapa orang yang tak suka dengan saya, ada banyak di antaranya berada di ruang konferensi pers ini."

Tiga hari usai tim kalah dari Atletico Madrid di final Copa del Rey pada 17 Mei 2013, Florentino Perez mengatakan bahwa Mourinho akan hengkang dari klub di akhir musim.